Pesona Aisyah

6. Bersandar di bahu mu.

"Iya Zhaffran ini Aku..." Ucap gadis tersebut dengan lemah lembut.

"Sudah cukup lama kita tidak pernah bertemu, Humaira?"

Humaira adalah teman sekolah Zhaffran ketika SMA. Ia seorang gadis yang cantik dan cukup pintar di kelasnya. Banyak teman laki-laki yang ingin menjadi pacarnya,tetapi diam-diam Humaira menyukai sosok Zhaffran yang pendiam dan agamis.

Ia bersabar dalam menahan cinta di dadanya sampai ia lulus S1 di salah satu universitas Madinah. Tatkala orang tuanya ingin menjodohkan Humaira dengan laki-laki pilihan orang tuanya,Humaira menolak dan ia mengajukan calon untuk minta di lamarkan.Usut punya usut calon yang di ajukan Humaira adalah anak dari salah satu partner bisnis Ayahnya Humaira dalam mengelola restauran Timur Tengah. Tanpa pikir panjang Tuan Khalid menyetujuinya dan membicarakan perjodohannya ini kepada Ayahnya Zhaffran yaitu Tuan Ibrahim yang sudah dianggap seperti sahabatnya sendiri. Tidak mungkin ia tidak setuju kalau anaknya akan di jodohkan oleh Zhaffran anak dari sahabatnya.

"Sudah sekitar 5 tahun, Zhaffran."

"Ayo..ayo..duduk! kenapa kalian jadi saling berdiri?Apa kalian sudah menganggap ruangan ini hanya milik kalian berdua?" Gurau Tuan Khalid kepada Zhaffran dan anaknya.

"Maaf Ayah!" Humaira tertunduk malu dan muka nya merah merona.

Zhaffran hanya sesekali menatap, sebenarnya sebagai laki-laki ia tidak munafik dengan kecantikan Humaira tapi kenapa tidak ada rasa yang berbeda ketika ia pertama kali melihat Aisyah.

"Zhaffran,ini gadis yang akan Abbati jodohkan dengan Kamu. Bagaimana pendapatmu? "

"Hmmm.. Zhaffran..setuju,Abbati."

Zhaffran hanya mengikuti keinginan orang tuanya,ia juga tidak sampai hati menolak secara langsung. Ia sangat menjaga perasaan Humaira dan keluarganya.

"Alhamdulillah." Ucap Abbati Zhaffran perasaan gembira.

"Tapi...maaf Abbati, Zhaffran minta waktu untuk kedepannya. Zhaffran masih ingin fokus di karir Zhaffran,sampai Zhaffran siap untuk menikah."

"Karir Kamu sudah cukup bagus,Nak. Abbati tidak mau Kamu menunda-nunda untuk menikah!"

Tiba-tiba Humaira dengan lembutnya membalas percakapan mereka.

"Tidak usah khawatir,Paman. Zhaffran benar,mungkin kita juga butuh waktu untuk saling kenal dan memahami sebelum menikah. Humaira juga ingin Zhaffran benar -benar merasa siap ketika menikahi Humaira.Siap dengan hati yang ikhlas dan tulus tanpa beban. Humaira sudah cukup lama menahan cinta Humaira untuk Zhaffran kalau sekarang harus menunggu lagi Humaira ikhlas karena Allaah.

Semua yang mendengarnya merasa kagum dengan tutur katanya yang lembut dan bijaksana.Zhaffran merasa tidak enak tapi memang sebuah pernikahan tidak bisa untuk di paksakan kalaupun di paksakan maka akan ada yang merasa di sakiti dan Zhaffran tidak ingin seperti itu.

"Maafkan Aku Humaira!Aku harap Kamu mengerti! "

"Aku mengerti Zhaffran,In Syaa Allaah Aku akan menunggu Kamu."

Suasana di ruang tamu yang cukup besar dengan desain klasik dan sedikit kesan mewah tampak mulai mencair dengan hadir nya Humaira, Zhaffran pun yang tadinya gelisah kini ia merasa sedikit tenang. Ia senang kalau Humaira setuju untuk tidak cepat-cepat menikah. Walaupun ia juga merasa bersalah harus membuat Humaira menunggu cinta nya yang tidak mungkin terbalaskan karena cinta Zhaffran sudah tersimpan hanya untuk Aisyah.

Cukup lama perbincangan di antara dua keluarga tersebut dan saatnya keluarga Zhaffran untuk pamit.

Acara pertunangan Zhaffran dengan Humaira akan di adakan 3 bulan kedepan sesuai kesepakatan orang tua wanita. Karena bagaimanapun bagi mereka ikatan pertunangan itu penting melihat anak gadis nya sudah ada yang meminta.

Kalau untuk acara pernikahan di serahkan kepada Zhaffran dan Humaira.Mereka yang akan menentukan waktunya.

Selesai sudah pertemuan pertama antara keluarga Zhaffran dan Humaira. Semua keluarga merasa bahagia. Akan ada ikatan yang semakin erat bersamaan dengan perjodohan anak-anak mereka. Persahabatan berubah menjadi keluarga dan yang paling penting bisnis yang sudah di bangun oleh Ayahnya Zhaffran akan semakin kuat dengan di sokong oleh Ayahnya Humaira yang kekayaannya juga tidak kalah banyak dengan kekayaan keluarga Zhaffran.

***

"Dokter kemarin Saya tidak sengaja melihat anda sedang berada di halaman Masjid,maaf kalau boleh tahu apa yang sedang dokter lakukan saat itu? Tanya Suster Noora seperti menyelidik.

"Saya sekarang mualaf dan Saya sudah menjadi seorang muslim." Dokter Kyne menyampaikan status nya kepada suster Noora kalau ia sekarang seorang Muslim.

Bagai disambar petir disiang hari,semua pernyataan dokter Kyne membuat Suster Noora tidak percaya.

"Tidak mungkin!Ini tidak mungkin!" Suster Noora menutup mulutnya dengan telapak tangannya seakan tidak percaya.

"Saya serius, saya seorang muslim dan Saya berniat akan menikah dengan Aisyah."

"Apa?" Suster Noora lepas kontrol,ia hampir saja bersuara dengan nadatinggi.

"Iya,Saya akan menikah dengan Aisyah.Ada masalah dengan keputusan Saya?"

Suster Noora mengelak. Ia mencoba mengendalikan hati dan perasaannya. Ia tidak ingin Dokter Kyne tahu perasaannya terlalu dalam.

"Maaf Dokter Saya jadi tidak bisa mengendalikan diri. Semoga hubungan Dokter dengan Aisyah Tuhan berkati."

"Terimakasih."

"Baiklah Dokter Kyne Saya permisi!"

Suster Noora pergi meninggalkan Dokter Kyne. Ada guratan kekecewaan di wajahnya. Ia sudah lama mencintai Dokter Kyne tapi ia tahu kalau Dokter Kyne tidak mencintainya,itu terlihat dari sikap Dokter Kyne selama ini yang selalu menghindar.

"Aku tahu kalau Dokter Kyne tidak mencintaiku,tapi rasanya tidak sesakit ini." Suster Noora menangis di bangku taman rumah sakit.

"Hai,Noora! Aku cari Kamu dimana saja ternyata Kamu disini. Apa Kamu tidak tahu kalau Aku sudah menelepon mu beberapa kali? Apa Kamu baik-baik saja?" Tanya Devian kepada Noora.

Devian adalah Teman nya Noora. Ia berkenalan ketika waktu di cafe.Ia tertarik dengan kecantikannya Noora dan menghampiri Noora yang sedang minum kopi. Sejak saat itu mereka saling kenal dan mulai akrab.

"Hu..hu..hu..Aku sedih Dev. Laki-laki yang Aku cintai sudah mencintai gadis lain." Tangis Noora semakin kencang.

"Apa Kamu sudah mengatakan kepada dia kalau Kamu mencintainya?"

"Tidak. Dan Aku tidak berani.Aku takut dia menolak ku dan semakin menghindar. Berada di dekatnya dan sekedar bisa melihatnya sudah membuat Aku bahagia. Hu..hu..hu.."Noora masih saja terus menangis.

"Kalau begitu Aku akan membantumu untuk mendapatkan cintanya?"Ucap Dev sembari memegang tangan Noora.

"Dev, bolehkah Aku bersandar di bahu mu sebentar saja? Maafkan Aku yang tak tahu malu ini!"

"Bo..boleh Noora. Silahkan! Aku akan menemanimu sampai Kamu merasa tenang dan kita akan pikirkan cara agar Kamu mendapatkan cinta sejati mu." Devian mencoba menenangkan Suster Noora.

***

"Siap-siaplah,Nak! Sebentar lagi keluarga Pak Sudirman akan datang ! Teriak Ibunya Aisyah dari ruang makan.

"Iyah Bu!" Aisyah hanya menjawab tanpa ingin bangkit dari kasurnya.

Tiba-tiba ia teringat dengan Dokter Kyne. Ia merasa ada kerinduan yang menyeruak di dalam dadanya. Tanpa Aisyah sadari kalau air matanya menetes. Ia tak ingin menikah dengan orang yang tidak ia cintai tapi ia juga tidak yakin akan cintanya kepada Kyne akan berjodoh atau tidak.

Kliiing..bunyi SMS masuk ke gawainya Aisyah.

"Aisyah,Apa kabarmu? Aku rindu Kamu, Aisyah." Pesan SMS dari Dokter Kyne.

Mata Aisyah langsung terbelalak melihat SMS yang masuk dan ternyata dari dokter Kyne. Baru saja ia memikirkannya sekarang ia mendapatkan SMS darinya.

"Aku juga rindu Kamu, Kyne"Jawab Aisyah hanya dalam hati.

Tangis Aisyah kini semakin kencang tapi ia tutupi dengan selimut tebal agar keluarganya tidak ada yang mendengar. Ia menangis, kenapa ia harus mencintai seseorang yang rasanya sulit untuk dimiliki.

Sekarang ia harus menghadapi perjodohan yang menurut ia sangat tidak adil.Ia harus menerima lamaran dari keluarga Pak Sudirman karena tuntutan hutang keluarga Aisyah yang belum bisa ia lunasi dan sekarang ia harus menjadi jaminannya. Kalau keluarga Aisyah tidak bisa melunasi secepatnya maka Ayahnya yang akan di penjarakan oleh keluarga Pak Sudirman.

"Kyne, Maafkan Aku! Aku sepertinya tidak akan kembali lagi ke Jakarta." Jawab pesan singkat Aisyah kepada Kyne.

"Kenapa Aisyah?Aku punya salahkah kepada mu? Please Aisyah Aku mohon jangan menyiksaku dengan kabar buruk ini. Aku sekarang sudah menjadi muslim dan Aku ingin memperbaiki masa laluku.Aku butuh Kamu untuk mendampingiku!"

"Tapi Aku akan menikah Kyne!"

"Menikah?kenapa tiba-tiba Aisyah?"

"Maaf Kyne Aku tidak bisa cerita! Hari ini Aku akan dilamar dan Aku tidak bisa berbuat apa-apa.Dan Maafkan kalau Aku sudah mengecewakanmu. Tolong sampaikan kepada Rania,titip salam sayangku kepadanya!

"Aisyah tolong kirimkan alamat rumahmu!!!Aku akan berangkat ke Bandung sekarang juga."

Dokter Kyne mengirimkan pesan berkali-kali tapi tidak di balas oleh Aisyah, bahkan Ia mencoba untuk meneleponnya. Ia tampak cemas. Marah.Nafasnya terasa berat. Pikirannya Kacau.Di lemparnya gawai yang ada di genggaman tangannya.

"Kamu tega ,Aisyah. Aku tidak percaya Kamu secepat ini meninggalkanku.Baru saja Aku ingin memulai hidupku bersamamu. Sekarang Kamu hempaskan Aku jauh kedalam dasar jurang." Dokter Kyne emosi sampai ia membuang semua benda-benda yang ada di atas meja kerjanya.

***

"Kamu memang cantik Aisyah,pantas saja Anak Kami tergila-gila kepadamu." Ucap calon mertuanya Aisyah tanpa tahu malu.

Aisyah geram dan rasanya ia ingin merobek mulut calon mertuanya. Tapi apalah daya keselamatan orang tuanya lebih penting dari harga dirinya. Ia tidak ingin membahayakan keluarga nya karena tindakan ia yang sudah melampaui emosi.

"Iyah kan,Pak? Cantik kan calon menantumu itu?Ha..ha..ha..Gelak tawa calon suami nya yang tidak memiliki sopan santun dan tata Krama.

"Bapak juga mau kalau untuk Bapak,Nak" Di balas perkataan anaknya oleh Pak Sudirman sembari senyum-senyum memalukan.

Tiba-tiba dari arah samping wajah Bu Sudirman tampak melotot melihat tingkah laku suaminya.

"Sudahlah Pak,nanti kapan di mulai acara lamarannya?"Nada marah keluar dari mulut istri Pak Sudirman.

"Baik,Bu. Maafkan Bapak!"

Aiayah dan keluarganya tampak tidak enak melihat sikap calon besannya. Menurut mereka keluaga Pak Sudirman sangatlah terpandang di kampungnya tetapi kenapa keluarga ini tidak memiliki tata Krama yang baik. Ayahnya Aisyah merasa bersalah tidak bisa menyelamatkan nasib putri kesayangannya.

"Pak Kami kesini berniat untuk melamar putri bapak,Aisyah. Mohon di terima lamaran Kami!" Ucap Pak Sudirman kepada keluarga Aisyah.

"Bagaimana Aisyah,Apa kamu menerimanya?"Tanya Pak Hasan kepada anak nya,Aisyah.

"A.. Aisyah..se...."

"Aku nggak setuju!!!" Teriak adiknya Aisyah yang bernama Alisha.

Semua menengok dan menatap ke Alisha semua dengan muka terheran-heran.

"Aku nggak setuju kalau kakak Aisyah akan menikah dengan anaknya Pak Sudirman!"

Pak Sudirman langsung berdiri.Mukanya merah menyala. Mata nya tajam melihat ke arah Alisha. Ia marah besar.

"Ada urusan apa Kamu anak ingusan ikut campur urusan orang dewasa?Apa Kamu tidak takut Ayah Kamu akan Saya masukan kedalam penjara atas semua hutang-hutangnya?"

"Aku akan melunasi hutang-hutang Ayah!"

Keluarga Aisyah terkejut.Bagaimana mungkin Alisha anak SMA melunasi hutang sebesar 200 juta. Sedangkan mereka saja yang bekerja tidak bisa mengumpulkan uang segitu banyaknya.

"Alisha, sudahlah Kamu tidak usah seperti itu. Kakak Aisyah ikhlas menerima lamaran Keluarga Pak Sudirman." Aisyah menghampiri adik nya dan mengelus rambut panjang Alisha.

"Tapi Alisha tidak ikhlas,Kak!"

"Mungkin ini sudah jalan yang terbaik. Kita tidak mungkin akan membiarkan Ayah masuk penjara.Lagi pula semua hutang-hutang ini bekas kakak yang pakai.Jadi biar kakak saja yang menanggungnya."

"Tenang,Kak!Alisha akan melunasinya!"

"Tapi Kamu dapat uang dari mana?Kakak tidak mau Kamu melakukan hal-hal di luar batas yang tidak wajar!"

"Kakak nggak usah khawatir. Aku tidak melakukan yang membuat diri ku bahaya."

"Pak Sudirman besok akan Kami melunasi semua hutang-hutang keluarga Kami" Alisha berbicara langsung dengan Pak Sudirman.

"Baiklah,Saya tunggu 1x24 jam kalau kalian tidak bisa melunasi maka Saya akan membawa polisi untuk menjebloskan Ayah kalian" Pak Sudirman membentak dan kemudian pergi meninggalkan rumah Aisyah.

***

Malam ini begitu sunyi.

Tak ada sayup-sayup angin menyapa.

Bahkan bayangan pun ikut kelam bersama malam.

Bintang-bintang nampaknya enggan menampakkan cahayanya.

Ia bersembunyi di balik gelapnya malam.

Ada bayangmu yang datang tapi tak bisa ku raih dan ku rengkuh.

Hanya larut dalam kenangan dan memori.

***