"Astaga Banyu, kamu bikin kaget saja. Kapan datang dari Surabaya?", kata Xena saat ia membuka pintu kamarnya dan mendapati seorang pria muda berdiri di depan pintu kamarnya.
"Baru datang tuh dia sama om Alex dan Tante Sisca langsung ke kamar kamu Xena", teriak Xavier di belakang Banyu.
Banyu hanya tersenyum manis. Xavier lalu turun diikuti Xena yang menggandeng Banyu.
"Selamat Pagi", ujar Xavier diikuti Xena yang kemudian mereka mencium pipi kedua orangtuanya lalu mencium Alex dan Sisca yang juga duduk dimeja makan.
"Kamu tambah ganteng aja Xavier, calon pengantin", goda Sisca saat Xavier mencium pipi nya. Xena lalu mencium baby Margaretha yang sedang duduk dipangkuan Sisca.
"Baby Margaretha sudah bisa apa? Cantik banget sih. Sini aku yang gendong Tante", Ujar Xena mengulurkan tangannya.
"Sarapan dulu baru gendong", kata Sisca.
"Alex loe besok jadi wakil keluarga Utomo ya", ujar Nathan setelah ia selesai memakan sarapannya.
"Siap bos", jawab Alex setelah menyeruput kopi nya. Xena lalu duduk disamping Xavier dan Banyu.
"Kamu mau makan apa? Nasi goreng atau roti?", tanya Xena kepada Banyu saat ia melihat piring Banyu masih kosong.
"Nasi deh, aku lapar tadi pagi-pagi banget kita bangunnya karena Papi pesannya penerbangan pagi", keluh Banyu.
Xena mengambilkan sepiring Nasi Goreng dan mengisi gelas Banyu dengan susu.
"Wah Xena kamu makin cocok jadi istri", goda Alex.
"Itu si Xena bulan depan juga bakalan tunangan. Sudah ada yang lamar dia. Loe kenal Agung kan teman gw yg suka ke rumah dulu? Anaknya yang sekarang jadi CEO Lexi Group yang akan jadi calon tunangannya", ujar Nathan tenang namun terdengar suara sendok jatuh ke atas piring.
Ternyata Banyu yang tampak kaget mendengar berita itu, bagitupun juga Alex. Alex melihat ke arah Banyu dengan pandangan yang sulit diartikan demikian juga Sisca yang memandang sedih ke arah anak pertamanya yang sedang menunduk diam.
"Loh kenapa kok berhenti makannya? Ngga enak ya?. Aku buatkan teh ya", kata Xena sambil kemudian dia bangun dan menuju ke dapur lalu membuat secangkir teh dan menaruhnya di depan Banyu.
Tak lama HP Xena berbunyi, Xena bangun dari duduknya lalu menghampiri Nathan dan mencium tangannya lalu Adelia.
"Dad, Mom aku jalan ya. Aku uda janjian sama kak Luna mau fitting kebaya dia buat acara besok, sekalian mau liat kesiapan tempat acaranya. Sama Kak Luna mau memastikan catering besok juga Uda siap. Hari ini jadi supir pribadinya kak Luna. Bye om dan Tante", Ujar Xena. Nathan dan Adelia hanya tersenyum memandang putrinya.
"Iya kak Pras. Aku baru mau jalan ke rumah kak Luna. Iya aku pasti bawa pengawalku. Aku tau sayang, kamu kerjakan aja kerjaan kamu, iya besok kan kita bisa ketemu. Iya", ujar Xena lalu menutup teleponnya.
"Xena aku ikut", ujar Banyu tiba-tiba yang lalu mencium tangan Alex, Sisca lalu Nathan dan Adelia bergantian.
"Ayo", ajak Xena riang.
"Xena tunggu. Ini kasih ke Luna. Pakai ini kalau dia masih ada yang dibutuhkan", ujar Xavier sambil memberikan satu buah kartu Debit kepada Xena yang langsung memasukkan nya ke dalam tasnya.
"Buat traktir aku dan Banyu termasuk dong ya kak", goda Xena.
"Iya tapi kamu juga jangan mentang-mentang dibayarin Luna lalu minta semua ya", ancam Xavier.
"Engga janji ya kak", ujar Xena lalu menggandeng Banyu mengikuti langkahnya keluar rumah kemudian masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil Xena memasang Flashdisk nya ke CD Player dan mengalun lagu-lagu indah.
"Hei kamu sudah punya pacar belum?", tanya Xena iseng.
"Belum tapi aku sudah punya seseorang yang aku suka", ujar Banyu.
"Cantik ngga? Wah semangat dong. Teman kampus?", tanya Xena lagi.
"Bukan. Ada deh yang pasti dia seorang gadis cantik", kata Banyu tersenyum.
"Jeeee iya deh cantik", goda Xena.
"Siapa nama calon tunangannya kamu?", tanya Banyu.
"Prasetya Bismarck, dia CEO Lexi Group. Hari ini dia sedang ada meeting tahunan jadi ngga bisa meninggalkan kantornya. Jadi hari ini kamu yang harus jadi pengganti dia. Hahahahahaa ... ngga kok ... Aku becanda", ujar Xena.
"Siap dengan senang hati", ujar Banyu senang yang membuat Xena makin tertawa.
Sepanjang jalan mereka berdua bernyanyi sambil bercanda ria sehingga tanpa terasa mobil Xena sudah berhenti di depan rumah Luna.
"Ini rumahnya? Serius?", tanya Banyu saat melihat rumah Luna yang jauh dari kata mewah berbeda sekali dengan kediaman keluarga Nathan Utomo.
"Iya. Ayo turun dulu", ujar Xena lalu keluar dari mobilnya.
Xena lalu melihat ke arah mobil pengawalnya lalu memberi kode mereka mendekat. Kedua orang berjas hitam lalu mendekat ke arah Xena.
"Pak, hari ini tolong dari dekat aja ya kawal kaminya. Soalnya yang kalian kawal hari ini calon Nyonya WD Group loh", ujar Xena yang dijawab anggukan kepala kedua pengawal nya.
Xena lalu masuk ke dalam rumah sebelum nya memberikan salam. Seorang wanita paruh baya keluar dan Xena yang sudah mengenalnya lalu mencium tangan wanita itu sopan.
"Kak Luna Uda siap belum Bu?", tanya Xena lalu duduk di teras rumah.
"Sebentar katanya mba Xena. Dia lagi berhias dulu. Biasa bangun kesiangan lagi", ujar ibu Silvi, mama dari Luna.
Tak lama keluarlah Luna dari dalam rumahnya membawakan dua cangkir teh hangat yang ia taruh di atas meja di samping Xena.
"Ini siapa Xena?", tanya Luna menujuk ke Banyu.
"Ini Banyu kak, anaknya om Alex yang Kepala Cabang WD di Surabaya. Banyu ini kak Luna calonnya kak Xavier", ujar Xena memperkenalkan keduanya. Keduanya saling berjabat tangan.
"Kapan tiba ?", tanya Luna.
"Pagi ini kak. Papi ambil penerbangan pagi", ujar Banyu.
"Ayo kak, sudah siap belum. Waktu kita padat loh hari ini", kata Xena.
"Siap tuan putri. Perasaan besok acara aku deh kenapa kamu yang heboh ya", goda Luna.
"Hahahaha .. eh iya, ini dari kak Xavier. Dia bilang kalau mau ada yang dibeli lagi pakai ini aja. Apalagi buat nraktir kita berdua", ujar Xena sambil memberikan kartu debit.
"Astaga kakak mu ya. Dari kemaren dia semua yang keluarkan uangnya, aku sama sekali ngga keluar uang", keluh Luna.
"Wajar dong kak. Ayo. Pamit dulu kak dengan ibu. Oh ya pengawalku akan mengawal kita dari dekat ya jadi jangan kaget ya", kata Xena.
"Iya. Tau ngga waktu pertama kali liat pengawal Xavier aku pikir dia anggota gang tapi ngga taunya emang kalian sekeluarga selalu di kawal ya", ujar Luna ceria.
"Daddy juga Uda siapkan pengawal untukmu kak", ujar Xena yang membuat Luna kaget.
"Ngga mau akh dikawal kaya orang penting aja", gerutu Luna.
"Berani nentang Daddy?", tanya Xena.
"Ngga", ujar Luna lemah.
Tertawa puaslah Xena dan Banyu yang hanya tersenyum. Tak lama setelah pamit dengan Bu Silvi, Mereka bertiga naik ke mobil Xena lalu memulai acara mereka hari ini. Banyak sekali agenda mereka hari ini karena untuk persiapan esok hari saat pertunangan antara Luna dan Xavier akan berlangsung.