Chapter 409 - Nagi Springfield

Nagi PoV

Namaku adalah Nagi Springfield, seorang penyihir gagal yang tidak lulus sekolah sihir Merdiana karena otakku yang tingkat kepandaiannya pas-pasan. Kelebihan yang kumiliki hanyalah kapasitas energi sihirku yang sangat besar dan bakat bertarungku yang hebat. Sehingga sekalipun aku tidak pernah lulus sekolah sihir, aku ditakuti oleh banyak orang. Karena aku hampir tidak pernah kalah di dalam pertarungan.

Pada usia sepuluh tahun, aku dikirim ke Jepang oleh guruku Zect. Untuk mengikuti sebuah turnamen beladiri yang bernama Mahora Budokai. Aku mencapai final dari turnamen beladiri itu dengan mudah karena tidak ada lawan yang berarti untuk kulawan. Di pertarungan final aku melawan Eishun Aoyama yang lima tahun lebih tua dariku. Pertarunganku dengannya sangatlah menyenangkan karena dia memiliki kekuatan yang setara denganku.

Tapi pada akhirnya akulah yang memenangkan pertarungan final itu, walaupun itu semua karena perhatian Eishun teralihkan oleh seorang penonton wanita yang mengenakan bikini. Aku sendiri bingung kenapa Eishun bisa mengalihkan konsentrasi yang ia miliki ke cewek berbikini itu di saat bertarung denganku. Aku akui kalau cewek yang memakai bikini itu lumayan cantik dan seksi tapi tidak cukup untuk mengalihkan perhatianku di sebuah pertarungan.

Ketika aku bertanya kepada Eihsun kenapa perhatian yang ia miliki bisa teralihkan seperti itu, Eishun cuma menjawab kalau ia jarang sekali berinteraksi dengan perempuan kecuali dengan ibunya, pelayan di rumahnya dan teman masa kecilnya. Ia juga mendapat didikan ketat mengenai moral dan hal-hal yang terlarang dari keluarganya.

Makanya Eishun tidak punya kekebalan terhadap sesuatu yang erotis, sebab didikan dari keluarganya Eishun membuat Eishun tidak tahu soal hal yang erotis. Sehingga ia kalah di dalam pertarungan final melawanku, padahal kalau pertarungan itu berjalan sedikit lebih lama mungkin aku yang akan kalah karena secara fisik Eishun jauh kuat dariku.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Di umur yang sama pula, aku diajak guruku pergi ke medan pertempuran di Mundus Magicus. Yang saat itu sedang mengalami perang dalam waktu yang lama, di Mundus Vetus tempat aku dilahirkan perang dalam skala besar sudah lama berakhir. Tapi perang dalam skala kecil masih berlangsung di beberapa tempat, hanya saja perang itu tidak berdampak besar dan berpengaruh kepada keadaan dunia makanya keadaan di Mundus Vetus bisa dibilang jauh lebih damai daripada Mundus Magicus.

Yah, perang di Mundus Magicus sudah berlangsung selama puluhan tahun. Dan karena aku dan Master Zetch adalah petarung dengan Level S, aku diwajibkan untuk ikut dalam peperangan itu. Aku sendiri tidak keberatan untuk menjadi tentara di medan pertempuran sebab bagiku medan pertempuran adalah tempat yang bisa membuatku merasa tenang.

Empat tahun kemudian aku bertemu lagi dengan Eishun yang juga dikirim ke Mundus Magicus agar ia bisa mendapatkan pengalaman bertarung. Ia memiliki tugas untuk menghancurkan cabang dari Shinmei yang ada di Mundus Magicus. Sebab sekte Shimei yang ada di Mundus Magicus sudah mengkhianati keluarga Aoyama.

Selain Eishun, aku juga bertemu dengan Albiero Imma yang seumur dengan Master Zecth. Dan juga berteman dengan Gatou Kagura Vandenberg salah satu prajurit dari kerajaan Vespertatia yang bekerja di Mundus Vetus ia juga memiliki murid yang bernama Takamichi yang lima tahun lebih muda dariku. Pada akhirnya kelompok kami yang mendominasi banyak pertarungan di medan pertempuran mendapat nama julukan Ala Rubra.

Atau Crimson Wings karena kelompok kami selalu menumpahkan banyak darah dan ledakan di dalam pertempuran. Yah karena nama Ala Rubra bukanlah nama yang buruk maka kelompok kami memutuskan untuk menggunakan nama itu sebagai nama resmi dari kelompok kami. Dan sejak saat itu kelompok kami dikenal sebagai Ala Rubra.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Setahun kemudian pada waktu aku berusia lima belas tahun, ketika aku dan semua anggota Ala Rubra sedang makan malam di depan api unggun. Jacobus Rakan mantan gladiator dari kerajaan Hellas yang menjadi pemburu hadiah datang menyerang kami. Dia berhasil mengalahkan Eishun dengan menggunakan satu-satunya kelemahan Eishun yaitu wanita seksi. Karena anggota Ala Rubra yang lain tidak mau melawan Jack, aku yang harus melawan Rakan.

Aku sendiri tidak keberatan kalau harus melawan Rakan sendirian karena dia adalah musuh yang tangguh. Dan sebagai maniak bertarung, kesenangan terbesar dalam hidupku adalah bertarung.

Pertarunganku dan Rakan berlangsung selama dua puluh jam, sampai akhirnya kami berdua terjatuh karena kehabisan tenaga. Pertarungan kami berakhir dengan seimbang. Dia adalah salah satu orang paling kuat yang pernah kulawan selain dari monster bernama Midou Ban yang berada di level yang jauh berbeda dari siapapun yang yang ada di dunia ini.

Anehnya seminggu setelah pertarunganku dengan Rakan berakhir dia malah bergabung dengan Ala Rubra. Sebab dia dikhianati oleh orang yang menyewa dirinya.

Rakan bukanlah orang yang jahat walaupun ia sangat mata duitan ditambah lagi dengan bergabungnya Rakan maka Ala Rubra menjadi semakin kuat. Kelompok kami menjadi semakin terkenal dan ditakuti semenjak Rakan bergabung. Sebab hampir semua anggota Ala Rubra adalah petarung level S, di Mundus Magicus petarung level S sangatlah langka dan sedikit jumlahnya.

Tapi kehidupanku berubah sepenuhnya semenjak aku bertemu dengan dua orang gadis. Yang satu bernama Emiya Mikoto dan juga Arika Anarchia Enteofushia. Emiya Mikoto bisa dibilang ada cinta pertamaku yang kelak akan menjadi ibu dari putra pertamaku yaitu Shirou. Dan Arika kelak akan menjadi istriku.

Pertemuan pertamaku dengan Mikoto dimulai ketika aku secara tidak sengaja bertemu dengannya di sebuah pasar.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Mikoto yang setahun lebih tua dariku saat itu sedang berbelanja dengan Kiritsugu yang adalah kakak lelakinya. Pertama kali aku melihat Mikoto, aku berpikir kalau doa adalah gadis tercantik yang pernah kulihat. Tampangnya yang dingin dan tidak menunjukkan emosi membuatku merasakan sebuah ketertarikan kepada dirinya. Ketika aku menyapa Mikoto untuk berkenalan, ia mengarahkan pistol yang ia miliki kepadaku.

Dari level energi sihir yang ia miliki, aku bisa merasakan kalau energi sihir milik Mikoto tidak terpaut jauh denganku. Hanya saja sepertinya dia tidak mengembangkan energi sihir yang ia miliki dengan baik. Kalau saja dia bisa mengembangkan Magecraft miliknya dan juga kemampuan bertarungnya mungkin saat ini ia sudah bisa mencapai level S.

Sebab hanya dengan menggunakan Reinforcement sederhana, ia bisa mencapai kecepatan dan kekuatan yang cukup kuat untuk mendesakku dan membuatku bertarung dengan serius. Pertarungan kami harus berakhir dengan cepat sebab Mikoto dan Kiritsugu memiliki urusan lain.

Setelah pertemuan pertamaku dengan Mikoto berakhir. Kami baru bertemu lagi di saat aku sudah menikah dengan Arika dan menjadi salah satu anggota dengan AAA. Organisasi non profit yang bertujuan untuk menjaga kedamaian di dunia ini.

Kami menjadi rekan selama beberapa bulan sampai akhirnya di suatu malam ketika kami berdua sedang mabuk kami melakukan sesuatu yang tidak seharusnya. Sesuatu yang tidak pantas dan sesuatu yang tidak bermoral, aku menyesal melakukan hal semacam itu dengan Mikoto, sebab apa yang kulakukan sama saja dengan mengkhianati istriku!

Di pagi harinya Mikoto meninggalkanku dan tidak pernah menghubungiku kembali. Aku bahkan tidak tahu soal anakku Shirou, sampai aku atau lebih tepatnya satu persepuluh dari rohku yang tersimpan di dalam Artefaknya Al diberi tubuh oleh Shirou. Dan bisa hidup lagi dengan menjadi entitas terpisah dari diriku yang asli yang menurut Al sedang tersegel di World Tree.