"Ritual Cosmo Entelecheia sudah selesai dilakukan ketika kau dan aku saling adu jurus! Dengan begini hal yang selanjutnya harus kulakukan ialah menunggu kebangkitan dari Ialda-Sama!" Teriak Fate sambil membuat broadsword panjang bermata satu menggunakan sihir batu. "Usahamu untuk mencegah terjadinya ritual Cosmo Entelecheia telah gagal dilakukan Emiya Shirou! Nah selanjutnya apa pun yang kau lakukan semuanya akan percuma! Sebab sekalipun kau membunuhku ritual Cosmo Entelecheia tidak akan bisa dihentikan!"
"Aku tidak peduli mau ritualnya berhasil atau tidak sebab aku sudah mengira kalau kebangkitan Ialda tidak akan bisa dicegah sama sekali," Kata Shirou yang memproyeksikan Nine Lives Blade Works yang bentuknya mirip dengan pedang yang digunakan oleh Fate. "Ialda Baoth bukanlah masalahku melainkan masalah para player yang berasal dari dimensi yang lebih tinggi, jadi biarkan para player itu saja yang memusnahkan atau mengurus keberadaannya. Sebab saat ini yang perlu kulakukan melawanmu dengan cukup serius."
Ucapan Shirou membuat Fate merasa sedikit kuatir, sebagai homunculus yang diciptakan oleh Ialda. Tentunya Fate memiliki informasi mengenai para player yang berasal dari Babylon City. Sebuah tempat yang sama sekali tidak dapat diakses oleh Ialda yang hanyalah bagian dari Archieve yang mengurus masalah emosi dari orang-orang yang berada di Mundus Magicus.
Para player adalah mahluk yang tidak akan bisa dilawan oleh Fate sekalipun ia dibuat jutaan kali lebih kuat sekalipun. Sebab para player itu memiliki kemampuan spesial yang membuat mereka bisa menetralkan kekuatan mahluk dari dimensi yang lebih rendah.
"Player kau bilang? Aku sudah lama sekali tidak melihat para monster itu," Kata Fate yang melesat ke arah Shirou sambil mengayunkan pedangnya. "Yang kutahu tidak ada dari mereka yang tersisa di Mundus Magicus semenjak Gateport dihancurkan jadi bagaimana mungkin ada player yang bisa menghambat kebangkitan Ialda-Sama!"
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Shirou dan Fate saling mengadu pedang yang mereka miliki, dan ketika pedang Fate beradu melawan Nine Lives Blade Works. Pedang batu yang ia buat hancur seketika itu juga, memberi Shirou kesempatan emas untuk membelah tubuh Fate.
Cairan berwarna putih bening keluar dari tubuhnya Fate, dan wajah Fate terlihat amat kesakitan. Dalam sekejap Fate langsung mengubah tubuhnya menjadi batu agar ia bisa memulihkan diri. Tapi Shirou yang sudah mau lagi membuang waktunya langsung menusukkan Rule Breaker ke tubuhnya Fate, sehingga ia tidak bisa berubah menjadi batu.
Dalam hitungan detik Shirou juga menebas tubuhnya Fate menjadi potongan kecil-kecil sehingga tidak mungkin bagi Fate untuk mengubah dirinya menjadi batu dan memulihkan diri lagi.
"Heh, padahal aku sudah mengunakan ritual terlarang untuk meningkatkan kekuatanku berkali-kali lipat, tapi tetap saja aku tidak dapat menandingi dirimu Emiya Shirou," Kata Fate yang kepala dan wajahnya masih cukup utuh. "Kau memang lain daripada yang lain, level kekuatan yang kau miliki memanglah sangat tinggi."
"Aku tidak membunuhmu karena aku menghormati tindakanmu yang menolong para gadis yang kehilangan orang tua mereka di peperangan," Kata Shirou. "Tapi bukan berarti aku akan membiarkanmu berbuat seenaknya, makanya dari semua anggota tubuhmu hanya kepalamu yang tidak kupotong-potong."
Shirou lalu berjalan menjauhi Fate dan pergi ke arah pusat dari Ostia Lama.
"Entah rencana apa yang dia miliki, tapi yang jelas apapun yang ia rencanakan aku sama sekali tidak dapat mencegahnya mengingat kondisiku saat ini juga tidak sedang baik-baik saja."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Mahora Gakuen, tepat di atas World Tree bisa terlihat fatamorgana yang menggambarkan pusat dari Ostia lama. Dan agar para penduduk Mahora tidak menjadi panik, sihir penidur dalam skala besar sudah disebar ke seluruh Mahora. Para guru penyihir sudah siap untuk bertarung dan berdiri tepat di depan World Tree.
Sedangkan Konoemon, Albiero, Eishun dan juga Shizuka melayang di atas World Tree.
"Keadaannya menjadi semakin gawat, tak kusangka kalau koneksi antara dunia lama dan Mundus Magicus bisa menjadi sekacau ini," Kata Konoemon yang bisa melihat dengan jelas pertarungan antara Fate dan Shirou dari lubang dimensi yang terbuka di atas World Tree. "Kalau begini terus aliran energi sihir yang ada di Mahora bisa menjadi kacau."
"Tampaknya ritual Cosmo Entelecheia sudah berhasil dilakukan walaupun cuma setengahnya," Kata Albiero yang sudah pernah melihat langsung ritual Cosmo Entelecheia dilakukan. "Sebab Asuna-Sama yang ada di lingkaran sihir Cosmo Entelecheia itu bukanlah Asuna-Sama yang asli melainkan tiruan yang nyaris sempurna dari Asuna-Sama."
"Wow kau bisa melihat Asuna-chan dari jarak yang sejauh itu!? Penglihatanmu tajam sekali Al!" Kata Shizuka. "Aku saja cuma bisa melihat yang ada di atas sana secara kabur!"
"Albiero itu bukan manusia, makanya ia bisa melihat dari jarak sejauh itu. Ditambah lagi tubuh yang ia pakai saat ini bukanlah tubuh asli miliknya wajar saja kelima indera yang ia miliki meningkat ," Kata Eishun yang merasa kuatir ketika ia melihat Setsuna yang sedang bertarung dengan Tsukuyomi. "Daripada itu Shizuka apa kau sama sekali tidak merasa kuatir dengan Setsuna yang bertarung dengan si pengkhianat Tsukuyomi?"
"Ah, santai saja lah, Setsu-chan nggak akan kalah dari Tsukuyomi," Kata Shizuka. "Di dunia ini yang bisa menaklukan Setsu-chan hanyalah Shirou-kun seorang, sisanya ia tidak akan bisa dikalahkan oleh siapapun."
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
"Asuna ada apa denganmu? Kenapa kau masih memegangi kepalamu sekalipun kita berdua sudah berada jauh dari pusat Ostia lama!" Kata Chisame yang menguatirkan keadaan dari Asuna yang saat ini sedang terlihat kesakitan.
"Diriku yang satu lagi, Shiori saat ini sedang berada dalam keadaan yang gawat!" Teriak Asuna yang pikirannya terhubung dengan Shiori yang secara permanen sudah menjadi Asuna yang lain. "Dan dia hampir mati karena ritual Cosmo Entelecheia, padahal dia bukanlah pemilik dari Magic Cancel sempurna sepertiku! Aku harus menolong Shiori! Aku tidak bisa membiarkan dirinya tersakiti lebih dari ini!"
"Kita tidak bisa kembali Asuna! Kalau kita kembali maka sakit kepala yang kau alami akan menjadi semakin parah!" Kata Chisame. "Kita sudah berada di jarak lima kilometer dari pusat Ostia, tapi kepalamu terlihat sangat sakit. Apalagi kalau kita mendekat bisa-bisa kau mati karena sakit kepala yang parah."
"Arrrgh tapi aku harus kembali! Kalau tidak bagaimana bisa aku menolong diriku yang satu lagi!"
Asuna berteriak semakin kencang, tapi Chisame tahu kalau ia tidak dapat membiarkan Asuna pergi atau kalau tidak maka nyawa Asuna akan berada di dalam keadaan bahaya.
Jadi Chisame menutup mulut dan hidung Asuna menggunakan saputangan khusus yang sudah dilumuri oleh obat bius super kuat. Untuk membuat Asuna tertidur, sebab obat bius biasa tidak akan mempan terhadap Asuna yang senantiasa selalu mengaktifkan Kankaho miliknya.