Mencuri "Calon Menantu"

"Ruang gw ngga kalian obrak-abrik kan?", goda Nathan saat melihat Leo keluar menggandeng Naomi.

Tampak Naomi dengan mata bengkaknya sehabis menangis kemudian dirangkul oleh Leo berjalan menuju sofa.

"Gw tebalikin semua seisi ruang kerja loe, komputer loe juga belah", jawab Leo cuek lalu ia duduk disamping anak gadisnya dan membelai rambut Sakura lembut.

"Have you eat yet?", tanyanya lembut.

"Not Yet, waiting for you and Mom", jawab Sakura.

"Iya nunggu loe sama Naomi, lama bener. Berapa ronde?", celetuk Nathan yang langsung dipukul tangannya pelan oleh Adelia.

"Daddy akh ada Sakura tuh", kata Adelia.

"Upss maaf keceplosan", ujar Nathan malu.

"Tumben sepi, pada kemana?", tanya Leo.

Tak lama masuklah Xavier, Luna, Xena dan Pras bersamaan.

"Nah tuh baru pada datang", ujar Nathan.

Leo kelihatan kaget melihat Prasetya, lalu bangun dan memperhatikannya yang sedang mencium tangan Nathan dan Adelia bergantian.

"Apa Khabar om Leo?. Perkenalkan ini Luna istri aku", ujar Xavier sopan sambil bersalaman dengan Leo kemudian Luna.

"Baik. Eh iya maaf pas kalian menikah kami ngga bisa pulang ke Indonesia soalnya ada hal yang ngga bisa ditinggal", ujar Leo menyambut uluran tangan Xavier dan Luna.

"Ngga apa om, yang penting doanya nyampe. Om juga sampe kirimkan kado-kado segala. Terima kasih ya om untuk kadonya", ujar Xavier yang disambut Leo hanya dengan senyuman.

Lalu Xena mendekati bersama dengan Pras. "Hai om, ini suamiku Prasetya", ujar Xena yang memeluk Leo.

"Hai Cantik, sudah besar hamilmu. Kapan lahir?", tanya Leo setelah melepaskan pelukannya.

"Rencana bulan depan om", ujar Xena.

"Kamu Prasetya Bismarck kan anaknya Agung Bismarck, CEO Loops?", tanya Leo ketika Pras bersalaman dengan Leo.

"Iya om Leo, masih ingat saya rupanya", ujar Pras tersenyum manis.

"Gimana ngga ingat, saya pernah berencana menjodohkan kamu dengan Sakura tapi ternyata kata Agung kamu pulang ke Indonesia dan mendirikan Lexi Group", kata Leo.

Muka Xena langsung berubah mendengar perkataan Leo demikian juga Sakura yang langsung melihat ke arah Prasetya.

"Hahahaha om ingat aja. Bagaimana apa om masih kerja sama dengan Loops Group kan?", tanya Pras.

"Masih lah. Ternyata Nathan sudah merebut calon menantu ku ya", ujar Leo memelototi Nathan.

"Enak aja, menantuku ini yang ngebet mau nikah mulu sama anak gadis gw. Masa kenalan baru seminggu, babe nya Uda ngelamar Anak gw aja", ujar Nathan sambil merangkul Pras.

"Aku kan ngga mau keduluan yang lain Dad, daripada aku menyesal. Harus gerak cepat, saingan aku banyak banget", jawab Pras polos.

"Sudah-sudah, ayo makan dulu", ajak Adelia.

"Ayo kita makan dulu, kasian tuh Sakura Uda nunggu dari tadi lagian dua bumil itu harus makan tepat waktu", ajak Nathan kemudian berjalan ke meja makan.

"Eh iya, kalian pada hamil ya? Waduh jadi bentar lagi Nathan bakalan momong cucu dong. Jadi kakek loe Hantu Putih", ledek Leo.

"Iya dong. Gw gitu loh", ujar Nathan bangga sambil duduk di "singgasana"nya didampingi Adelia.

Akhirnya mereka semua makan malam sambil bercengkrama akrab. Sesekali Sakura masih mencuri pandang ke arah Prasetya dan Xena melihatnya. Pandangan Prasetya tak lepas dari Xena, dia mengerti raut muka istrinya, ada yang menggangu mood istrinya.

Sehabis makan, Xena langsung pamit mau masuk ke kamar karena merasa ngga enak badan. Dia lalu berjalan naik ke arah kamarnya diikuti oleh Prasetya yang tau pasti kalau mood istrinya lagi buruk. Xavier juga Luna pamit masuk kamar mereka karena mereka juga baru pulang kerja. Xena masuk ke kamarnya langsung duduk di sofa dan membuka HP nya. Pras setelah menutup pintu langsung duduk di sebelahnya.

"Kenapa lagi sayang?", tanya Pras lembut.

"Kenapa?", balik bertanya Xena.

"Apa yang diomongin sama om Leo jangan di dengarkan sayang. Aku sengaja memang lari ke Indonesia untuk menghindari perjodohan itu sayang. Malah Tuhan mempertemukan kita, jadi ngga selamanya yang dijodohkan itu berjodoh kan sayang. Sayang, jangan lihat ke belakang ya, kita sudah bersatu, mari kita lihat ke depan. Apalagi aku sebentar lagi akan menjadi papa untuk anak-anak kita", ujar Pras berusaha menenangkan hati Xena.

"Menyesal?", sindir Xena.

"Tidak akan pernah. Aku bersyukur Tuhan memberikan aku istri yang cantik lahir dan batin nya", ujar Pras lembut.

"Sakura lebih muda dari aku dan lebih cantik loh", ujar Xena lagi.

"Lebih cantik istriku", ujar Pras lalu mencium bibir Xena dan menariknya dalam pelukannya.

"Aku sudah melakukan akad nikah dengan Daddy dengan namamu, jadi akan kujaga dirimu sampai nafas terakhirku", ujar Pras lembut. Xena terisak-isak dalam pelukan Pras.

"Aku merasa ngga secure selama aku melihat dia melirik ke arahmu kak. Aku cemas kalau kamupun akan memandang dia", ujar Xena dalam isaknya.

"Engga akan sayang. Bukankah aku pernah bilang, Aku jatuh cinta satu kali, pacaran satu kali dan aku menikahpun satu kali yaitu dengan kamu saja sayang. Tak akan terbuka hatiku untuk yang lain karena kamu sudah mengunci pintunya. Percaya aku sayang", ujar Pras lembut.

"Aku percaya kamu kak", balas Xena. Pras mencium kening Xena lembut, ia tetap merangkul istrinya.

"Kak, aku sudah memutuskan, aku ingin operasi Caesar saja kak. Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan aku. Boleh ya kak?", tanya Xena.

"Iya sayang. Aku akan mendukung apapun pilihan kamu", kata Pras tersenyum. Xena begitu nyaman berada dalam pelukan Pras, hatinya begitu tenang mendengarkan perkataan Pras yang membuat hatinya damai.