Pernikahan

Kesibukan sudah dimulai sejak pagi gelap di rumah Nathan Utomo. Adelia tampak beberapa kali mengecheck kesiapan untuk acara hari ini.

Saat ia melewati ruang keluarga, matanya menangkap ada tiga kepala saling bersandar di sofa depan TV yang sedang menayangkan film kartun.

Kakinya bergerak melihat ke hadapan mereka dan kepalanya langsung menggeleng karena melihat suaminya Nathan Utomo sedang duduk di sofa dengan santai sambil melihat ke arah Tabnya.

Putrinya Xena bersadar dibahu Daddynya dan Xavier yang duduk disebelah Xenapun bersadar ke bahu Xena. Kedua anaknya masih memejamkan matanya.

"Astaga kalian. Kenapa pada santai-santai di sini ? Pasti kalian belum pada mandi kan? Ayo mandi dulu, nanti keburu banyak kerabat yang datang. Dan ini pengantin malah bermanja-manja gini si", omel Adelia.

Nathan hanya tersenyum mendengar omelan istrinya sementara Xena dan Xavier sama sekali tidak bergerak dari posisi mereka.

"Masih lama Mom. Tenang aja, Belanda masih jauh", celoteh Xena masih dengan mata terpejam.

"Masih jauh dari mana? Sudah di depan mata dan kalian masih gini, sudah di bom sama Belanda kalian", omel Adelia lagi sambil menarik tangan Xena dan Xavier agar mereka bangun. Saat Adelia melepaskan tangannya, mereka kembali pada posisi semula.

"Sudah Mom, masih lama. Setengah jam lagi pasti mereka bangun kok", ujar Nathan lembut.

"Daddy kalo sampai acaranya terlambat, aku salahkan Daddy ya", omel Adelia sambil berlalu menuju ke halaman rumah.

Nathan hanya tersenyum dan kembali melihat ke arah Tab nya. Kedua anaknya masih tetap saling bersandar padanya. Selang beberapa lama, Adelia masuk lagi diikuti Luna.

"Luna bangunkan tuh dua kodok tidur ini. Bapaknya kodok bukannya cepat-cepat beres-beres juga malah sibuk dengan pekerjaannya", omel Adelia lagi di depan Nathan dan kedua anaknya.

Luna hanya tersenyum melihat ketiga orang yang duduk diatas sofa yang sekarang tersenyum konyol melihat Mommynya yang marah-marah.

"Hai sayang", sapa Xavier dengan mata masih setengah terpejam.

Dia menjulurkan tangannya dan disambut Luna lalu menariknya untuk bangun. Xena yang merasakan beban di sampingnya terangkat melirik ke arah kakaknya yang sekarang bersandar di bahu Luna.

"Ayo cepatlah. Acara pernikahan mulai jam 9 dan sekarang jam 6 kalian belum apa-apa. Daddy kamu juga pasti belum mandi, masih pakai baju semalam. Ayo mandi dulu. Xena ayo mandi dulu cantik, cepatlah", ujar Adelia kesal.

"Iya Mommy", ujar Nathan, Xena dan Xavier serempak.

Xena bangun lalu memeluk Xavier dari belakang, dan mereka berdua berjalan bersama menuju ke arah tangga. Karena terantuk tangga, mereka terpaksa bangun dan Xena melepaskan pelukannya.

Xavier naik diikuti Xena menuju kamar mereka. Nathan melihat anak-anak nya naik, ikut pula masuk ke kamarnya untuk siap-siap.

Luna lalu mengikuti Xena ke kamarnya, lalu keluar lagi ke kamar tamu disebelah kamar Xena. Xena yang sepertinya sudah mandi memoles lotion ke seluruh tubuhnya saat Lily, Adriana dan Wilma memasuki kamarnya.

"Astaga pengantin, gw kira loe Uda di dandanin. Ternyata baru mandi", teriak Adriana.

"Dandan dimana kita?", tanya Lily.

"Kalian ke kamar sebelah, yang Cowo ke kamar kak Xavier dan yang cewe ke kamar tamu di sebelah situ", kata Xena menujuk ke kamar sebelahnya.

Teman-teman Xena mengikuti instruksi Xena, Michael dan William yang sejak tadi berdiri dibelakang para gadis masuk ke kamar Xavier dan Lily, Adriana serta Wilma masuk ke kamar tamu.

Saat Xena masuk ke kamar tamu, perias yang akan menrias pengantin hanya tersenyum melihatnya.

"Pengantin kali ini santai banget", celetuknya.

"Tenang mba, ngga ada bom kok di sini, jadi ngapain buru-buru", celetuk Xena dengan cueknya lalu duduk di bangku rias yang sudah disiapkan untuknya.

Sebentar kemudian Xena harus bersabar diri untuk dirias wajahnya dan segala perlengkapan untuk akad nikahnya.

Saat jam menunjukkan jam 8.30, segala kegiatan rias merias usai. Teman-teman Xena yang bertugas sebagai pager ayu terlihat cantik dengan kebaya modern mereka sementara Xena dengan kebaya putih pengantinnya sudah terlihat sangat cantik.

Mukanya yang biasa hanya dipoles ringan berubah menjadi seperti boneka yang sangat cantik sehingga membuat teman-temannya sampai berdecak kagum.

"Mba ini beneran Xena teman kami yang tadi kucel ya?", tanya Adriana terkagum diangguki perias dengan senyuman.

"Astaga Xena, manglingin banget si", ujar Lily.

"Adikku sangat cantik. Mba nanti kalau aku nikah dibuat manglingin juga kaya gini ya", celetuk Luna.

"Loh mba nya akan nikah juga?", tanya si tukang rias.

"Iya, aku nikah 2 bulan lagi", kata Luna malu-malu.

"Ini calon kakak Ipar saya mba", ujar Xena yang hanya diangguki oleh si tukang rias. Adelia yang ternyata sudah rapi berhiaspun muncul di depan kamar.

"Pengantin sudah siap belum? Pengantin Laki-laki sudah datang. Ayo turun semua", perintah Adelia.

Dia melihat ke arah Xena dengan kagum lalu menyentuh pipi Xena dengan mata berkaca-kaca.

"Anak Mommy akan menjadi seorang istri, cantik sekali kamu nak. Semoga Tuhan selalu melindungi mu nak, memberkatimu dengan kebaikan-kebaikan", doa Adelia.

"Mommy jangan nangis. Nanti aku ikutan sedih", kata Xena.

"Iya kita ngga boleh nangis nanti riasannya rusak", ujar Adelia.

"Ayo cantik, kita turun", ujar Adelia lagi.

Adelia dan Luna membantu Xena untuk turun ke lantai bawah. Sampai di bawah teman-teman Xena sudah berbaris berpasangan.

Luna lalu berjalan menghampiri Xavier yang berbaris paling depan dan berdiri disebelahnya. dibelakangnya Wilma berbaris dengan Michael, Adriana dengan William dan Lily berbaris dengan Anthony, adik Prasetya tepat di depan Xena. Anthony begitu terperanjat melihat kecantikan Xena, tapi ia juga tertarik dengan gadis yang berdiri di sampingnya yang tidak banyak berkata-kata.

MC mulai memanggil pengantin wanita untuk keluar menuju tempat akad nikah. Pagar ayu dan pagar bagus keluar lebih dulu membukakan jalan untuk pengantin wanita, diikuti pengantin wanita yang dibimbing oleh Adelia.

Semua orang memandang kagum atas kecantikan Xena dengan riasan pengantinnya. Pras yang agak sedikit tegang tidak berani menghadap ke arah Xena yang berjalan mendekatinya yang sedang duduk menghadap ke arah Nathan Utomo.

Saat ia merasakan Xena sudah ada di sampingnya, ia baru menoleh ke arah Xena dan ia benar-benar terperanjat melihat Xena yang begitu cantiknya. Dia berpaling beberapa kali hanya untuk memastikan bahwa yang sedang duduk disebelahnya adalah kekasihnya Xena. Xena tersenyum malu-malu.

Beberapa saat kemudian akad nikah berlangsung dengan khidmat. Prasetya mengucapkan akad nikahnya dengan satu tarikan nafas, bersuara tegas dan jelas tanpa ada salah pengucapan yang membuat semua saksi langsung mengucapkan kata "SAH", saat ditanya oleh penghulu.

Doa kemudian dilafalkan diikuti penandatanganan documen pernikahan. Selama penandatanganan, Pras beberapa kali mencuri pandang ke arah Xena mengagumi kecantikan istri nya.

Agung Bismarck dan Wendy Bismarck berdecak kagum melihat kecantikan menantu mereka. Adelia tampak menitikkan air mata bahagia dalam pelukan Xavier dan Nathan juga demikian, berpura-pura mengelap keringat tetapi matanya juga kelihatan basah oleh airmata bahagia.