III-166. Utamakan Diri Sendiri

"Mana suamimu Ki?" pertanyaan ini muncul dari perempuan paling bawel di kampung tepian sungai tersebut.

"lagi pergi, keluar kota," santai Kiki menjawabnya, tangen perempuan ini buru-buru meraih sayur-mayur yang gelantungan di motor roda 3 milik penjual sayur keliling.

"Terus yang kemarin siapa Ki? Diculik kok sama orang tampan," Kiki sadar, kumpulan ibu-ibu yang saat ini menatapnya sinis pasti suaminya korban baku hantam dengan lelaki yang menurut pendengaran Kiki namanya Vian. Maklum Kiki dan Vian tidak pernah berkenalan.

"…" Kiki hanya bisa terdiam, gadis ini menundukkan wajahnya, "berapa pak?" tanya Kiki pada penjual sayur.

"harusnya, Jangan hanya bayar sayur Ki, warga yang jadi korban karena berniat membantumu juga dapat kompensasi dong,"

"Huuuh" Kiki menghembuskan nafas panjang. "maaf, kalau warga di sini merasa, em.."