sisil pergi dengan sepedanya
sisil baru sampai ditempat tujuannya, rumah seseorang yang selama ini ia tempatkan. tempat yang paling mengerti dirinya.sisil memarkirkan sepedanya kegarasi dan lansung duduk diruang tamu menyalakan tv tanpa permisi
"kenapa lagi lo"abang angkatnya yang seumuran.sebuah Suara tegas yang khas milik ley terdengar, laki laki tersebut duduk disamping sisil.
"Biasa,gue males banget dirumah. abang gk tau gimana rasanya jadi gue, bang! gue tertekan banget berada dirumah it's, gue merasa jadi orang yang paling gk diinginkan didunia ini. Apa lo tau bang tadi nyokap bilang dia sangat menyesal udah ngebesarin gue? apa lo tau gue dengan jelas, bang gue dengar suara itu dengan jelas! "ucap gue
hanya dengar ucapan sisil adik angkatnya membuat abangnya juga ikut hanyut merasakan sakit. abangnya memeluk sisil dengan erat.
"Lo bisa pergi dari rumah itu kalau lo mau. Lo harus kuat sil, gue tau lo itu cewek yang kuat dan gak lemah "ucap abangnya
sisil mengangguk ,"malam ini gue nginep disini ya bang, bolehkan?"sisil mengeluarkan muka melas andalannya tetapi abangnya menggeleng tegas membuat sisil cemberut"kenapa? biasanya juga gue nginep disini lo gak masalah. gue nganggu yak karna terlalu sering datang? makannya lo keganggu sama kedatangan gue? "ucap gue
abangnya mencari jawabannya yang pas
"bukan gitu sayangku, ini rumah kan rumah lo juga tanpa izin abang juga lo boleh tinggal disini tapi lo harus pulang Karna Kakak lo baru aja dateng dari tokyo? apa lo gk kangen "ucap abang lay
perkataan kakaknya membuat sisil menunduk
"gue kangan banget, tapi gue gak bisa bilang ke kak Alden, karna keadaan sekarang udah beda. Semuanya tidak seperti dulu lagi.sekarang gue seperti orang yang Di asingkan. Disana gue sebagai anak jelek, berbeda dengan gue yang sekarang jadi seorang perempuan cantik yang disukai banyak orang. Sama sekali gak ada yang menggangap gue. Rasanya gue ingin mati saja dari dunia ini "ucap sisil ngaco
Bang ley menganggat dagu dan satu tamparan lolos mendarat sempurna dipipi sisil. sisil meringis kesakitan dipipinya. tamparan abangnya tidak main main.
"lo gak boleh ngomong kayak gitu, sil! Lo harus bisa hadepin semua maslaah lo dengan baik baik!l o gak boleh putus asa! berjuang! mana sisil yang kuat?"
tetapi ucapan bang ley dibalas dengan gelengan oleh sisil.
"gue terlalu capek dengan semua ini, bang.!kenapa tuhan selalu gk adil sama gue? kenapa tuhan cuma ngasih gue kesengsaraan dan kesedihan, gak ada kebahagiaan yang datang ke hidup gue. mungkin benar kata nyokap kalo gue anak pembawa sial"
setelah mengucapkan itu sisil pergi dari rumah angkatnya dan pergi kerumah yang selalu menyiksa dirinya.
setelah sampai sisil pergi kekamarnya dan mengunci pintu kamarnya .baru mau rebahan kekasurnya dia mendengar didepan pintu ada suara bang Alden dan papa
"bang, abang besok harus pergi keTokyo .nenek sakitnya kumat lagi"ucap papa
"abang gak mau ,gimana nanti keadaan sisil "ucap bang Alden
"itu mah gampang kan ada Papa, mama dan adek adek kamu yang mengurusinnya "ucap papa
"baiklah pa besok Alden akan ketokyo "ucap kak Alden
"besok setelah sisil kesekolah kamu berangkat naik pesawat pribadi ayah "ucap papa
Alden hanya mengangguk dia sebenarnya sedih meninggalkan sisil tapi bagaimana lagi harus menjaga nenek yang penyakitnya Kumat.
dibalik itu semua ada seseorang yang mendengarkan itu dari awal.
"kenapa kak Alden pergi meninggalkan ku lagi"
dan seseorang itupun pergi kekasur untuk tidur Karna sudah malam dan dia harus berangkat kesekolah besok pagi