PENGAKUAN

" sudah lah lia jangan perpanjang lagi daripada nanti elo yang malu sendiri", kata nadya mencoba menasehati sahabatnya. " gue kan penasaran aja kok jadi gue yang malu? Maksud elo apa sich nad?jangan buat gue semakin penasaran dan bingung donks!", kata lia penasaran.

" hahahahaha.... Jadi elo penasaran siapa gebetan gue? Apa elo cemburu?", goda wira penuh harap pada jawaban lia. Lia tanpa sadar menganggukkan kepalanya sambil menunduk sebelum menyadari pertanyaan terakhir wira," eh.... Tunggu dulu emank gue penasaran siapa gebetan elo ta...pi... Gue gak cemburu yach", lia memperjelas kalimatnya.

Melihat anggukkan lia tadi membuat hati wira sangat berbunga-bunga dan tersenyum puas, dia pun mendekati lia dan seketika raut wajah lia berubah menjadi merah padam. " gebetan aku itu.....kamu, kamu sudah puas kan", bisik wira dengan halus di telinga lia. Kata - kata wira sontak membuat lia kaget dan jantungnya berdebar lebih kencang. Dan lia tak kuasa menahan perasaannya yang campur aduk sekarang pun berlari pergi meninggalkan mereka.

" eh, nad,elo mau kemana sich kok ninggalin gue?",tanya nadya. " elo bilang apa sich sampai dia lari gitu pergi?", tanya nadya kepada wira. " gue cuma jawab pertanyaan dia aja kok gak lebih", jelas wira.

" ya ampun jadi elo benaran sudah kasih tahu dia kalau elo suka dia?", tanya ryan. Wira hanya menganggukkan kepala membenarkan pertanyaan ryan. " pantas aja lia pergi langsung", kata nadya sambil menepuk jidatnya.

" sorry yach wira, gue cuma nanya apa elo benaran suka dan cinta sama lia?secara kalian tahu kami bertiga bersahabat jadi gue gak mau sampai nantinya diantara kalian malah menyakiti sahabat gue dan nambah masalah baru lagi dan gue gak akan tinggal diam aja", kata nadya memperingati wira.

" elo tenang aja nad, gue tulus sayang dan cinta sama lia tapi gue gak mau paksa dia kalau memang dia belum siap atau belum ada perasaan apapun ke gue, tapi gue tetap akan menunggu dan selalu berusaha berada di sampingnya semampu gue sampai dia suka dan cinta balik sama gue. Karena gue juga gak mau apa yang dialami widya terjadi ke lia juga. Tapi gue juga gak akan tinggal diam kayak andre kalau terus ditolak sama widya dan masih berusaha mempertahankan widya, jawab wira menjelaskan.

Lia yang tadinya hendak kembali ke kamar widya untuk mengambil tasnya mendengar semua perkataan wira. Tadinya dirinya sangat terharu sampai menangis mendengar betapa besar rasa cinta wira terhadapa dirinya. Tapi perasaannya langsung berubah dengan kemarahan yang begitu besar ketika wira terus-terusan menjelekkan widya.

" TUTUP MULUTMU WIRA!!!!!!!!", bentak lia. Bentakkan lia sontak membuat semua orang kaget termasuk andre yang berada di kamar widya dan mamanya widya uang berada di dapur. " sebelum elo bicara banyak hal yang elo gak tahu apa-apa mending elo diam saja!!!! Elo pikir hanya andre yang menderita hanya karena elo melihat semua pengorbanan dan perjuangan andre sampai sekarang sehingga elo dengan seenaknya menjudge widya!!!!! Elo gsk tahu bagaimana menderitanya widya yang sangat mencintai andre dari awal masuk sekolah tapi dia hanya bisa memendam perasaan itu karena masa lalunya yang terus menghantuinya, dia ingin melangkah maju dan mengungkapkan perasaannya ke andre tapi andre malah selalu menghina dan mempermalukan dia di semua teman kelas membuat dia semakin terluka dan terpukul. Perbuatan andre yang selama 1 tahun lebih membuat widya yang tadinya sudah berusaha berjuang melawan traumanya malah membuat widya semakin terpuruk dan semakin takut menghadapi kenyataan sehingga bayang-bayang traumanya semakin melekat di pikirannya!!!!!!", kata lia dengan emosi memuncak.

" elo gak tahu setiap andre menghina dan menyakiti widya,widya selalu menangis dan mengurung dirinya dalam kamar dan tidak mau makan dan tidak bisa tidur. Gue sebagai sahabatnya sangat gak rela widya diperlakukan gitu sama andre. Gue benci sama andre yang selalu menyakiti sahabat gue. Tetapi ketika gue tahu yang sebenarnya kalau andre juga sangat mencintai widya tapi caranya yang sebelumnya salah, gue berusaha agar dapat memaafkan andre. Karena gue sadar mereka berdua sama besar rasa cinta mereka tetapi mereka gak tahu gimana ungkapkan perasaan mereka masing-masing dengan benar kepada orang yang mereka cintai. Gue sahabatnya widya juga pengen widya bahagia. Dan gue gak terima elo terus-terusan menghina dia!!", kata lia sambil menangis histeris.

Mendengar hal itu sontak membuat andre sangat menyesali perbuatannya dulu terhadap widya dan hal itu lah yang membuat widya sampai sekarang jadi begini. Perkataan lia yang agak keras juga menyadarkan widya, widya juga mendengar semua yang telah diungkapkan lia. Dirinya pun menetaskan air matanya.

Wira yang tidak tahu yang sebenarnya merasa sangat bersalah terhadap widya dan kini dirinya pun telah menyakiti lia wanita yang sangat dia cintai. Dia pun berjalan mendekati lia sambil berkata," maafin gue, gue gak tahu apa yang selama ini dialami oleh widya",kata wira sangat menyesal dan mencoba memegang tangan lia untuk menenangkannya. Tapi tanganya segera ditepis dengan kasar oleh lia.

" tadinya gue sangat respect dengan perasaan elo tapi kalo elo gak bisa terima widya sebagai sahabat gue itu artinya elo sebaiknya lupakan perasaan elo itu!", tegas lia dengan histeris seketika badannya menjadi lemas dan tak kuat berdiri lagi membuatnya hampir jatuh. " lia", teriak mereka karena melihat lia akan terjatuh.Untungnya nadya dan wira menahan tubuhnya dan mendudukkannya di lantai.

Lia yang masih terpukul dan menangis merasa sangat lemas. Tetapi melihat wira memegangnya sontak dirinya dengan kasar menepis tangan wira untuk kesekian kalinya," gue gak sudi disentuh oleh elo!",kata lia dengan emosi.

Teriakan mereka membuat widya dalam kamar terkejut dan segera berlari keluar melihat keadaan lia. Andre yang berada di depan pintu kamarnya kaget melihat widya sudah sadar dan hendak lari menghampiri lia. Seketika andre berusaha membantu widya untuk mendekati lia. Widya melirik ke arah andre yang dibalas senyuman oleh andre. " makasih", kata widya dengan membalas tersenyum.

Mereka berdua mendekati lia yang masih dalam kesedihannya sambil menundukkan kepalanya. "lia sudah jangan nangis lagi, jelek tahu", kata widya pelan dan segera duduk di lantai memeluk kedua sahabatnya itu. Melihat widya mereka berdua terkejut dan segera membalas pelukan widya. Kini mereka bertiga sontak semakin menangis histeris sambil berpelukkan.