Rencana Untuk Andrew

"Selamat Pagi Tante Adel. Xena nya ada Tante?", tanya Lily saat melihat Adelia membukakan pintu untuknya.

"Xena masih di kamarnya sayang. Kamu naik saja ya ke kamarnya sekalian bangunkan dia", ujar Adelia lalu membiarkan Lily berjalan masuk dan naik menuju ke kamar Xena di lantai atas samping kamar Xavier.

Setelah mengetuk pintu, terdengar suara kunci pintu diputar dan langsung terlihat wajah Xena yang baru bangun dari tidurnya.

"Masuk Lily. Pagi sekali kamu ke sini", ujar Xena membuka kamarnya lebar dan membiarkan Lily masuk.

Tampak keluar dari kamar mandi Luna yang sudah rapi berpakaian.

"Ini kakak Luna, calon istrinya kak Xavier", ujar Xena memperkenalkan.

Luna hanya menunduk memberi hormat begitu juga Lily yang hanya tersenyum. Lily hanya diam saja berdiri di tempatnya tapi terlihat mukanya mulai memerah menahan tangisnya. Xena yang sudah mengerti tabiat sahabat lalu memeluk Lily maka tumpahlah tangis Lily dalam pelukan Xena.

Xena membimbing Lily duduk di sofa di kamar Xena sementara Luna yang telah membereskan pakaiannya lalu memberi kode ke Xena kalau dia akan keluar kamar dan Xena hanya mengangguk.

Setelah melihat Luna menutup pintu, Xena baru melepaskan pelukannya dan melihat ke muka Lily.

"Ada apa? Kok pagi-pagi sudah menangis?", tanya Xena.

Lily tidak berkata apa-apa, dia lalu membuka HP nya lalu memperlihatkan foto yang ada di chatnya. Terlihat dalam foto itu Andrew yang sedang berdiri menghadap ke arah Xena.

Ada berita di salah satu situs gosip kalau Andrew sedang bersama kekasihnya. Tetapi yang dimaksud kekasih Andrew bukan Lily tapi Xena. Para Fans Andrew ada yang mendukung dan ada pula yang menetang kisah itu.

"Astaga ini kan waktu Jumat sore, waktu aku mau beli kado untuk kak Madeline. Engga sengaja aku ketemu Andrew saat aku tunggu kak Pras parkir mobil, saat itu juga ada pengawal ku kok", ujar Xena menjelaskan.

"Aku percaya kamu Xena, aku sudah lama menjadi sahabat kamu jadi aku percaya kamu ngga pernah sepicik itu kepadaku. Tapi kamu tau apa yang buat aku sakit hati sekarang", ujar Lily ditengah Isak tangisnya. Xena hanya diam menunggu Lily melanjutkan perkataannya.

"Andrew juga bilang kalau kamu suka dia. Andrew maunya sama kamu dan hanya kesalahpahaman aja yang terjadi antara aku dengan dia", ujar Lily melanjutkan yang kembali membuatnya menangis.

"Kurang ajar si Andrew. Mau dikasih pelajaran tu orang", geram Xena.

"Kita balas perbuatanya Lily. Jangan menangis utk si brengsek itu Lily. Tak pantas orang kurang ajar itu membuatmu meneteskan air mata", ujar Xena makin geram.

Tak lama terdengar ketukan pintu kamar lagi dan Xena membuka kamarnya, lalu masukkanlah dua sahabat nya yang lain Wilma dan Adriana yang langsung menghambur memeluk Lily.

"Lagi meeting darurat ya group Receh?", ledek Xavier saat Xena menutup pintu kamarnya yang hanya dibalas Xena dengan diam.

Xena lalu menghampiri sahabat-sahabat nya yang saling memeluk sementara Lily mulai kembali tenang.

"Ayo kita cari cara untuk memberi pelajaran ke orang brengsek itu. Ada ide ngga?", tanya Xena yang kemudian duduk didepan sahabatnya.

"Kamu klarifikasi perkataaan Andrew dengan begitu dia akan malu sendiri", ide Adriana.

"Tapi gimana kalau para Fans malah menuduh Xena Pansos?", tanya Wilma.

"Aku akan klarifikasi sekalian aku akan ancam siapapun yang menyebarkan berita ngga benar ini, pengacaraku akan menutut dengan tuduhan pencemaran nama baik", ujar Xena.

"Tapi kan itu ngga ngebongkar kedok Andrew", ujar Lily yang membuat ketiga sahabatnya mengangguk setuju.

HP Xena berdering dan Xena melihat nama yang ada di panggilan.

"Iya kak Pras. Kamu di bawah?. Kamu sama Daddy dulu ya aku lagi ada urusan sebentar ne. Iya sayang kalau sudah aku turun", ujar Xena lalu menutup teleponnya.

"Eh Lovey Dovey urusan ini dulu selesaikan", teriak Wilma.

"Iya tau", jawab Xena singkat.

"Ada yang mau ikutan program acara reality show ngga?. Itu loh yang di acara setiap Sabtu", ujar Xena.

"Jangan akh Xena, terlalu ekstrim, Daddy kamu nanti marah loh apalagi kan pasti kamu yang kita buat umpan", ujar Adriana memberi saran.

"Bener juga. Bisa digantung di tiang bendera depan sama Daddy. Astaga, berita ini sampai ke luar negeri ngga ya? Bisa batal aku dilamar", ujar Xena makin kesal.

"Dilamar? Busyet gerak cepat juga dosen kita", ujar Adriana.

"Aku harus klarifikasi juga kalau ngga nanti Kak Pras sangka aku yang enggak-enggak", ujar Xena.

"Lily sudahlah ya. Jangan dipikir lagi, pria brengsek itu ngga pantas untuk mendapatkan perhatian kamu", ujar Xena lagi.

"Xena, kamu belum mandi ya? Itu buru-buru ganti. Astaga Xena kamu jorok banget si sampai tembus gitu", ujar Wilma sambil menunjuk ke bokong Xena yang saat itu sedang berdiri di depan Wilma.

"Astaga, ya Uda aku Mandi dulu ya", ujar Xena buru-buru masuk kamar mandi.

"Xena kami ke bawah ya", teriak Wilma yang kemudian mereka bertiga turun ke bawah ke ruang tamu dan bertemu dengan Pras yang sedang ngobrol akrab dengan Nathan.

Melihat kawan-kawan Xena, Nathan lalu menyingkir masuk ke ruang kerjanya meninggalkan Pras ngobrol dengan kawan-kawan Xena. Setelah Xena rapi berpakaian segera dia menyusul ke bawah ke ruang tamu.

"Xena, Pras ikut Mommy ke ruang kerja Daddy", ujar Adelia yang membuat Xena dan Pras saling berpandangan.

Lalu mereka mengikuti langkah Adelia memasuki ruang kerja Nathan. Ketiga teman Xena yang ada di ruang tamu saling bertatapan bertanya.

"Duduk dulu deh Xena", ujar Adelia.

Xena dan Pras duduk berdampingan di sofa yang ada di ruang kerja Nathan. Adelia menutup pintu lalu duduk di samping sofa Nathan, memperlihatkan HP nya yang ada artikel tentang Xena.

"Tolong jelaskan ke Mommy dan Daddy kenapa ada artikel ini", tanya Adelia sambil memperlihatkan foto itu. Pras yang melihatnya hanya tersenyum sementara Xena melirik ke arah Pras.

"Itu artikel bohong Tante Adel. Saat itu saya sedang bersama Xena. Jadi saya turunkan Xena di Lobby mall dan Xena dikawal satu orang bertemu ngga sengaja dengan Andrew. Saat saya selesai parkir mobil, saya langsung menghampiri Xena dan memang ada Andrew. Andrew bahkan secara terang-terangan minta nomor HP Xena di depan saya", ujar Pras menjelaskan.

"Aku sudah menjelaskan ke papa juga pagi ini agar papa ngga salah paham. Aku juga sudah siapkan konferensi pers untuk masalah ini dan pengacara aku juga siap menuntut yang menyebarkan gosip ini", ujar Pras mantap.

"Biar pengacara WD aja yang bertindak karena Xena itu Vice Presdir WD Group jadi kami yang akan bela. Kamu konferensi pers mengenai rencana pertunangan kamu dengan Xena dan rencana pernikahan kalian 6 bulan mendatang", ujar Nathan tegas.

"Baik om Nathan. Tapi tetap saya juga persiapkan team pengacara saya kalau sewaktu-waktu dibutuhkan om", ujar Pras.

"Okey. Nanti saya juga akan telepon Agung agar tidak ada salah paham juga", ujar Nathan tersenyum.

"Ya sudah kalau kalian sudah tau harus apa", ujar Adelia pasrah.

"Aku sebagai agennya juga akan menyelidiki. Kalau kesalahan ada di Andrew, aku akan putuskan kontrak dia", ujar Adelia.

"Ya sudah kembali lagi ke depan sana. Eh tunggu kenapa Lily matanya bengkak Xena?", tanya Adelia. "Mommy, Lily itu pacar Andrew yang sebenarnya", ujar Xena santai.

"Ya ampun kok ini jadi ngejelimet gini si", keluh Adelia.

"Gini deh Mommy, yang rese ini si Andrew si brengsek itu. Dia bilang ke Lily kalau aku suka sama Andrew dan soal hubungan antara Lily dan Andrew hanya kesalahpahaman saja",ujar Xena.

"Laki-laki brengsek", gerutu Pras dan Nathan bersamaan.

Adelia menoleh ke suaminya dan Xena melihat ke arah Pras yang mereka sama-sama mengepalkan tangannya.

"Pras kasih pelajaran pria brengsek itu", ujar Nathan.

"Tenang om, akan saya kasih hadiah terindah buat dia", gerutu Pras geram.

"Sayang jangan kelewatan batas ya", ujar Xena sambil meraih lengan Prasetya.

"Tenang aja sayang, aku akan bermain cantik kok", ujar Pras sambil mengedipkan matanya.

Lalu Pras pamit keluar ruangan kerja Nathan sambil menggandeng Xena menemui teman-teman Xena di ruang tamu.