IV-34. Tertangkap Basah

Lelaki bersurai pekat kembali menolehkan kepalanya pada gadis yang terbaring tak jauh dari tubuhnya. Ia perlahan mendekat. Menatap dan mengamati dalam gelap, tatkala secara mengejutkan mata Syakilla terbuka. Membuka selebar-lebarnya dan mendapati wajah Gibran berada di atas kepalanya kemudian lekas menjauh, "Apa yang kau lakukan?".

Ada gerakan merapikan selimut yang disajikan lelaki tersebut, "Kau bisa melihatnya," hanya itu yang putra sulung Diningrat utarakan, sebelum kembali membaringkan tubuhnya ke atas ranjang dan menyadari gadis tersebut bangkit meninggalkan pembaringannya. Gibran mengamati gerakan berputar yang ditunjukkan Syakilla.

Gadis bergaun kuning gading tersebut mengitari separuh ranjang dan mendekati sisi dinding kemudian memencet tombol lampu. Detik berikutnya ia menatap ke arah Gibran sejenak, "Aku rasa ini lebih baik,".

"Bukankah kau sulit tidur ketika lampu menyala?" tanya Gibran. ia tahu kebiasaan Syakilla.