Chapter 417 - Excalibur

"Kau memang berbeda dari semua lawan yang pernah kulawan selama ini," Kata Quartum yang merasa aneh kenapa pedang tidak terlihat yang menembus tubuhnya terasa seperti membakar bagian dalam seperti tubuhnya.

"Kau hanya terlihat seperti gadis remaja berumur empat belas sampai lima belas belas tahun dengan tinggi badan yang pendek, tapi kemampuan berpedangmu seperti seseorang yang sudah memegang pedang di medan pertempuran selama puluhan tahun, kalau tidak salah menurut data yang kuterima dari Dynamis namamu adalah Yukihiro Arturia, putri pertama dari keluarga Yukihiro salah satu keluarga penyihir yang sangat berkuasa di Jepang.

Tapi aku yakin dibalik identitasmu sebagai anak perempuan dari keluarga yang terpandang kau menyembunyikan sesuatu."

"Sebagai homunculus, kau memiliki insting yang cukup tajam," Kata Arturia yang mencabut Excalibur dari tubuh Quartum lalu menggunakan sihir anti barrier yang diajarkan oleh Rin kepadanya untuk menghancurkan dinding sihir Mandala milik Quartum lalu menebaskan Excalibur ke lehernya Quartum. "Tapi sayang kau harus mati."

Hancurnya dinding sihir mandala tidak lagi membuat Quartum merasa kaget, sebab ia sudah paham kalau Arturia bukanlah seseorang yag bisa diremehkan. Jadi Quartum kali ini menahan emosi serta kekagetan yang ia miliki. Dan begitu Excalibur akan menebas lehernya, Quartum dengan cepat mentransmutasi lehernya menjadi angin. Sehingga Excalibur tidak dapat memotong lehernya.

Maka kali ini Arturia yang merasa kaget, sebab ia tidak menyangka kalau Quartum bisa merubah lehernya menjadi udara seperti itu. Merubah bagian tubuh menjadi unsur alam adalah salah satu sihir tersulit yang ada, karena kalau sihir tersebut gag untuk dilakukan efek sampingnya akan sangat mengerikan dan hasil terburuknya adalah kematian.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Nee-san, sepertinya Arturia sama sekali tidak membutuhkan bantuan kita sama sekali untuk mengalahkan Averruncus angin itu," Kata Sakura yang masih memfokuskan energi sihirnya untuk menghancurkan lingkaran sihir amplifikasi. "Dengan begini, kita bisa lebih fokus untuk menuntaskan misi kita."

"Arturia mungkin saat ini bisa mengimbangi atau bahkan mendesak Averruncus angin, tapi tidak untuk waktu yang lama," Kata Rin yang terlhat kelelahan karena ia terlalu banyak menggunakan energi sihir. "Tapi saat ini lima menit sudah berlalu, dan waktu yang ia miliki hanya lima menit lagi. Lalu setelahnya level kekuatan Arturia akan kembali ke puncak level A. Kuharap Arturia bisa menghabisi Averruncus angin sebelum waktu dari penggunaan Artefak miliknya berakhir."

"Dia adalah ratu dari para ksatria, yang memiliki banyak pengalaman tempur dan mengalami banyak hal jadi kurasa Arturia sudah memperhitungkan cara terbaik untuk mengalahkan Averruncus angin, desuwa," Kata Luvia yang kali ini bersikap serius dan berhenti bersikap seperti nona besar yang manja dan bodoh. "Kita tidak perlu terlalu mengkuatirkan keadaan dari Arturia yang melawan Averruncus angin. Yang perlu kita lakukan hanyalah fokus dalam menyelesaikan masalah yang ada di depan mata, lalu setelahnya kalau kita memiliki waktu mungkin kita bisa membantu Arturia."

"Kata-katamu yang keluar dari mulutmu barusan benar-benar tidak kusangka sama sekali, Luvia," Kata Rin yang terkejut dengan ucapan serius yang keluar dari mulutnya Luvia. "Aku sangka kau akan berlagak layaknya nona besar sombong yang kaya, yang berpikir kalau hampir semua masalah bisa diselesaikan dengan menggunakan uang dan kekayaan yang kau miliki."

"Hei! Aku tahu kapan aku harus serius dan kapan aku harus bersikap seperti nona besar kaya yang sombong! Desuwa!" Teriak Luvia yang tidak terima dengan perkataannya Rin.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

Quartum yang melihat Arturia mundur ke belakang setelah gagal melukai dirinya. Menganggap kalau ini adalah kesempatan yang bagus untuk menyerang Arturia dengan menggunakan serangan jarak dekat. Makanya Quartum mempercepatan gerakan tubuhnya menggunakan sihir angin, dan ia memadatkan Jovis Tempestas Hurricane di tangan kanannya sampai sihir badai angin itu terlihat seperti pusaran angin yang menutupi lengan kanannya.

Arturia yang tidak menyangka kalau Quartum akan menyerang dari jarak dekat langsung menahan pukulan Quartum yang diperkuat dengan sihir elemen angin tingkat tinggi dengan menggunakan Excalibur. Dan sebagai akibatnya sihir angin yang membuat Excalibur menjadi tidak kelihatan akhirnya menghilang. Dan pedang berwarna emas dengan sedikit warna biru pada salah satu coraknya bisa terlihat dengan jelas.

Dan begitu melihat Excalibur, kekagetan dan juga ketakutan muncul di wajahnya Quartum. Sebab sang Averruncus angin tahu identitas dari pedang berwarna keemasan. Sebab pedang itu adalah salah satu senjata yang disebut-sebut bisa menghabisi Ialda Baoth sang penyihir permulaan. Dan juga Homunculus seperti dirinya.

"Ka-kau memiliki senjata terkutuk yang bisa menghabisi Ialda-Sama!" Teriak Quartum dengan nada yang penuh dengan ketakutan. "Bagaimana kau bisa memiliki Excalibur! The Promise Sword of Victory! Aku ingat betul kalau pedang itu sudah dihancurkan sendiri oleh Ialda-Sama! Kenapa pedang itu bisa utuh lagi!"

"Aku tidak tahu Excalibur mana yang dihancurkan oleh Ialda Baoth, tapi yang jelas pedang ini adalah milikku dan sudah ada bersama semenjak aku lahir," Kata Arturia yang merasa lega karena ia sudah tidak perlu menggunakan sihir angin untuk menyembunyikan Excalibur sebab menutupi Excalibur dengan sihir angin secara terus-menerus sangat menguras tenaga. "Dan harusnya kau sudah tahu siapa identitasku yang asli dengan keberadaan dari pedang ini."

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Sepertinya kalian berdua dibebaskan oleh Nekane, karena secara teori tidak mungkin kalian berdua bisa keluar dari penjara bawah tanah di kediaman Emiya sekuat apapun kalian berdua," Kata Shirou kepada Touta dan Karin yang saat ini tergeletak tidak berdaya di atas tanah berbatu. "Tapi bukannya memikirkan cara untuk kembali ke dunia alternatif yempat kalian berasal, kalian berdua malah mencoba untuk menyerangku. Sekalipun kalian tahu kalian tidak akan bisa menang."

"Menang atau tidak dalam suatu pertarungan tidak akan bisa diketahui kecuali kita bertarung secara langsung! Tapi kau malah menggunakan cara licik dan menggunakan jarum hitam aneh untuk menghentikan gerakanku! Dan Karin!" Teriak Touta yang bayangannya terikat oleh Black Keys sehingga ia hanya bisa terbujur kaku di tanah. "Bertarunglah secara jujur!"

"Touta, percuma saja kau berteriak seperti itu kepada lelaki yang ada di depanmu," Kata Karin yang juga mengalami hal yang sama dengan Touta. "Sebab dia bukanlah orang yang bisa diajak berbicara!"

"Ish-Karin-Orte berkata benar, aku tidak memiliki urusan dengan kalian berdua. Makanya aku tidak perlu melakukan diskusi dengan dua orang dari dunia alternatif seperti kalian," Kata Shirou sambil melihat ke arah Karin dan Touta dengan ekspresi wajah yang terlihat kesal, karena Karin dan Touta sudah mengganggu dirinya. "Makanya aku tidak membunuh kalian berdua, sekalipun aku bisa melakukan hal itu dengan mudah."

Bayangan Shirou memanjang dan seolah siap untuk memangsa Karin dan Touta, bagi Shirou membunuh immortal seperti Karin dan Touta dengan menggunakan kekuatan Alucard bukanlah hal yang sulit.