Jika ada yang bertanya mengapa ia seberani itu? itu semua karena ia sudah muak dengan penderitaannya. sejak ibunya mengusirnya dari rumah sejak itulah ia berjanji pada dirinya sendiri dia takkan lagi mencoba baik dia akan membalas semua kejahatan yang mereka lakukan, lagipula ini menyenangkan jika ia bisa terkenal dan menjadi artis.
Muncul video dan pemberitaan membuatnya benar benar populer, ia bahkan sibuk mondar-mandir di acara stasiun televisi.
meskipun cuma acara gosip, setidaknya hal ini membuat pundi pundi uangnya kian banyak, jika bukan karena Omelan sang ayah dipastikan ia sudah tinggal di apartemen mewah tapi ayahnya bersikeras membuatnya tinggal dirumah dan menikmati fasilitas kemewahan. apakah ini mimpi? tentu tidak, ia tak bermimpi ini benar benar kenyataan.
sepekan setelah masuk keacara gosip, Serena mendapat banyak tawaran bagus ia menjadi beberapa host di acara televisi, dan membintangi sinetron dan bahkan menjadi pemeran utama. hebat bukan? mari kita lihat ibunya, Reina - perempuan itu benar benar ketakutan pergi kemana pun. semua orang yang melihatnya ingin melemparkan dengan batu akibat kejahatannya, pernikahannya hancur dan dia tak lagi memiliki muka.
" Pagi.. ayah.. "
Serena bersorak dimeja makan padahal jam menunjukkan pukul 11 malam, Serena seperti nya mabuk. perempuan itu bertingkah jika hari ini adalah hari pagi dan dia butuh sarapan.
" ayah.. mau kemana.. "
Fian kesal, ia benci melihat putrinya sangat gila dengan tingkahnya jadi dia menutup pintu dapur dan berlari ke ruang kerja, setidaknya dia aman disini tak ada anak gila yang menganggu.
Serena berjalan dengan gontai ia tak menyangka jika pagi datang begitu cepat, sungguh melelahkan hari ini pikirnya jadi dia akan berjalan jalan sebentar mencari sarapan ia tak sadar sebuah mobil melitasi jalanan, 'apakah inj kutukan karena sifat liciknya?'
dia tertawa berdiri menantang mobil dihadapannya, " siapa yang menyuruhmu untuk membunuhku, kau tak tahu aku.. aku...akuu... "
Serena bisa merasakan rasa sakit diperutnya mobil itu sengaja menyenggol tubuhnya dengan kuat, walaupun ia tak terluka tetapi ia melihat perutnya berdarah.
perempuan itu duduk dihalte, menutup matanya dan tertidur.
***
meskipun kesal dengan putrinya, Fian tetap berusaha menyuruh seseorang mengikuti putrinya ia tak menyangka jika ia mendapatkan berita buruk jika putrinya kecelakaan, dengan cepat ia datang kejalanan dan melihat dengan mata kepalanya sendiri. putrinya tengah tertidur lelap dengan luka diperutnya.
apakah anak itu tidak merasa sakit?
" pengawal tolong angkat putriku kemobil "
pengawal dengan sigap mengangkat putrinya dari mobil , ia gelisah apakah ia datang terlambat . apakah putrinya tidak bisa diselamatkan, jika tahu begitu ia takkan meninggalkan putrinya sendirian didapur.