Sore menjelang, Pras mulai terlihat lebih sehat. Nathan dan Adelia datang menjenguk.
"Mantu Daddy yang tangguh ternyata bisa keok juga sama penyakit Typus. Payah akh ngga jaga kesehatan", ujar Nathan masuk ruang perawatan sambil merangkul Adelia.
"Huss Daddy, Emang si Prasnya aja badannya lagi lemah makanya sakit. Lagian mana ada si yang mau sakit, ngga bisa ngapa-ngapain", bela Adelia sambil memberikan bungkusan pada Xena.
"Tau ni Daddy, engga enak sakit Dad. Lemes banget badanku", ujar Pras mengeluh.
"Makanya olahraga. Olahraganya cuma sama Xena aja. Lari pagi", ledek Nathan.
"Hehehe .. Daddy tau aja lagi saya malas olah raga", ujar Pras nyengir.
"Mommy, ini susu yang bagus buat masa pemulihan ya? Kebenaran, aku mau beli ini cuma belum sempat ke mini market", ujar Xena lalu mengeluarkan satu kaleng.
Xena membuka kaleng susu itu dan setelah ia masukkan sedotan, ia langsung menyodorkan ke mulut Pras.
"Minum ini sayang, biar tenaganya cepat pulih", ujar Xena.
Pras meminumnya sedikit demi sedikit sampai terdengar suara angin dalam sedotan.
"Mau tambah lagi sayang?" tanya Xena.
"Ngga deh, nanti lagi. Enak susunya. Makasih ya mom", ujar Pras.
"Istirahat yang banyak. Aduh lusa gimana dong, kamu bisa ngga datang ke akad nikah Xavier ya? Pasti Xavier bakalan sedih ngga ada kamu dan Xena. Kalian berdua itu penyemangat dia setelah kepergian Luna", ujar Nathan cemas.
"Semoga bisa Dad. Nanti aku mau minta pulang awal aja Senin pagi. Kalau malamnya terasa ngga enak lagi, aku masuk lagi", ujar Pras.
"Jeee kamu kira disini hotel kak, bisa keluar masuk seenaknya", cibir Xena.
"Iyalah, kan ini RS punya aku", ujar Pras dengan cueknya.
"Akh iya itu aku lupa. Iya deh semoga kamu Senin Uda sehat jadi ngga usah balik lagi ke sini sorenya. Istirahat di rumah aja", ujar Xena sambil memegang tangan suaminya.
"Minum susu itu yang banyak biar cepat pulih", ujar Adelia.
"Raffa dan Mika sama Kirana pada nakal ngga Mom? Aku kangen mereka bertiga", ujar Xena.
"Mereka jangan di khawatir kan. Membuat rumah kacau balau sudah bakat mereka bertiga. Tapi sekarang kalau sudah letih bermain, mereka mengumpulkan lagi semua mainan. Jadi ngga berserakan lagi. Tadi sebelum kesini, Mommy lihat mereka bertiga tertidur di sofa depan TV", ujar Adelia.
"Wah kecapean main kali ya sampai segitunya. Aduh jadi makin kangen mereka", ujar Xena.
"Urusin bayi besarmu itu dulu, jangan diingat tiga kurcaci di rumah. Ada Daddy dan Mommy yang jaga mereka", ujar Nathan.
"Iya, yang ini just like a big baby. merengek mulu kalau sakit. Sakit aja masih kepikiran mau punya baby lagi", ujar Xena.
"Astaga Pras. Sehat dulu yang dipikirin, malah mau buat baby lagi. Kalau kembar lagi gimana? Anakmu langsung 4 dong", ujar Nathan meledek.
"Ngga apa Dad, jadi makin heboh dan aku juga makin semangat buat cari uang untuk sekolah mereka", ujar Pras cuek.
"Iya, sekarang yang dipikirin makin banyak anak makin banyak biaya. Tapi setiap anak sudah punya rejekinya masing-masing jadi ngga usah takut sayang", ujar Xena.
"Betul banget. Setiap anak sudah ada rejekinya masing-masing", ujar Pras sambil tersenyum.
"Memang kuliah kamu Uda kelar Xena?", tanya Adelia.
"Tinggal skripsi doang semester depan Mommy. Semester ini semoga aku ngga ada yang ngulang karena aku yakin kok nilaiku bagus-bagus. Masa punya suami Professor, istrinya ngulang mata kuliah", ujar Xena.
"Pras memang Professor? Professor dari Hongkong", ledek Nathan.
"Kak Pras lulusan S3 loh Dad. Memang nya Daddy ngga tau punya mantu pintar kaya gini?", ujar Xena sambil melirik ke arah Pras yang tersipu malu.
"Beneran kamu lulusan S3? Daddy baru tau", ujar Nathan. "Beneran Dad, saya lulusan S3. Kan kalau di Luar kami bisa sekolah secepatnya walaupun umur belum memadai. Waktu masih bujang, saya fokus sekolah sekolah dan sekolah makanya bisa sampai lulus S3. Pacaran sama Xena itu pacaran pertama kali Dad", ujar Pras malu.
"Daddy baru tau mantu Daddy ternyata lebih membanggakan lagi. Ngga menyesal deh Daddy nikahkan buru-buru dengan Xena ya", ujar Nathan bangga.
"Saya yang malah bersyukur bertemu keluarga Nathan Utomo dan saya bersyukur saya sekarang bagian dari keluarga Utomo", ujar Pras tersenyum.
"A Happy Heart is Better than a full Purse. Kebahagian adalah yang paling utama daripada kekayaan. Sekarang kamu harus cepat sehat karena sehat itu harta yang tak ternilai", ujar Nathan.
"Pasti Dad", ujar Pras.
"Mom, Nina lagi hamil anaknya kak Takeshi", ujar Xena.
"Bagus lah, jadi dia ngga perlu ganggu kamu lagi", ujar Nathan.
"Iya, Takeshi sudah menyerah Dad, sekarang dia bisa menerima Nina apa adanya", ujar Pras.
"Mommy lagi berfikir, nanti anak mereka mukanya seperti apa ya? Kan mukanya Nina hasil operasi plastik", ujar Adelia usil.
"Hussy Mommy malah kepikiran ke situ. Biarin aja lah yang penting jangan mirip kak Pras aja", ujar Xena sambil melirik suaminya nakal.
"Maksud kamu?", ujar Pras kesal.
"Maaf sayang, becanda", ujar Xena.
"Jiah lagi sakit jangan marah-marah. Yuk akh sayang, dia Uda bisa darah tinggi bentar lagi juga baik kok. Kita pulang yuk", ajak Nathan pada Adelia.
"Makasih ya sudah dijenguk Dad", ujar Pras langsung mencium tangan Nathan dan Adelia bergantian demikian juga Xena. Lalu Nathan dan Adelia berjalan keluar kamar perawatan.
"Istirahat ya sayang, biar besok sehat lagi", ujar Xena sambil merapikan tempat tidur Pras.
"Aku makin mencintaimu Xena", ujar Pras.
"Akupun selalu mencintaimu sayang", ujar Xena sambil membelai pipi Pras.
Pras mulai menutup matanya untuk kembali beristirahat. Xena duduk di sofa sambil membaca di Tab nya dengan santai.