Hein pergi meninggalkan Serena, rasanya saat itu serena merasakan sakit sesakitnya ia baru berusia 20 tahun tapi ia sudah mengalami pengalaman hidup yang sangat pahit.
ia hanya mencintai satu pria dalam hidupnya, rela meninggalkan segalanya demi pria itu. tetapi kenapa pria itu begitu dengan mudah meninggalkan Serena , tanpa mendengar penjelasannya lagi.
ia tahu kesalahan ada pada dirinya ia bukan seorang ibu yang baik, tapi bukankah yang ia lakukan hanya untuk menyelamatkan ayahnya. seumur hidupnya pria itu adalah sesosok keluarga yang sangat penting untuknya, pria itu memberikan kehangatan dan kasih sayang orang tua yang belum pernah ia rasakan ketika ia tinggal dirumah keluarga Tan.
sekarang apa yang ia lakukan, ia binggung dengan nasibnya , mungkinkah ia harus kembali pada Erlan - bagaimana juga pria itu memiliki andil dalam penderitaan hidupnya,
jadi ia akan kembali kediaman Erlan chow ia akan menyelesaikan masalah ayahnya.
" Cepat sekali kamu datang.. "
Serena harus menahan emosinya untuk tidak marah ia lalu tersenyum polos mengatakan
" tentu saja aku datang cepat untuk menolong ayahku dari tangan busukmu "
Serena menyindir Erlan, Serena sudah sangat muak dengan pria itu jadi ia langsung mengatakan kalimat sindiran.
" kau tahu cara menolong yang baik bukan? atau haruskah aku menyuruh seseorang untuk mencatat perjanjian kita dengan baik "
" tentu saja aku tahu, tapi aku mengajukan satu syarat kau harus menyetujuinya "
apa yang Serena inginkan, Erlan tak habis pikir jika Serena bisa sangat cerdik. ini sangat bagus, sekarang ia akan mendapatkan darah dagingnya. Sekarang yang ia harus lakukan adalah menepuk tangannya dan memanggil beberapa ajudan dan seorang notaris, Serena yang melihat itu benar benar tidak percaya.
" kau tidak mengatakan hal hal anehkan? jika ada permintaan yang aneh aku tidak mengabulkanmu , jadi katakan padaku apa syarat yang ingin kau ajukan "
Erlan membayangkan keinginan Serena ia yakin pria itu pasti meminta beberapa sahamnya,atau juga Serena meminta untuk menikah tapi itu tidak mungkin bukankah Serena saat ini bersama Hein.
" aku ingin hak asuh bebas atas anakku "
Erlan tertawa , seenaknya saja Serena meminta hak asuh.
" tidak bisa Serena, kau pikir aku orang bodoh. enak saja kamu meminta hak asuhmu "
mendengar kalimat itu serena mencoba berpura pura pergi ia yakin Erlan pasti melunak,
" kenapa pergi? apa kesepakatan kita tidak jadi karena hak asuh. kalau begitu bagaimana jika kau menjadi istriku saja kau tak butuh hak asuh untuk melihat putrimu sendiri "
ia berpikir setelah mengucapkan kalimat ini Serena akan mengalami kedelimaaan yang parah ia tak menyangka jika Serena mengatakan sesuatu yang membuatnya tercengang.
" ide bagus, aku menyetujui usulanmu "