BAB 7 MEMASUKI RUMAH ANGKER

teman - teman aku melanjutkan perjalanan menuju rumah angker itu.dimana aku cuman melihat mereka tapi mereka tidak menyadari diriku yang ada di sana bukanlah diri ku yang asli.

"riaan," aku berusaha teriak memanggil rian tetapi rian tidak mendengarkanku."aku mesti mengikuti mereka,"kata aku.

"makin seram aja tempat ini," kata mily.

"ia,mmm aku pengen pulang," kata dian

"cengeng amat si lo pada," kata loly.

"Aku takut," kata dian.

beberapa saat kemudian mereka tiba di depan gerbang rumah angker itu.

"Busettt gede amat rumah nya ya," kata rian."tujuh turunan pasti hartanya nggak bakalan habis ni,"

"ia gede amat rumahnya," kata loly.

"ok sepertinya kita sudah sampai," kata guru aku."biar aku yang coba buka gerbang nya," kata guru aku yang berusaha membuka gerbang nya.

"hah terbuka,ayo semua kita masuk," kata guru aku.

TIIIIINGGGGG!!!! Suara gerbang yang terbuka

"Waaaaaw gede bennar dah ini rumah seperti istana," kata dian."Helooooowww apakah ada seseorang," teriak dian.

"eh ssst ssst jangan berisik,percuma kamu teriak kagak bakalan ada yang jawab," kata mily.

"ia juga sih,tapi ini rumah gede benner dah,"kata dian

"haah ya ampun," kata mily.

"kampungan banget si," kata loly.

"ardi apa yang kamu rasaiin?"tanya siska

"Hmmm sepertinya kental banget aurah mereka tetapi sepertinya mereka penasaran dengan kedatangan kita," kata ardi.

"oow gitu," kata siska

akhirnya mereka sampai di depan pintu depan .

Tok tok tok tok

"ardi ngapain kamu ketok pintu langsung buka aja," kata loly.

"kamu itu tidak di ajarin cara bertamu ke rumah orang," kata ardi.

"tapi inikan,haaah sudahlah malas gua debat," kata loly."eh liy kok kamu diam aja bicara dong,apa yang kamu lihat?" kata loly lagi.

"Aku cuman melihat kematian," kata makhluk itu kemudian pintu itu terbuka dengan sendirinya dimana makhluk yang masuki tubuh aku tiba - tiba saja masuk ke dalam dan menghilang tanpa jejak di dalam ruangan yang gelap.

"Eh lily lo mau kemana?" teriak rian.dimana rian berusaha mengejar aku tetapi ardi menahan tubuh rian.

"jangan di kejar,"kata ardi.

"kenapa, lo gila ya kalo lily kenapa - kenapa lo mau tanggung jawab,lepasin gua " kata rian yang emosi dan kemudian ardi membalas emosi dari rian.

"DENGAR GUA DULU,LILY YANG LO MAU KEJAR ITU BUKAN LILY TETAPI ADA MAKHLUK RASUK TUBUH LILY,"kata ardi.

"Apa nggak mungkin lo BOHONG!!,"kata rian yang kemudian memasuki ruang yang begitu gelap demi mengajar diriku yang palsu.

"RIAN!!"Teriak ardi."sial,"

PAAAG !! Suara pintu keras tertutub dengan sendirinya

"Hah kok pintu nya ke tutub sendiri,"kata loly yang kaget, tiba - tiba ada sosok menarik loly."haah,"

"Loly?,dan yang lain kemana," kata ardi yang bingung dimana mereka semua tiba - tiba menghilang ardi sendirian.

"ASTAGA AKAN SUSAH INI,AYO DONG NYALA,"Kata ardi yang memukul senter dia.

"aduuu gua harus ngapain," kata aku yang melihat dari kejuhan.Kemudian lisa menghampiri aku.

"liy selamatkan teman - teman kamu," kata lisa.

"ia tapi gimana caranya tanpa tubuh aku'aku nggak bisa ngapa - ngapain," kata aku.

"kamu make tubuh aku," kata lisa.

"haah emang bisa," kata aku dan kemudian suatu keajaiban yang dilakukan oleh lisa dimana dia berubah menjadi gadis yang begitu cantik dan dimana sekarang dia berada di dunia nyata .

"lihat,sekarang kamu rasuk tubuh aku," kata lisa.

"beneran ni," kata aku yang ragu.

"ia beneran buruan," kata lisa

BUSSSS!!

akhirnya aku memasuki tubuh lisa.

"wahh seperti di tubuh aku," kata aku.

"haaaah beda kali tubuh aku sama tubuh kamu," kata lisa.

"oia heheheheh," kata aku

"sekarang aku harus kejar ardi," kata aku yang kemudian berlari mengejar ardi di dalam rumah yang begitu luas dan gelap sesekali suara petir terdengar.

DRUUUSS !!

"duh gelap amat ya," kata aku sambil mengendap - endap.

"gimana kata ardi kalo dia tau ini aku," kata gua dalam hati

"ARDIIII,Kamu dimana?"teriak aku mencari ardi.dimana aku masih berjalan di setiap lorong tiba - tiba aku melihat seorang cewek lari - larian dan aku berhenti ternyata itu loly yang di kejar - kejar dengan makhluk tanpa kepala.

"tolonggggg,"kata loly yang sambil berlari.

"loly tunggu," kata aku yang mencoba mengikuti nya pada saat aku mengikutinya loly menghilang.

"kok hilang," kata aku yang membalikkan tubuh lisa kebelakang kilauan pisau yang berusaha nancap di kepala ku.

ZREET !!! untung nya aku menghindar.

dan kemudian aku lari sekuat tenaga berusaha menjauhi makhluk tanpa kepala itu.

"hah hah hah,"kata aku yang sambil lari.dan kemudian aku memasuki suatu kamar kosong di dalam rumah ini dan kemudian aku menguncinya

CEKLEG!

"Hosh hosh hosh,haah capek untung aja dan gelap amat ya ini kamar," kata aku yang berusaha mencari alat penerang di kamar ini.

dan akhirnya aku mendapatkan sebuah korek dan lilin di laci.

CEK CEK CEK Dan akhirnya api nya pun menyala.

"Nah ginikan terang,oyah aku masuk di kamar siapa ya," kata aku yang berusaha cari tau siapa pemilik kamar ini.

"hmmm,",dan kemudian aku mengarahkan lilin aku ke suatu foto di atas meja.tertampak wajah orang yang ada di foto itu rupanya seorang nenek - nenek serta cucu dia dan aku membalikkan foto itu ternyata ada tulisan nama ternyata nama nenek ini sinta. dan aku melihat ada koran di atas meja dia dimana menceritakan sebuah kecelakan nenek sinta di jalan tol akibat nya nenek sinta dan supir dia meninggal di tempat kejadian.tiba - tiba bulu kuduk aku berdiri dan langsung saja aku melihat ke arah cermin dimana aku yang memegang lilin tiba - tiba saja ada sosok tanpa kepala ingin menusuk aku lagi.

SREEET aku berhasil lolos dari maut lagi keduakalinya dengan cara menghindar dengan menunduk dan aku hampir saja terjatuh dan kemudian aku cepat - cepat berusaha lari ke arah pintu untuk membukan nya.

"Ayok buruan," ceklek Ssszet sambaran pisau mengenai bahu aku,yang perlahan mengeluarkan darah.rasa perih yang aku rasakan di bahu kanan lisa sambil memegang nya supaya darah nya tidak keluar begitu banyak.

"kamu tidak apa - apa lisa," tanya aku.

"hmmm cuman perih tapi kamu terus aja lari jangan sampai ketangkap," kata lisa

"oh,ok," kata aku yang sambil berlari suara langkah kaki aku yang tidak makai sendal terdengar cuku keras menuruni anak tangga TAP TAP TAP.

dan kisah aku masih berlanjut