Lendir

Monster Lendir itu mendadak mengering seperti menguap pada tubuhnya pipih.

Yang tersisa hanyalah tulang putih kapur.

"Peskk!!"

Sery terkejut.

Tekanan tiang logam batas besi ini menghancurkan menjadi debu-debu kapur.

"Apa mungkin monster ini tak dapat hidup tanpa kabut di luar??!", pikir Sery

Gadis muda yang baru masuk ini dipenuhi darah di sekitar pakaian.

Sery mengembalikan tiang logam batas besi pada tempatnya.

Berusaha membujuk gadis muda untuk memberitahukan ada apa di luar sana.

"Kamu siapa?!", tanya Sery

Gadis muda ini menengok Sery dengan wajah yang takut.

Belum mau bicara.

Melihat keadaan gadis tersebut.

"Apa ada yang punya pakaian cadangan di sini?!", teriak Sery kepada orang-orang di dalam kantor.

"Iya, ada pakaian cadangan!"

"Tapi itu pakaian kantor kami!?", respon seorang wanita tua yang diketahui sebagai Pembersih Ruangan.

"Tak apa-apa!!"

"Tunjukkan dimana tempatnya?!", pinta Sery sembari menemani Gadis tersebut.

Waktu jam terus berdetik.

Mereka terus berupaya menelepon dengan smartphone android untuk menghubungi seseorang.

Suasana agak berisik di dalam dan di luar kantor karena teriakan orang-orang.

Beberapa puluh menit berlalu.

Sery kembali tempat kejadian yang mengerikan.

Terdapat banyak tumpahan cairan darah di pintu kaca yang dirantai besi.

Bau besi darah yang menyengat.

"Bu, punya alat pembersih?! Dimana?!", tanya Sery kepada Pekerja Pembersih.

"Aku saja yang bersihkan itu!!", balik Pekerja Pembersih.

Melihat hal tersebut.

Sery kembali duduk tempat tunggu.

Merenung sendiri.

Mengingat sesuatu yang dilupakan.

"Oh, ya!"

Sery mengambil smartphone androidnya.

"Tuuwkk!"

"Tuuuuwwwkk!", suara bunyi panggilan yang berusaha memanggil.

"Ayooo! Sayang! Angkat teleponnya!!", harap Sery ingin tahu keadaan tunangannya.

Sembari melihat Manajer Kantor ini memainkan remote tv.

Mencari sinyal siaran yang aktif.

"Nomor yang Anda Panggil sedang di luar jangkauan atau tidak diangkat!"

"Silakan coba beberapa saat lagi!!", otomatis panggilan jika tidak diterima.

Sery tak menyerah.

Menelepon lagi.

Waktu terus bergerak cepat.

Tak terasa sudah lebih 2 Jam berlalu.

"Semuanya Harap berkumpul!!"

Seorang pria pakaian kemeja kantoran ini memanggil orang-orang untuk berkumpul.

"Eehh!"

Sery terkejut karena ada anak-anak juga ikut terjebak di sini.

"Seperti kalian tahu!"

"Di luar sana sangat berbahaya bagi kita!"

"Adakah yang berhasil menghubungi seorang di luar sana?!", tanyanya

Tak ada yang menjawab.

"Kamu bagaimana?!", tunjuk Pria kemeja kepada Sery.

"Aku tidak dapat menghubungi tunanganku di seberang gedung di sana!!", respon Sery

"Baiklah!"

"Aku Halianta!! "

"Disini untuk bekerja sebagai Salesman Otomotif!", perkenalan Halianta.

"Jadi kita kenalan yang berasal dari luar!!", senyumnya

Mendengarnya.

"Aku Sery! ", sahut Sery yang masih memakai jaket Gojek.

"Bagaimana dengan kamu gadis muda?!", tanya Halianta

"A....!"

"Aku Girlen! ", ucapnya

Melihat kondisi Girlen.

Halianta tak lanjut bertanya tentangnya.

"Aku Permaka!!? ", suara Pria gendut tua dengan kacamata yang juga berasal dari luar.

"Aku Tutina!!"

"Aku bersama anak-anakku!!", ucap seorang ibu sembari memegang anaknya.

"Hmmm!"

"Baiklah!"

"Siapa nama anakmu, Tutina!!", tanya Halianta

"Oh, Ini Jho !!", tunjuk anak lakinya

"Itu Krei!!", tunjuk anak perempuannya.

Halianta menyapa anak-anaknya.

"Apa ada lagi yang datang dari luar!?", tanya lagi Halianta.

Tak ada lagi menyapa.

"Oklah!"

"Aku memperkenal diri orang-orang bekerja disini!!", sapa Halianta.

Pandangan Jho teralih sesuatu.

Melihat sesuatu mengejutkan.

"Maaaaaaammmmmaaaaaaaaaa!!!???", teriak Jho ketakutan.

Semua kaget mendengarnya.

"Iiiittuuuuuu!!!", tunjuk tangan mungilnya ke arah luar kaca.

Sery dan lainnya melihat sesuatu juga yang berjalan pelan.

Monster Raksasa seperti Reptil Kadal dengan 6 kaki besar yang bergerak pelan.

Dengan mata monster memandang segala arah yang mencari mangsa.

Tubuh yang sebesar Bus ini tepat di luar kaca dengan jarak 2 Meter.

"Semua sembunyi!!!", teriak Halianta.

Sery terkaget.

Berusaha bersembunyi di balik meja CS.

"Treeeccckkkk!!!", suara desik Monster Kadal tersebut.