Serena tadinya berpikir hidupnya akan selesai dengan begitu saja, ia tidak menyangka Erlan pria itu menggagalkan rencana bunuh dirinya dan bahkan Erlan mencium bibirnya dihadapan semua pelayan.
apakah ini nyata, serena tidak peduli jika ini mimpi 3 tahun dalam kehidupan pernikahan akhirnya pria itu bisa bersikap romantis.
" Erlan kau sangat manis ! "
Serena berteriak sekeras kerasnya dalam kamar mandi , seperti remaja yang mengalami jatuh cinta ia begitu bahagia.
sayangnya serena tidak sadar jika Erlan mendengar teriakan Serena, pria itu tertawa kecil.
" tentu saja aku pria yang sangat manis serena "
Erlan membalas perkataan serena dengan bisikan, ia lalu mencoba untuk berbaring diatas kasur.
Serena yang baru saja siap mandi benar benar kaget ketika melihat Erlan berada ditempat tidur, pipinya merona ' apakah Erlan mendengar teriakannya ' - Serena sangat malu .
ia mengambil pakaiannya, melihat keberadaan Erlan dikamar membuat serena terpaksa mengurungkan niatnya untuk mengganti pakaian dikamar.
ia kembali kekamar mandi, setelah selesai memakai pakaian ia berbaring di kasur, serena dan Erlan saling menatap satu sama lain.
" Erlan bolehkah aku tanya satu pertanyaan? "
Serena bertanya dengan hati hati, saat ini ia memiliki pertanyaan besar untuk pria itu yang selama ini dia simpan didalam hatinya.
" kenapa kau memaksaku untuk menikah denganmu ? "
serena mencoba memejamkan mata, ia sangat takut Erlan akan marah mendengar pertanyaannya.
" Serena kau tahu pertanyaanmu membuatku benar benar sakit hati "
" apakah kau benar benar marah? "
" mana mungkin aku marah dengan istri cantikku, Serena dari pada membahas hal ini lebih baik kita mencoba membuat sesuatu yang menarik "
"membuat apa? "
" membuat seorang anak "
Erlan menggodanya membisikkan kalimat yang menyebalkan, jadi Serena tersenyum menanggapi Erlan.
ia mencoba membuka pakaiannya dengan cepat, membuat suasana yang romantis menjadi hening.
" Serena kenapa kau tergesa gesa, kita bisa melakukan pemanasan dulu. tidak harus langsung ke startnya "
Serena merasa jika ia benar benar tampak bodoh dan tampak murahan , bisa bisanya ia membuka bajunya dalam situasi saat ini.
ia malu mengetahui kebodohannya, tapi bukankah biasanya pria itu bahkan memerintahkan hal ini.
" jadi sekarang bagaimana.. ? "