Calon Istri

"Ngapain loe ke sini juga", tanya Pras saat keluar dari mobilnya dan melihat Xavier yang dengan antengnya melihat HP sambil bersandar di mobilnya.

"Kepo. Loe juga kenapa ngga bilang-bilang mau ke sini juga, kan gw bisa nebeng", ujar Xavier cuek.

Kedua pria itu tampak makin tampan dengan pakaian eksekutif mereka yang menarik perhatian setiap mahasiswi yang melihat mereka. Pras membuka jas dan dasi nya lalu melemparnya ke dalam mobil.

"Ngapain gw kasih tau loe, ogah banget gw dari CAT jemput loe ke WD baru ke sini, bolak balik. CAT ke sini lebih dekat daripada dari WD", ujar Pras sambil menggulung lengan kemeja nya.

"Yaelaa ketimbang muter dikit, kan lumayan gw bisa irit bensin", ujar Xavier menggoda Pras.

"Mau pacaran modal lah, ngapain juga nebeng gw", maki Pras lalu ikut menyandarkan diri disamping Xavier.

"Hari ini jadwal loe ke CAT ya? Gw lihat Takeshi sudah ngga ganggu Xena lagi", ujar Xavier.

"Iya, dia ikutin nasehat gw, sekarang dia mulai mencintai Nina dengan sepenuh hatinya. Hampir setiap gw ke CAT, Nina pasti ada di ruangannya", ujar Pras tersenyum.

"Baguslah, jadi berkurang ya saingan loe", ledek Xavier yang hanya dijawab Pras dengan senyuman.

Melihat kedua pria tampan ini berdiri berjajar membuat mahasiswi semakin heboh, mereka berbisik-bisik membandingkan keduanya.

"Loe mau jemput Adriana ya?", tebak Pras.

"Iyalah, gw mau jemput calon istri gw", ujar Xavier cuek.

"Siap-siap loe. Tuh lihat si William, kayanya dia nungguin Adriana juga", tunjuk Pras dengan mulutnya saat melihat sosok William yang menunggu dengan cemas di ujung tangga fakultas ekonomi.

"Akh palingan dia mau jemput pacar barunya, kalau ngga salah pacar barunya anak MaBa kan?", ujar Xavier.

"MaBa mana ada yang kuliah sore gini kecuali yang kelas eksekutif", ujar Pras memanas-manasi Xavier.

Muka Xavier mulai berubah, ada rasa cemas muncul diwajah tampannya.

"Loe ngga usah cemas gitu juga kale, slow aja bro. Loe liat aja dulu, dengan begitu loe bisa lihat hatinya Adriana apa benar-benar sudah loe miliki atau masih setengah-setengah. Tapi kalau menurut Xena, loe uda miliki hati Adriana sepenuhnya, jadi loe percaya dia aja", nasehat Pras.

"Loe yakin Xena ngomong gitu? Bukan napa, susah bro cari perempuan yang bisa dekat sama anak gw", ujar Xavier masih cemas.

"Loe sabar aja. Kalau dia memang jodoh loe, dia akan selalu kembali pada loe", ujar Pras menenangkan hati Xavier.

Benar saja, saat melihat Adriana, William langsung mencegahnya dan menariknya ke pinggir.

"Adriana, aku perlu bicara denganmu", ujar William memelas.

"Ngga ada yang perlu dibicarakan lagi Willy. Kamu kan udah ambil keputusan itu, buat apa dibicarakan lagi", ujar Adriana lembut.

"Adriana aku baru menyadari kalau aku benar-benar mencintaimu. Aku ngga bisa hidup tanpamu", ujar William.

"Mau apa lagi loe Willy?", tanya Xena yang tiba-tiba ada dibelakang Adriana.

"Ngga ikut campur Xena, ini antara gw sama Adriana" herdik William.

Xavier akan melangkah mendekati namun ditahan oleh Pras.

"Liat aja dulu, tenang aja, ada Xena di situ", ujar Pras. Xavier melihat mereka dengan muka cemas.

"Urusan Adriana jadi urusan gw juga", balas Xena galak.

"Adriana, gw cinta loe banget. Kembali sama gw ya", ujar William tidak menghiraukan perkataan Xena.

William akan memegang tangan Adriana namun Adriana langsung menghindar pindah ke belakang Xena. Kedua pengawal Xena dengan sigap telah berada di dekat Xena.

"Kenapa loe mau balikkan sama Adriana? Ketahuan kalau anak MaBa itu ternyata Ayam Kampus?", sindir Xena.

"Xena diam, gw lagi bicara sama Adriana", teriak William mulai emosi.

Kedua pengawal Xena langsung menghadang di depan melindungi nonanya namun oleh Xena mereka disuruh menepi dulu.

"Xena loe ngga punya bukti nuduh dia Ayam Kampus", herdik William membela.

"Gw punya bukti, loe mau buktinya? Nih semua buktinya, loe liat sendiri", ujar Xena sambil memberikan satu amplop coklat kepada William yang kemudian membuka amplop tersebut. Mukanya berubah pucat dan ia mengembalikan amplop itu pada Xena.

"Gw ngga butuh bukti ini, gw cuma butuh Adriana", ujar William melihat lagi ke arah Adriana.

"Adriana, kembali sama gw ya", ujar William lembut.

"Adriana, loe lihat isi amplop ini baik-baik baru loe ambil keputusan", ujar Xena sambil menyerahkan amplop itu kepada Adriana.

"Jaga nona ini pak", ujar Xena pada dua pengawal nya lalu ia melangkah menuju ke arah Pras dan Xavier.

Xena memberikan kode kepada Xavier untuk mendekati Adriana. Xavier melangkah mendekati Adriana sementara Xena langsung memeluk pinggang Pras dan Pras merangkul istrinya dan mencium kening istrinya.

"Ada pertunjukan bagus ni sayang", ujar Xena.

"Iya, kita jadi penonton aja ya", ujar Pras tersenyum.

Xavier sudah berada di samping Adriana dan tersenyum pada William.

"Ada apa Adriana?", tanyanya lembut.

"Hai sayang, sudah lama menunggu?", tanya Adriana lalu memeluk Xavier.

"Kamu sedang lihat apa?", tanya Xavier sambil mengecup kening Adriana.

"Adriana? Kamu dan kak Xavier? Apa maksudnya ini?", tanya William kaget melihat Xavier dan Adriana berpelukan mesra.

"William, aku sudah akan menikah dengan kak Xavier. Apapun yang kamu lakukan ataupun kamu perbuatan, aku tidak perduli. Sudah cukup luka yang kamu torehkan untukku. Tuhan Maha Tahu, dia memberikan pengganti yang jauh lebih baik. Jadi William, jangan ganggu aku lagi. Ayo sayang, kita pulang", ujar Adriana memandang William sinis lalu beralih lembut saat ia melihat ke arah Xavier.

"William, kamu tahu saya seperti apa. Saya paling tidak suka yang menjadi milik saya akan di rebut orang lain", ujar Xavier tegas dengan nada mengancam. Kemudian datanglah seorang gadis dengan pakai sexi menarik tangan William

"Willy, kamu kemana aja, kamu mengapa menghindari saya. Setelah tidur dengan saya, kamu malah kabur begitu saja", herdik gadis itu yang ternyata MaBa yang merebut William dari Adriana.

William kaget setengah mati melihat gadis itu dan ia berusaha menghindar, dia menepis tangan gadis itu lalu berlari secepatnya.

"Eh ada mba Adriana, hai mba. Siapa ini mba? Cowonya ya? Kenalin dong mba", ujar gadis itu genit.

"Saya suaminya dan next time tolong jangan sok akrab dengan istri saya, kamu bukan level untuk bicara dengan istri saya", ujar Xavier tegas lalu berbalik sambil merangkul Adriana yang tersenyum sinis pada gadis itu menuju ke mobilnya. Gadis itu akan menarik Xavier namun langsung ditepis dengan kasar oleh kedua pengawal Xena.

"Kamu dengar kata tuan saya kan. Jangan pernah dekati nona saya lagi', herdik pengawal itu kasar.

Gadis itu ketakutan dan agak kesal, ia iri dengan Adriana yang bisa bersama dengan pemuda tampan seperti Xavier yang bahkan Ia tebak kalau pria itu pria kaya. Gadis itu langsung teringat pada William dan ia kemudian berlari ke arah perginya William bersama teman-teman nya yang sebelumnya menepi saat melihat tubuh-tubuh kekar pengawal Xena.

"Sudah selesai pertunjukan nya, ngga seru akh, ngga ada tinju nya", celetuk Pras.

"Iya nih, kurang seru kak", timpal Xena.

"Kalian berdua ya. Pasti yang diamplop itu hasil kerja kalian ya?", tanya Xavier sambil menunjuk amplop coklat yang diberikan Adriana kepada Xena lagi.

"Iyalah bro, kan kami punya SDM untuk itu, ya harus dimanfaatkan dong", ujar Pras santai.

Kedua pengawal Xena telah masuk ke dalam mobil mereka dan setelah mendapatkan anggukan Xena, mereka meninggalkan halaman kampus kembali ke markas.

"Adriana, nanti jangan kaget ya kalau tiba-tiba ada dua pria berbadan besar seperti mereka akan selalu mengikuti kamu kemanapun", ujar Xena.

"Pengawal seperti milik mu? Kenapa? Kan aku ngga Hire mereka", ujar Adriana terheran-heran.

"Itulah salah satu perbedaan menjadi keluarga Nathan Utomo. Mau ngga mau, kedua pengawal itu akan selalu ada membuntuti kamu", ujar Xavier.

"Jangan kaya ini orang, seminggu baru engeh kalau dia selalu dikawal", ujar Xena sambil menepuk pelan tubuh suaminya.

"Aku kan orang sibuk mana perhatikan sekitar", ujar Pras.

"Sibuk plototin cewe ya", sindir Xavier.

"Eh sorry ya, gw ngga perlu liat perempuan lain karena yang selalu ada disamping gw adalah perempuan tercantik buat gw", ujar Pras sambil memeluk Xena erat.

"Sama, yang sekarang dalam pelukan ku juga wanita tercantik selain Mommy dan Xena", ujar Xavier lembut.

"Ya uda, kakak antar Adriana pulang dulu, aku juga mau segera ketemu Kirana, Raffa dan Mika, kangen mereka bertiga", ujar Xena.

"Sampaikan ciuman ku buat Kirana ya", ujar Adriana sambil masuk ke mobil yang dibukakan oleh Xavier.

"Kalau mau sampaikan nya lewat kak Xavier, dia dengan senang hati akan menyampaikan nya", ujar Xena terkikik.

"Iya, kamu sampaikannya lewat aku aja sayang", ujar Xavier menggoda.

"Dasar maunya elo bro", teriak Pras sambil membukakan pintu mobil buat Xena dan menaruh tangannya agar Xena tidak terbentur pintu mobil.

Xavier dan Pras masuk mobil bersamaan lalu setelah saling melambai mereka melajukan mobil ke arah yang berbeda keluar dari kampus menuju ke tujuan mereka masing-masing.