Fate yang sudah mengubah tangan kanannya menjadi tombak batu, meninju pipi kiri Shirou dengan menggunakan tombak batu itu. Tapi tombak batu itu hancur seketika, di saat tombak itu menyentuh pipi Shirou yang sudah diperkuat sampai ke level tertinggi.
"Kau memperkuat pipimu menggunakan Reinforcement Magecraft sampai ke level tertinggi yang saat ini bisa kau gunakan," Kata Fate yang tersenyum ketika melihat tombak batu miliknya hancur. "Dulu ketika kita bertemu di untuk pertama kalinya di Kyoto, level kekuatanmu belum mencapai levelku. Dan ketika kita bertemu untuk kedua kalinya di Gateport Megalomesembria, level kekuatanmu sudah menyamaiku dan saat ini kau jauh lebih kuat dariku. Kau memang seseorang yang lain daripada yang lain Emiya Shirou!"
"Aku bisa menjadi sekuat ini berkat latihan dan kekuatan dari No Life King yang tersegel di dalam tubuhku," Kata Shirou sambil bersiap untuk melawan balik Fate. "Kalau tidak entah butuh berapa lama berlatih agak aku bisa menjadi lebih kuat darimu!"
Shirou melesat dengan kecepatan tinggi dan ia mengarahkan Kanshou tepat ke kepala Fate. Tapi Fate menahan serangan Shirou, dengan menggunakan tombak batu di tangan kirinya. Hanya saja karena tingkat ketajaman Kanshou, tombak batu di tangan kiri Fate terpotong dengan sangat mudah. Memaksa Fate untuk meregenerasi kembali kedua tangannya menjadi bentuk normal.
Tapi berkat energi sihir Fate yang nyaris tidak terbatas karena asupan energi sihir yang ia terima dari Batu Bertuah di dalam tubuhnya yang terkoneksi dengan Ialda. Maka Fate sekali lagi mengubah bentuk dari kedua tangannya, tapi kali ini menjadi dua buah pedang kukuri. Agar ia bisa menandingi Shirou yang menggunakan Falchion kembar Kanshou dan Bakuya.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Dua buah pedang Kukuri dengan tingkat kekerasan yang setara dengan berlian beradu dengan Falchion kembar dengan tingkat kekerasan yang sama. Mereka berdua saat ini sama kuat dan seimbang, karena Shirou tidak bisa menggunakan seratus persen kekuatannya dalam waktu yang lama.
Jadi saat ini Shirou hanya menggunakan sekitar lima puluh lima persen dari kekuatan yang ia miliki agar ia bisa melawan Fate tanpa mengalami kesulitan apapun. Ia bisa saja menggunakan enam puluh persen kekuatannya dan langsung mengalahkan Fate dalam sekali serang. Tapi Shirou tidak mau melakukan hal semacam itu, sebab ia menghargai usaha dari Fate yang menggunakan tehnik terlarang agar bisa mengimbangi dirinya.
Bakuya melukai pipi kanan Fate dan Kukuri milik Fate menggores pipi kiri Shirou. Di serangan ketiga yang mereka berdua lakukan. Goresan di pipi Shirou menutup dalam sekejap tapi tidak dengan luka yang ada di pipi kanan Fate. Sebab Fate sama sekali tidak memiliki kemampuan regenerasi seperti Shirou batu bertuah miliknya hanya berfungsi untuk menyuplai energi sihir dan bukan untuk meregenerasi luka.
Setelah saling melukai satu sama lain, Fate dan Shirou memilih untuk mundur terlebih dahulu. Agar bisa mempersiapkan diri untuk serangan selanjutnya, tapi berbeda dengan Fate, Shirou yang sudah kembali siap dalam sekejap langsung sekali lagi melesat ke depan Fate dan membuat serangan X yang melukai tubuh Fate sekaligus membuat tubuh Fate terlempar jauh ke arah belakang.
Tidak berhenti sampai di situ, Shirou juga menembakkan rentetan Broken Phantasm ke arah Fate.
'Semua pedang kecil itu cuma sekuat Sagitta Magica! Tapi dia bisa membuatnya jauh lebih kuat sehingga sihir rendahan yang ia pakai bisa sekuat sihir skala besar, ia memang pantas menjadi anak pertama dari Thousand Master. Karena insting bertarungnya yang tidak masuk akal!'
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Fate berhasil menahan semua ledakan dari Broken Phantasm itu di waktu yang tepat berkat dinding sihir mandala miliknya. Walaupun dinding sihir itu mengalami sedikit keretakan.
Shirou mendekati Fate menggunakan Quick Move dan berniat membelah tubuh Fate menjadi dua, tapi sebelum Shirou mampu melakukan hal tersebut, Fate menggunakan Petrification kepada Shirou sehingga membuat kedua tangan Shirou plus Kanshou dan Bakuya berubah menjadi batu.
Tapi Shirou tidak terlihat panik sekalipun kedua tangannya sudah berubah menjadi batu, karena dengan mengalirkan energi sihir miliknya ke kedua tangannya untuk menekan pembatuan yang terjadi. Pembatuan itu perlahan-lahan menghilang dan tangan Shirou pun kembali seperti semula. Shirou lalu memunculkan ribuan pisau dan membuat pisau itu berputar-putar seperti layaknya angin topan.
Knife Hurricane, Jovis Tempestas versi Shirou yang menyerang dengan menggunakan badai pisau dan bukan badai petir seperti Negi atau Nagi. Kalau hanya serangan yang berbentuk Badai angin petir Fate tahu ia bisa dengan mudah menghindarinya, tapi serangan Shirou jauh lebih berbahaya dari serangannya Negi atau Nagi. Sehingga ia harus masuk ke dalam tanah, hanya untuk menghindari kontak langsung dengan badai pisau.
Ia lalu muncul di belakang Shirou, dan menyerang menggunakan pisau obsidian yang ia buat dengan sihir tanah. Tapi pisau obsdian itu tidak berguna untuk menyerang Shirou yang melawan Fate menggunakan pisau yang terbuat dari material yang lebih keras dari obsidian yaitu Orihalcon. Sehingga semua pisau obsidian itu terpotong-potong layaknya tofu.
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Tahu kalau ia berada dalam keadaan fatal, Fate langsung menyerang menggunakan pasak obsidian yang sebelumnya ia gunakan ketika melawan Rakan dan Clone Nagi. Pasak itu juga ia buat seribu kali lebih keras sehingga tidak akan bisa dihancurkan dengan mudah oleh Shirou. Begitu ratusan pasak obsidian itu melesat dengan cepat kepada Shirou, ratusan pasak yang sama muncul di hadapan Shirou juga dan menahan semua pasaknya Fate.
Shirou pun langsung berubah menjadi sekelompok kelelawar lalu muncul di depan Fate kemudian membelah-belah tubuh Fate menjadi puluhan bagian menggunakan Kanshou dan Bakuya. Tapi begitu tubuh Fate menyentuh tanah tubuh Fate berubah menjadi patung batu lalu kemudian patung batu yang terpotong-potong itu menyatu kembali menjadi Fate secara utuh.
Tubuh Fate memang tidak bisa beregenerasi seperti Shirou, tapi ia memiliki kemampuan regenerasi di saat ia mengubah tubuhnya menjadi batu. Meskipun mengubah tubuhnya menjadi batu secara utuh akan membuat dirinya tidak akan mampu bergerak.
"Kemampuan regenerasi yang muncul di saat kau mengubah tubuhmu menjadi batu, hah? Itu trik yang bagus sebab kalau kau terlambat mengubah tubuhmu menjadi batu sedikit saja mungkin saat ini kau sudah tewas di tanganku Fate Averruncus," Kata Shirou yang kagum dengan kecepatan Fate mengubah tubuhnya. "Transmutasi tubuh adalah hal yang sulit untuk dilakukan, tapi karena kau mampu melakukannya dengan cukup mudah membuktikan kalau kau adalah seorang penyihir yang hebat.
"Pujian dari musuhku adalah pujian tertinggi untukku," Kata Fate yang masih agak kesulitan untuk bergerak setelah ia mengubah tubuhnya kembali menjadi normal. "Tapi kalau kau berpikir aku akan kalah semudah itu, artinya kau terlalu meremehkanku Emiya!"