7. Aku akan melamar Kamu
" Assalamualaikum... Kakak Aisyah, bolehkah Alisha masuk? " Tanya Alisha di depan pintu kamar Aisyah.
" Iya masuk saja Alisha! Kakak belum tidur. "
"Terimakasih, Kak! Kak, Apakah Kakak baik-baik saja? "
"Kakak baik-baik saja Alisha. Tapi... ada yang Kakak ingin tanyakan kepadamu,apa Kamu serius dengan ucapanmu tadi siang?"
"Iya Kak, Aku serius! "
"Apa Kakak nggak boleh tahu juga Kamu mendapatkan uang dari mana?"
" Maaf Kak, Alisha sudah berjanji untuk tidak memberitahu siapapun. Tapi sepertinya dia orang baik Kak, Alisha yakin ini jawaban dari do'a Kakak juga hingga Allaah kirimkan orang untuk menolong keluarga kita."
" Tapi Kakak takut Alisha, kalau nanti akan menambah masalah. Kalau sampai orang tersebut menuntut yang lebih dari keluarga kita, Bagaimana? "
" Kakak tenang saja! Sekarang yang harus kita pikirkan bagaimana caranya kita harus lepas dari keluarga Pak Sudirman. Alisha juga tidak rela Kakak menikah dengan anak nya yang tidak tahu sopan santun dan bertindak seperti preman. "
"Terimakasih Alisha, Kakak bersyukur bisa memiliki adik seperti Kamu. Kamu sudah tambah dewasa sekarang. " Aisyah memeluk Alisha dengan sangat erat sembari meneteskan air mata karena terharu.
" Kakak menangis?"
" Kakak menangis bahagia,Alisha. Hmm... ngomong-ngomong dimana Halwa? Apakah dia sudah tidur? " Tiba-tiba Aisyah mengalihkan pembicaraannya dan menanyakan adik bungsunya.
" Ohhh... Halwa sudah tidur, Kak! Kakak pasti sudah hafal kalau jam segini Halwa sudah asyik memeluk guling nya. " Alisha tertawa cekikikan mengingat kelakuan adiknya itu yang umurnya hanya terpaut dua tahun saja.
"Iya Kamu benar. Halwa memang cepat sekali tertidur. Ia sangatlah polos sehingga Kakak tak pernah nampak ia memiliki masalah dihidupnya." Aisyah ikut tertawa bersama Alisha.
"Kak, Aku juga sudah mulai mengantuk nih! Aku mau ke kamar dulu yah? Kakak jangan lupa langsung istirahat! Aku matikan lampunya yah, Kak? " Alisha bangkit dari tempat tidur dan langsung mematikan lampu kamar Aisyah.
" Alisha? "
"Iya, Kak! "
" Apakah Kamu mau berjanji suatu saat Kamu akan menceritakan siapa orang yang membantu Kakak? "
"Hmm... In Syaa Allaah, Kak. Sudah Kakak tidur sekarang! Kakak harus istirahat! "
***
" Rania, Aku titip Mommy yah! Aku akan berangkat ke Bandung sekarang. Aisyah sedang mengalami masalah dengan keluarganya."
" Ada apa dengan Aisyah, Dok? "
" Maaf Rania, Aku tidak bisa cerita sekarang. Aku buru-buru karena Aku nggak mau kehilangan Aisyah." Dokter Kyne pamit dan segera meninggalkan rumah Ny. Evelyn sedangkan Rania hanya berdiam diri nampak kebingungan.
Beberapa kali gawai Aisyah dihubungi oleh Dokter Kyne dan Rania tapi tidak ada jawaban. Aisyah masih ingin menyendiri,hingga gawainya masih saja tergeletak tanpa di sentuhnya dari kemarin.
" Aisyah... tolong angkat teleponnya! Aku sangat khawatir dengan keadaanmu. " Dokter Kyne meremas setir mobil nampak nya ia kesal dengan sikap Aisyah yang tidak memperdulikan kekhawatirannya.
***
Pagi-pagi sekali datang rombongan orang berbadan tinggi besar sekitar sepuluh orang untuk mengamankan rumah Aisyah dan seorang pengacara yang akan membantu mengurus berkas-berkas pelunasan hutang keluarga Aisyah agar di catat secara tertulis. Keluarga Aisyah nampak kebingungan dengan kehadiran orang-orang tersebut.
" Permisi, Pak! Maaf kalau kedatangan Kami membuat keluarga Bapak menjadi kurang nyaman. Kami di perintahkan oleh Tuan Kami untuk membantu keluarga Bapak. Mohon di izinkan! " Ucap salah satu penjaga yang di kirimkan seseorang untuk membantu Aisyah.
" Buk.. ibu.. cepat ke sini sebentar!!! "
" Ada apa sih, Pak? Ibu lagi repot menyiapkan sarapan pagi! " Teriak ibunya Aisyah dari dalam.
" Cepetan buk! Kita kedatangan tamu, Bapak bingung harus bagaimana? "
Ibu Halimah,ibunya Aisyah bergegas menghampiri suaminya. Dan ketika sampai di ruang tamu,ia pun tercengang melihat siapa saja yang datang ke rumahnya.
"Astaghfirullah...Ini siapa, Pak? Ibu jadi takut melihatnya. " Ibu Halimah nampak tidak sadar dengan ucapannya sehingga terdengar oleh penjaga tersebut.
" Bapak, Ibu, tidak perlu khawatir! Kami datang kesini untuk menjaga rumah ibu. Dan ini pengacara dari Tuan Kami yang akan membantu mengurus pelunasan hutang-hutang bapak dan ibu."
" Tapi...siapa yang sudah sangat baik sekali membantu keluarga Kami?Tanya Bu Halimah kepada penjaga tersebut.
" Maaf...Kami tidak bisa memberitahu kepada bapak dan ibu. Itu pesan Tuan majikan Kami. "
" Baiklah, tolong sampaikan terima kasih kepada Tuan bapak-bapak. Mari silahkan duduk! " Bu Halimah mempersilahkan duduk kepada pengacara dan semua penjaga.
Hanya seorang pengacara dan tiga orang penjaga yang ikut masuk, selebihnya berjaga-jaga diluar.
"Aisyah, keluarlah Nak! Tolong bantu ibu siapkan minuman ada banyak tamu di rumah kita! " Teriak Bu Halimah sembari menyiapkan teh dan sepiring singkong rebus yang.
" Siapa Buk? Keluarga Pak Sudirman? " Tiba-tiba Aisyah datang dan menghampiri ibu nya yang sedang sibuk di dapur.
" Kamu ini Aisyah, mengagetkan Ibu saja. "
" Siapa, Buk? "
" Ibu juga nggak tahu, Nak! Mereka juga tidak memberitahu ibu dan bapak. "
" Alisha dan Zahwa kemana, Buk? "
" Mereka sedang ke pasar, tadi ibu suruh mereka belanja sayuran. Kamu tolong bawakan teh dan singkong rebus ini, Nak! "
" Baik, Buk. "
***
" Aku sedang di Bandung, Zhaffran! "
" Di Bandung??? Untuk apa, Kyne??? "
"Aku dapat Khabar dari adiknya Aisyah kalau ia sedang dalam keadaan bahaya. Ia akan di nikahkan paksa oleh orang yang sudah memberi hutang kepada keluarga mereka. Aku harus kesana sekarang, Zhaffran! "
" Apa Kamu perlu bantuanku? "
" Kalau Kamu tidak keberatan? "
"Tentu tidak, Aku akan menemanimu, Kyne. Kirimkan saja alamat rumah Aisyah."
" Oke, Aku akan kirimkan lewat SMS. Sekitar satu jam lagi Aku akan sampai. "
"Oke, Kyne. "
Dokter Kyne mengendarai mobil dengan cepat. Ia berharap ia datang lebih cepat dari calon suami Aisyah yang akan di jodohkan. Panggilan masuk ke gawainya ia abaikan,entah itu telepon dari rumah sakit, Ny. Evelyn, Rania bahkan Suster Noora pun ikut meneleponnya. Tak ada satupun yang ia jawab.
***
30 menit kemudian
" Permisi...Ass...salamu'alaikum! Dokter Kyne mengucapkan salam dengan terbata-bata.
" Wa'alaykumsalam. "Jawab Pak Hasan dan beberapa orang yang ada di dalam.
Pak Hasan langsung berdiri dan menghampiri Dokter Kyne. Ia sangat kaget dengan sosok laki-laki yang tampan,berbadan tinggi,kulit putih dan rambut berwana coklat kemerah-merahan. Kalau di kampung halamannya ada laki-laki tampan seperti ini sudah pasti jadi rebutan gadis-gadis di kampungnya.
"Maaf Pak, perkenalkan Saya Kyne! Saya temannya Aisyah dari Jakarta. " Dokter Kyne memperkenalkan diri sembari bersalaman dengan Pak Hasan.
" Mari masuk, Nak! Silahkan duduk! Bapak akan panggilkan Aisyah dulu. "
" Terimakasih."
Dokter Kyne sesekali menatap ke arah orang-orang yang berada duduk di dekatnya. Dan mereka pun mengangguk seolah memberi hormat kepada Dokter Kyne.
" Assalamualaikum, Kyne. "
" Wa'alaykumsalam, Aisyah! Aku datang kesini untuk melamar mu. " Dokter Kyne langsung berbicara langsung tanpa basa-basi.
Aisyah dan semua orang yang mendengarnya tentu di buat terkejut dengan pernyataan dokter Kyne. Bahkan ibu Halimah pun yang berada di dalam tidak percaya dengan yang terjadi di keluarganya sekarang ini. Apa yang terjadi dengan anaknya, Aisyah.
Tiba-tiba terdengar salam dari luar...
" Assalamualaikum...."
" Wa'alaykumsalam...." Jawab Aisyah dan semua orang yang berada di dalam ruangan.
" Zhaffran, Kamu datang tepat waktu. Aku sedang menunggumu. Aku harap Kamu mau berada di pihakku untuk melamar Aisyah."
Zhaffran merasa lemas mendengar permintaan sahabatnya, bagaimana ia bisa menjadi saksi sahabatnya untuk melamar gadis yang ia cintai.Memang ia ingin membantunya tapi ia tidak akan menyangka kalau Kyne akan secepat ini melamar Aisyah. Pikirannya melayang,dada nya terasa sesak melihat langsung gadis yang ia cintai akan di lamar oleh sahabatnya.
" Kyne, apa tidak terlalu cepat? Sekarang kondisi Aisyah sedang dalam masalah. Kita harus selesaikan masalah Aisyah terlebih dahulu,baru kita pikirkan selanjutnya. "
Mendengar percakapan antara dua orang laki-laki di depannya, Pak Hasan ikut angkat bicara.
"Maaf,kalau kedatangan kalian membuat bapak bingung. Kalau boleh tahu ada urusan apa kalian dengan anak Saya, Aisyah?"
"Saya Zhaffran, Pak! Maaf Saya lupa memperkenalkan diri.Kami temannya Aisyah dari Jakarta." Dokter Zhaffran sedikit menjelaskan.
" Benar kata teman Saya, Pak! Tapi kedatangan Saya kesini untuk melamar anak bapak. Maaf,kalau niat Saya ini sangatlah mendadak dan kurang sopan. Tapi Saya sangat mencintai anak bapak. Saya benar-benar ingin menikahinya. "
Aisyah hanya diam. Mukanya dingin. Entah apa yang harus dilakukan dalam situasi sekarang ini.
" Tapi, Nak! Kondisi keluarga Kami sedang tidak baik. " Ucap bapaknya Aisyah.
" Tidak perlu khawatir, Pak! Saya akan menyelesaikannya. Saya datang kesini juga untuk membantu Aisyah dan keluarga."
" Apa Nak Kyne yang membantu bapak dan keluarga dengan mengirimkan pengacara dan orang- orang penjaga ini?"
Kyne nampak keheranan,ia tidak mengerti dengan yang di maksud bapaknya Aisyah.
" Saya tidak mengirimkan semua orang ini, Pak. Saya memang berniat untuk membantu Aisyah, tapi Saya belum melakukan sesuatu. "
" Lantas kalau bukan Kamu, Kyne? Siapa yang mengirimkan semua ini? Tanya Aisyah tiba-tiba.
" Kita tunggu Alisha! Anak itu yang tahu semuanya, bukankah dia yang akan melunasi hutang-hutang kita?" Tegas Pak Hasan kepada Aisyah.
Semua orang nampak tegang. Hening seketika. Dokter Kyne pun menahan niatnya sampai urusan Aisyah selesai. Dokter Zhaffran hanya duduk terdiam tanpa berkata apa-apa. Pengacara dan beberapa penjaga juga tidak berani membuka mulut siapa di balik semua ini.
Aisyah dan bapaknya gelisah menunggu Alisha untuk sampai di rumah.Beberapa kali Aisyah menghubungi adiknya tapi tak kunjung ada jawaban.
Dokter Kyne, Dokter Zhaffran dan beberapa orang sudah berkumpul di rumahnya. Tapi itu semua tak bisa membuat Aisyah tenang.
Ia terlihat gelisah,gawainya di genggam sangat kuat. Hingga buku-buku jarinya nampak memutih. Ia juga berkali-kali menghubungi Alisha. Ia takut terjadi apa-apa. Bahkan yang ia takutkan kalau keluarga Pak Sudirman akan bertindak sesuatu kepada Alisha,sebab Alisha sudah menggagalkan acara lamaran anaknya kemarin.
" Alisha...Kamu dimana? Gumam Aisyah dalam hati. "