Saatnya Bahagia

Saat dalam perjalanan, Xena menerima panggilan Vicall di HP nya dari Wilma. Xena lalu menjawabnya.

"Hai Xena kamu dimana? Eh kenapa matamu?", tanya Wilma saat melihat Xena di layar HP nya.

"Ini kelilipan debu", ujar Xena berbohong.

"Kalian dimana? Aku susul", ujar Xena.

"Iyalah kamu harus ke sini, kita ada di resto seafood di dalam taman wisata A. Si Lily Lagi merayakan jadian sama artis Andrew, artis yang lagi naik daun itu. Mereka resmi pacaran", ujar Wilma semangat.

"Ayo ke sini Xena", ujar Lily semangat di samping Wilma.

"Kak mau bergabung dengan mereka?", tanya Xena ke arah Pras yang sedang mengemudi.

"Xena kamu sama siapa? Sama Xavier atau sama Adrian?", tanya Wilma penasaran.

"Ayo aja, kamu mau gabung sama mereka?", ujar Pras tersenyum.

"Aku mau kak", jawab Xena ceria.

"Ya Uda kita susul mereka", ujar Pras lembut.

"Oke aku OTW ke tempat kalian. Aku kebetulan Uda di pintu masuk tempat wisata A kok. Ketemu di sana ya", ujar Xena langsung mematikan panggilan telepon Wilma.

Tak lama ada chat masuk dari Wilma menanyakan dengan siapa Xena akan datang. Xena hanya mengetik nanti juga akan tahu yang membuat Wilma makin penasaran. Xena hanya tersenyum melihat chat dari sahabatnya itu.

Pras hanya melirik ke arah Xena dengan senyum, Pras mulai tenang melihat senyum di bibir Xena.

Sampailah mereka di pelataran parkir resto seafood yang dimaksud, setelah mendapatkan tempat parkir, Pras memarkirkan mobilnya.

Xena keluar lebih dulu dari mobil lalu sempat ia duduk di bangku taman di depan mobil lalu membuka tas nya dan mengeluarkan sebuah bedak Compact dan mengaplikasikan ke wajahnya. Xena lalu memoleskan lipstik pink di wajahnya sehingga membuat wajahnya kembali ceria dan menghilangkan kesedihan yang sempat menghinggapi nya tadi.

Pras menunggunya dalam diam, hanya memandang wajah cantik Xena yang mulai kembali ceria. Pras bernafas lega melihat keceriaan Xena lagi. Xena lalu berjalan menghampiri Pras dan menggandeng lengannya lalu berjalan masuk ke dalam Resto.

Sampai di depan Resto, pramusaji menanyakan untuk meresevasi berapa orang dan di jawab Xena kalau ia sudah di reservasi oleh kawannya. Pramusaji itu lalu menyilakan Xena dan Pras masuk ke dalam Resto.

Wilma, Adriana dan Lily sangat kaget melihat kedatangan Xena yang menggandeng dosen mereka Prasetya.

"Siang pak Pras", ujar mereka kompak.

"Astaga kalian jangan kaku lah. Kak Pras disini bukan dosen kita kok, dia pacar aku", ujar Xena dengan cueknya. Pras kaget mendengar ucapan Xena tapi ia kemudian tersenyum.

"Iya, saya pacar Xena kok bukan dosen kalian", ujar Pras yang makin membuat kaget ketiga teman Xena.

"Berarti ada 2 pasangan yang baru jadian dong", goda Adrian dan Wilma bersamaan.

Xena yang menyadari kecerobohan nya hanya bisa tersenyum malu melihat ke arah Pras yang juga tersenyum kepadanya.

Michael pacar Wilma dan William yang merupakan pacar Adriana baru datang kaget melihat Pras ada di antara mereka.

"Loh ada pak dosen", celetuk William.

"Kak Pras namanya Willy jangan panggil dosen. Eh kalian Uda pesan apa?", tanya Xena lalu duduk di samping Lily dan membuka buku menu.

"Kalian aja yang pesan lagi. Kami Uda pesan", ujar Lily ceria. Xena lalu mendekat ke arah Pras.

"Kak Pras mau pesan apa?", tanya Xena sambil membuka buku menu di depan Pras.

Semua teman Xena saling berpandangan namun mereka akhirnya tersenyum melihat kemesraan kawan mereka dengan Pras. Pras menaruh tangannya di kepala Xena lalu menunjuk ke beberapa menu makanan, sementara Xena dengan cueknya kemudian memanggil pelayan dan memesan menu yang dimaksud.

"Pak Dosen merokok ngga pak?", tanya Micheal yang mengeluarkan satu pack rokok dan menyodorkan ke arah Pras.

"Panggil Pras aja. Umur kita ngga jauh beda kok. Lagian ini di luar Kampus, agak kurang nyaman dipanggil pak Dosen", protes Pras tersenyum.

"Maaf Pras kan kebiasaan soalnya", ujar Michael malu-malu. Pras juga mengeluarkan satu pack rokok dari saku kemejanya.

"Ini rokok saya", ujar Pras lalu mengeluarkan satu batang rokoknya lalu kemudian menyalakan dan mengisapnya. Xena melihat ke arah Pras lalu kemudian bergerak menjauh. Belum sempat bergerak, tangan Pras menahan tangannya.

"Mau kemana?", tanya Pras.

"Aku ngga suka bau rokok kak", ujar Xena pelan.

"Oh maaf. Aku matikan rokok nya", ujar Pras lalu mematikan rokoknya yang masih panjang ke asbak.

Wilma, Lily dan Adriana memandang ke arah Xena dan Pras dengan senyum menggoda.

"Kamu kalau mau merokok, menjauhlah dariku kak. Aku ngga ngelarang kamu merokok kok", ujar Xena lembut.

"Iya, lain kali aku akan menjauh", ujar Pras lembut. Tak lama menu makanan yang dipesan mulai berdatangan.

"Lily, Andrew kemana?", ujar Adriana bertanya kepada Lily.

"Iya ni, gimana si malah yang punya acara ngga ada", ujar Wilma menggoda Lily.

"Katanya dia kena macet. Sebentar lagi sampai", ujar Lily tersenyum.

William lalu duduk di dekat Adriana dan Wilma mendekat ke arah Michael. Mereka kemudian mulai memakan makanan mereka sambil bersenda gurau.

Tak lama datanglah Andrew dengan beberapa orang pengawal nya. Andrew menyapa kawan-kawan Lily dengan ramah dan disambut ramah pula.

Saat mata Andrew melihat ke arah Xena, dia terlihat sekali terpesona dengan Xena namun cepat-cepat ia alihkan karena Lily menegur nya.

"Kamu mau makan apa sayang?", tanya Andrew.

"Aku Uda pesan ni buat kamu", ujar Lily sambil menunjuk satu porsi gurame asam manis dan satu porsi nasi putih.

"Makasih ya", ujar Andrew sambil memeluk Lily dan mencium keningnya.

"Jee sooo sweet banget", goda Xena, Wilma dan Adriana berbarengan.

Sementara cowok-cowok hanya tersenyum simpul melihat mereka. Andrew tersenyum malu lalu kemudian dia mulai memakan hidangan nya.

Andrew sempat melirik beberapa kali ke arah Xena yang tampak dekat sekali dengan Pras saat Lily tidak melihatnya. Namun tingkah Andrew tak lepas dari sorot mata Pras yang menaruh curiga.

Pras merapatkan duduknya ke arah Xena, ia kemudian beberapa kali mengusap punggung Xena lembut yang membuat Xena makin digoda kawan-kawan nya.

Belum selesai makan, Andrew tampak menerima telepon lalu tak lama Andrew pamit karena harus pergi.

"Nanti aku telepon ya", ujar Andrew menatap mesra Lily lalu kemudian sebelum pergi, Andrew sempat melirik ke arah Xena tersenyum lalu pergi dengan pengawal pribadi nya.

Akhirnya mereka setelah makan sempat bersenda gurau bersama sampai sore menjelang dan akhirnya mereka memutuskan mengakhiri kebersamaan mereka.

Sebelum pulang Pras sempat menghilang dan kemudian ia kembali dengan tersenyum lalu menggandeng tangan Xena.

Saat Lily akan membayar tagihan makanan, ternyata Pras lebih dulu membayar nya yang membuat Lily tidak enak hati dan berjanji akan mentraktir dilain waktu. Akhirnya mereka kembali ke rumah masing-masing menjelang malam.