III-167. Game Pemburu

Dea menarik ringan baju Aruna, Aruna yang paham maksud Dea -bahwa keduanya- sebaiknya sedikit menyingkir dari tempat makan ini. Atau tidak bisa berbicara santai, sebab suaminya berlampu protektif.

"Di selesaikan dulu makannya, sayang," Desak Mahendra. Dan Aruna terpaksa bekerja keras menyelesaikan makannya.

.

.

Kedua laki-laki menyingkir ke ruang kerja Mahendra, "kapan kau mulai kerja, sangat berat perusahaan tanpamu," Mahendra terkekeh mendengar keluhan Surya.

"kau sulit menjalankan perusahaan atau sulit membagi waktu dengan istrimu?"

"keduanya," Lugas Surya tanpa basa-basi. "Jujur aku belum bisa membuat kebijakan-kebijakan segila kamu," Surya mengimbuhkan kalimatnya.

"aku hanya pengganti sementara, jadi Ku jaga semuanya stabil saja, tidak ada keputusan berarti kali ini," dia terlihat lelah sendiri merasakan jabatan tidak tetap yang ia sandang.