Rencana Terselubung Ryan

Setelah teleponan sama kedua sahabatnya. Widya pun merebahkan badannya di atas tempat tidurnya dan tidak lama kemudian dia pun tertidur karena kelelahan.

Di satu sisi kedua sahabatnya widya yang tadi merekam percakapan video mereka, mereka berdua sepakat untuk mengirimkan video itu ke sahabatnya andre supaya andre cepat mengetahui hal itu. Wira mendapat video itu dari lia segera mengirimkannya ke andre.

Andre yang berada di kamarnya sambil merenungkan kejadian tadi tiba-tiba konsentrasinya hilang karena bunyi ponselnya. Andre pun melihat ada sebuah kiriman video dari wira, dia pun cepat membuka dan mendengarkan isi video itu.

Betapa terkejutnya andre melihat isi video itu, rasanya hatinya sakit melihat pujaan hatinya menangis dan begitu besar pengorbanan cinta widya hanya untuk dirinya. Saat itu pun dia menyakinkan dirinya kalau widya saja bisa berkorban begitu besar kenapa dia sebagai cowok tidak bisa melakukan lebih dari yang widya lakukan. Tanpa dia sadari air matanya menetes membasahi pipinya karena melihat orang yang dia cintai berkorban sangat besar dan sangat mencintai dirinya. Dia pun segera menuju tempat tidurnya untuk tidur lebih cepat karena dirinya sudah tidak sabar ingin membuktikan ke widya besok di sekolah.

Di sisi lain ryan yang mendapat kiriman video widya dari nadya merasa sakit hati melihat widya yang dicintainya berkorban begitu besar terhadap andre yang gengsinya sangat tinggi. Hal itu membuat ryan merasa marah dan geram karena andre tidak dapat menurunkan gengsinya untuk membuat widya bahagia.

Ryan pun mengambil keputusan untuk menyatakan cintanya ke widya besok di sekolah dan merebut widya dari tangan andre yang tidak becus membuat widya bahagia.

Keesokan paginya widya ketika widya sudah sampai di sekolahnya, ryan pun segera menghampiri widya. "pagi wid, bisa ngomong gak sebentar", tanya ryan. Widya yang masih malas untuk berbicara dengan siapapun menjawab, " sorry ryan sekarang gue lagi malas ngomong, sebentar aja yach jam istirahat aja kalau mau ngomong". "yaudah sebentar jam istirahat yach gue tunggu elo di taman sekolah", kata andre dengan sedih melihat widya yang tidak punya semangat.

Dari jauh andre melihat itu dan berpikir apalagi yang pengen dibicarakan ryan sama widya, perasaan gue gak enak pikir andre dalam hati. Tidak lama kemudian andre melihat lia dan nadya yang menuju ke kelas. Andre pun menahan mereka. "lia n nadya", kata andre memanggil mereka.

Lia dan nadya pun menghampiri andre. " ada apa andre?", tanya nadya. "baru - baru gue melihat ryan mengajak widya untuk ngomong berdua, perasaan gue gak enak, gue takut ryan berusaha merebut widya dari gue karena merasa gue gak berhasil mendapatkan widya. Bantu gue jagain widya dan tanyain widya apa yang pengen andre bicarakan sama dia", kata andre memohon kepada mereka. " kenapa elo takut begitu ryan dekati widya, kan ryan juga sahabat elo?", tanya nadya heran.

"ryan sahabat gue karena itu juga gue tahu kalau ryan juga suka sama widya ", kata andre tegas. Mendengar hal itu sedih dan hancur hati nadya. Dia tidak tahu kalau orang yang dia sukai selama ini menyukai sahabatnya sendiri.

Melihat dan mendengar yang dikatakan andre, membuat lia menginjak kaki andre untuk tutup mulutnya. Karena perkataannya telah membuat sahabatnya nadya sedih. Andre yang semula tidak tahu dan marah ketika lia menginjak sepatunya seketika diam seribu bahasa melihat respon dan muka sedih nadya. Akhirnya dirinya mengerti kalau nadya benaran suka sama ryan.

" sorry gue gak tahu kalau ternyata elo suka sama ryan", kata andre merasa bersalah. "ha.... Ha... Ha... Gak masalah kok, elo santai aja", kata nadya tersenyum. Dia memang menyukai ryan tetapi buat dia persahabatan di atasa segalanya dan dia tahu bagaimana perasaan widya ke andre sangat besar, karena itu nadya tidak mempermasalahkan hal itu. Yang dirinya permasalahkan kenapa dirinya yang bodoh malah mengirimkan video itu ke ryan, dan hal itu yang akan menjadi masalah buat widya hari ini.

Segera nadya berlari ke arah widya diikuti oleh lia. Mereka menghampiri widya. " wid, apa yang tadi ryan ngomongin sama elo, dia gak nyakitin elo kan?", bisik nadya ke widya agar pertanyaannya tidak didengar oleh ryan karena ryan duduk di bangku belakang widya.

" gak ada kok, dia cuma pengen ngomong aja tadi tapi gue lagi malas ngomong jadi dia ajak ngomong sebentar waktu jam istirahat", kata widya dengan malas seakan tidak ada semangat hidup.

Melihat sikap widya membuat kedua sahabatnya merasa sedih. Andre yang berjalan di belakang lia dan nadya juga melihat hal itu.

Andre pun berusaha untuk mencairkan suasana. "pagi widya", sapa andre dengan tersenyum. Mendengar sapaan andre seketika semua teman dalam kelas terkejut. Terutama nadya, lia dan widya.

" ciee..... Tumben si andre menyapa widya, ada apa ini? ", sindir salah seorang teman kelas mereka. Mendengar hal itu muka widya pun memerah. Dia tidak pernah menyangka andre akan menyapanya di depan semua teman kelasnya.

" halo..... Widya kok bengong? ", tanya andre sambil melambaikan tangan di depan wajah widya. Lambaian tangan andre membuat widya sadar dari rasa terkejutnya." gak apa-apa kok. Gue baik-baik aja kok. Dan pagi juga", kata widya cepat membalas perkataan andre sebelum andre jadi trending topic di kelas mereka.

" elo pasti mau tanya tugas kelompok kemarin kan, tenang aja gue bawa kok, gue gak lupa kok", kata widya cepat menjelaskan agar andre tidak menjadi bahan hinaan teman-temannya sambil mengedipkan matanya ke arah andre agar andre mengerti maksudnya.

Andre yang melihat kode dari widya pun menghiraukan hal itu, karena ini adalah salah satu usahanya untuk membuktikan ke widya kalau perasaannya itu tulus. " gak kok cuma pengen sapa kamu aja", balas andre sambil tersenyum ke arah widya.

Tidak lama kemudian terdengar suara bel berbunyi menandakan kelas segera dimulai. Mendengar itu andre dan yang lainnya segera menuju bangku mereka masing-masing. Selama pelajaran berlangsung, widya mengikutinya dengan serius tiba-tiba ryan dari belakangnya berbisik kepadanya, " widya ingat yach sebentar jam istirahat gue tunggu elo di taman sekolah".

Hal itu sontak membuat widya tersadar bahwa dirinya hampir melupakan janjinya ke ryan sebentar jam istirahat. Tidak lama kemudian terdengar suara bel menandakan jam istirahat para siswa.

Ryan pun bergegas keluar dari kelas. Widya yang melihatnya pun ingin bergegas menyusul ryan tetapi lia menahannya. " elo mau kemana wid? Kok gak tungguin kami?", tanya lia. " aduh gue lupa bilang sama kalian kalau tadi pagi ryan ajak ngomong tapi tadi pagi gue malas ngomong jadi dia ajak ngomongnya jam istirahat sekarang dan dia tungguin gue di taman belakang sekolah", kata widya menjelaskan.

Widya pun melihat nadya kelihatan sedih, dia pun berkata ", elo tenang aja nadya, gue gak akan tanggapi apapun yang ryan katakan dan elo harus percaya sama gue kalo gue gak ada apa-apa sama ryan dan gue gak akan mengkhianati persahabatan kita", kata widya mencoba meyakinkan nadya agar nadya tidak salah paham kepada dirinya.

Nadya menganggukkan kepalanya mengerti maksud widya, " tenang aja widya, gue percaya kok sama elo dan gue tahu siapa di hati elo", kata nadya dengan tersenyum. "memangnya siapa yang ada di hati widya?", tanya andre menggoda widya. Widya yang mendengar hal itu dengan cepat mengalihkan perhatian andre. "gak ada siapapun, gue duluan yach sudah ditungguin ryan", kata widya sambil melangkah pergi dengan terburu-buru karena salting (salah tingkah).

Melihat kelakuan widya membuat lia, nadya dan andre mau tidak mau tertawa melihat tingkah lucu widya yang malu takut ketahuan tentang perasaannya.