Erlan atau Hein

pulang dari rumah sakit ia benar benar tak ada tempat tujuan, ia belum berani untuk pulang kerumah ayahnya.

ayahnya saat inj benar benar marah besar, tidak mungkin baginya untuk kembali ke rumah

jadi Serena hanya terduduk dilantai disebuah ruko, ia memikirkan arah tujuannya. ' apakah ia sebaiknya kembali kerumah keluarga Tan ? apakah mereka akan menerima Serena, setelah apa yang ia katakan pada media '

ia mengingat ingat perkataan Erlan saat ini pria itu bisa dimintai pertolongan , walaupun ia tahu pertolongan yang pria itu berikan tidak gratis.

ia tak sadar jika seseorang yang ia kenal mendatanginya, itu Rosa - manajer artisnya.

Rosa menatap prihatin Serena dan membawa Serena ke apartemennya.

Serena tak menceritakan apapun dijalan, ia hanya diam dan Rosa sepertinya tidak menanyai Serena.

beberapa hari ini Serena tingggal di apartemen Rosa dan akhirnya ia menceritakan semua peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, Rosa benar bersikap seperti seorang kakak ia membelai kepala Serena dan menenangkan Serena.

" jadi bayi ini anak siapa Serena ? "

dengan hati hati Rosa bertanya membuat Serena binggung , ia juga tidak tahu ia hamil anak siapa. tapi ia menyakini jika ia hamil dengan Hein, karena saat itu beberapa bulan yang lalu ia ingat ia pernah tidur bersama Hein pada siang hari setelah pria itu menyuapinya.

" Hein rosa.. "

" kamu yakin itu bayi Hein bukan bayi dari Erlan ''

Serena menggeleng, ia juga tidak yakin.

" tadi kamu bilang Erlan bersikukuh meminta bayimu, gak mungkin dong semudah itu orang lain minta bayi orang. jika bukan darah dagingnya sendiri atau ia menginginkanmu "

Rosa benar pasti ada niat terselubung dari Erlan, tapi ia yakin ia tidak hamil dengan Erlan.

tapi ucapan kak Rosa ada benarnya ia harus mencari tahu hal ini, ia harus tahu siapa ayah dikandung bayinya.

***

Hein tidak menemukan Serena , kemarin ia mendengar jika Serena sudah beberapa hari keluar dari rumah sakit. ia sebenarnya tidak peduli dengan Serena yang ia pedulikan adalah bayi diperut perempuan itu, jika itu darah dagingnya ia akan bertanggung jawab.

ia takkan membuat anaknya hidup tanpa ayah, tapi segala cara sudah ia lakukan dan ia belum menemukan Serena.

apakah serena mengugurkan bayinya, mengingat ia publik figur, mungkin saja hal itu terjadi bukan.

didalam pikiran Hein ia benar benar buntu.

hanya satu tempat yang bisa ia datangi ia akan datang kerumah ayahnya Serena.

" mau apa kau kemari? "

baru saja ia berdiri didepan pintu, tuan rumah datang siapa lagi kalau bukan Fian - ayah Serena.

" Saya ingin mencari Serena "

" mencarinya untuk apa, untuk menindurinya. sudahlah Serena tak ada disini dan kau harus tahu Serena putriku bukan mainan semua orang "