Kita selesai..

Aku baru selesai meeting sama pengacara lainnya di kantor, tak lama aku mendapatkan telpon dari adekku khristal, aku pun langsung mengangkatnya.

Baru aja aku menjawab telponnya seketika dikagetkan sama suaranya yang serak dan bergetar seperti baru siap nangis. Ada apa dengan dia? aku pun bertanya sama dia.

Dan betapa lebih terkejutnya aku saat dia mengatakan kalau sera berada di rumah sakit. Bukah hanya itu, dia juga mengatakan kalau sera lagi sakit parah dan meminta aku datang ke sana. 

Lemas sudah aku mendengar pengakuan yang terucap dari mulutnya dan mendadak jantungku sesak saking syoknya apa lagi saat dengar sera sakit parah.

Aku pun memutuskan sambungannya dan langsung pergi ke rumah sakit dengan tak sabarannya, bahkan saat masih diperjalanan pun aku air mata ini masih mengalir.

Aku jadi teringat ada yang udah membuat aku mulai curiga sama dia. Saat dia selalu keluar dari kamar mandi dengan wajah yang mencurigakan, saat lihat dia memakai bedak dan lipstik di rumah padahal biasa kalau di rumah dia ga pernah make up.

Bukan hanya itu bahkan paling kelihatan sama fisiknya, dia lebih kurus dari biasanya, pipinya menirus. Puncak kecurigaanku saat ulang tahun dean, yang tiba-tiba anaknya dirles dan khristal memanggil dia mami hal yang ga pernah sebelumnya diucapkan dan saat dia lama menghilang waktu permisi ke toilet.

"ja..jadi kecurigaan a..aku selama ini bener? kamu menyembunyikan sera.." lirihku.

"ka..kamu bohongi aku? tapi kenapa sayang? hiks..hiks..kenapa kamu bohongi aku? kamu sebenarnya sakit apa?"

"aku akan ke sana ya sayang, aku akan menemani kamu.."

Akhirnya aku pun sampai di rumah sakit lalu bertanya ruangannya dan aku melihat khristal bersama dean menunggu di luar IGD, aku pun langsung menghampiri mereka.

Singkat cerita, aku bertanya gimana keadaan sera dan ternyata dia masih dalam ruangan didampingi reigns. Mengenai reigns? yang aku tahu dia dokter kandungan dan sekarang dia menangani sera, apa sea...??

Lalu aku bertanya sama khristal sakit apa yang diderita istriku. Betapa syoknya aku saat mengetahui dia kanker rahim, aku dibuat menganga sama ucapannya. Tak tahu mau bilang apa lagi dan cuma air mata yang menjawab perasaanku sekarang.

Namun aku kembali dibuat marah sama dia, aku bahkan membentak dia. Bagaimana bisa dia juga udah mengetahuinya namun ikut merahasiakan ini sama ku. Aku rasa seharusnya khristal memberi tahu aku bukan menyimpannya dan inilah akibata karena ulah mereka.

Namun bentakanku ternyata didengar sama dirles yang juga baru datang. Aku malah dibuat geram sama dia, bagaimana aku ga marah andai dia juga tahu posisiku sekarang dan aku juga tetap menyalahkan istrinya.

Dirles tampak ga terima sama ucapanku, kami berdua jadi saling perang namun khristal berusaha menenangkan dirles dan mengakui kesalahannya.

Ceklekk..!!

Suara pintu terdengar dan itu membuat kami menoleh, reigns keluar dari ruangannya. Ada apa dengan raut wajahnya?

"kalian.." reigns kaget karena kami ada di sini.

"reigns, sera gimana?" tanya khristal.

"reigns, sera gimana?" timpal dirles sementara aku diam aja.

"huh!! Sera udah sadar tapi tetap kondisi dia tidak baik-baik aja, dia nyariin lo khris.." aku dibuat menggeram sama sera bisanya dia malah mencari khristal bukan aku yang notabene suaminya, hatiku sesak.

Aku masih juga mematung d itempat sementara mereka udah masuk ke dalam tapi tidak dengan reigns, dia masih di sini denganku.

"james.." panggilnya tapi aku diam aja.

"james.." lanjutnya.

"dia bahkan menyembunyikannya dari gue reigns." lirihku.

"gue tahu perasaan lo sekarang tapi bukan saatnya lo bersikap kayak gini sama istri lo."

"jangan bilang lo tahu rahasia ini?" geram gue.

"LO JUGA TAHU, IYA?" bentakku.

"maaf..maaf..tapi semua ini demi sera."

"nyatanya dia memburuk bukan?" marahku.

"lo sama aja dengan khristal, kalian kerja sama." sentakku.

"sekali lagi gue minta maaf tapi ini juga ga sepenuhnya salah gue apa lagi khristal, Khristal udah banyak membantu dia. Seharusnya lo berterima kasih sama dia, seandainya khristal ga membawa sera dengan cepat ke sini mungkin sera ga tertolong."

"apapun ucapan lo, yang jelas gue kecewa sama kalian terutama sama sera." aku pun berbalik mau pergi dari rumah sakit ini, tapi tanganku dicekalnya.

"apa lagi?" ketusku.

"lo mau kemana? apa lo ga mau lihat sera?" ucapnya.

"bahkan dia ga mencari gue jadi buat apa gue di sini."

"james, sera sayang sama lo, dia hanya ga ingin membebani lo. Pliss lihatlah dia, lo akan tahu kondisi dia seperti apa sekarang."

Aku pun terdiam, lagi-lagi reigns menepuk bahu gue lalu mengangguk. Aku pun menghela nafas dan mengiyakan ucapan reigns, kita pun masuk ke dalam ruangan.

Betapa syoknya aku, ini sangat-sangat membuat aku syok setengah mati selama aku hidup di dunia. Kakiku gemetaran, mataku berlinang, jantungku mau copot dan nafasku sesak.

Melihat dia terbaring dengan alat medis, oksigen dihidungnya, infus di kedua tangannya, dia tampak lemas. Saat aku masuk dia juga melihat aku, dia hanya menatap aku dengan sedihnya dan aku yakin air matanya pasti jatuh.

"sera.." akhirnya aku bersuara namun aku tidak berada dekatnya, aku masih berdiri agak jauh dari dia tepatnya depan kasurnya.

"kenapa kamu menyembunyikan ini dari aku?" geramku dengan menatap dia sinis.

"james.." tegur reigns.

"ini yang memang kamu mau hem? berbaring lemah di sini, iya?" dia hanya menggeleng lemah dengan mata ber-air.

"kamu anggap aku ini apa sih? suami kamu bukan? bisanya reigns dan khristal tahu penyakitmu, AKU INI APA SERA??" bentakku.

"james, jangan teriak sama sera." kesal khristal.

"diam lo, lo udah terlalu dalam ikut campur dalam rumah tangga gue."

"sialan lo, istri gue ga salah!!" dirles ga terima.

"istri lo salah!! kalau dia kasih tahu gue mungkin gue lebih cepat bertindak mengobati sera."

"pergi.." suara lemah itu dan suara itu menghentikan keributan kecil diantara kita sesama sahabat.

"apa?" ucapku ga percaya.

"pergi james, ka..kamu udah melihat kondisiku sekarang. Sekarang pergilah..pergilah da..dari hidupku." lirihnya.

Aku bener-bener ga menyangka sama ucapannya, selain dia tidak mencariku ternyata dia juga meminta aku pergi dari hidupnya. Betapa sakitnya hatiku saat melihat wanita yang kucintai meminta aku pergi dari hidupnya.

"kamu mengusir aku? bahkan meminta aku pergi dari hidupmu?" ucapku dengan menggeleng kepala.

"iya, pergilah aku udah ga membutuhkan kamu lagi dan kita selesai." jawabnya. Aku dibuat menggeram, aku pun menghapus air mataku dengan kasar.

"oke..oke.., baiklah kalau itu permintaan kamu, aku akan pergi dari hidupmu. Huft, seharusnya aku tahu cinta kamu sama aku hanya 10% dan 90% nya kamu ga mencintaiku bahkan ga membutuhkan aku lagi." terlihat dia menunduk.

"AKU KECEWA SAMA KAMU." tegasku.

Aku membanting kursi kayu yang berada di sampingku lalu keluar dari ruangan ini dengan hati yang sangat kacau. Aku marah, emosi terlebih kecewa sama dia, bahkan pintu pun kebanting saat aku menutupnya kembali.

"james..james..james tunggu." aku bukannya berhenti melangkah.

"sialan, mau ngapain lagi dia nyamperin gue." cicitku dan semakin mempercepat langkahku.

"james..stop..james berhenti..james.." dia juga berlari ngerjar aku, sialnya dia berhasil nangkap aku dan aku pun terpaksa berhenti.

"apa lagi sih reigns?" sentakku.

"huh..huh..capek gue ngejar lo."

"yaudah ga usah kejar."

"james.."

"apa lagi?"

"lo jangan pergi, ser_"

"heh!! lo dengar sendirikan tadi? dia meminta gue pergi dari hidupnya, udah sana lo.." aku mendorong dia.

"apa lo ga mencintai sera? istri lo sendiri?"

"GUE SANGAT MENCINTAI SERA, ISTRI GUE!! HIKS..HIKS..TAPI DIA GA MENGINGINKAN GUE LAGI REIGNS!!" bentak gue dengan air mata membanjir.

"james.."

"gue..gue sangat mencintai sera reigns, lo tahu itu. Hiks..hiks..jujur hati gue sakit melihat kondisinya, hiks..hiks..gue malu reigns..gue merasa gagal jadi suami ga bisa menjaga dia."

"hiks..hiks..gue gagal reigns..gue ga berguna jadi suami." isakku semakin tak tertahankan.

"james, gue tahu perasaan hati lo sekarang tapi pahamilah, apa yang dia katakan tadi ga sepenuhnya dari hatinya. Lo juga harus tahu james, Sera itu terlalu sangat mencintai lo. Bukan hanya lo, tapi sera juga merasa gagal menjadi istri yang baik buat lo. Dia merasa gagal karena dia belum memberikan lo anak."

Aku pun langsung menatap james, anak? apa masalah anak masih dipikirkan sama sera? padahal dia udah berjanji untuk tetap bersabar untuk menunggunya. Kita juga udah ga terlalu mempermasalahkan anak apa lagi gue ga mendesak dia.

~••~••~

(Aduhhhhh, jadi berantakan gini semuanya. Antara sahabat sesama sahabat, Istri dan suami..😱😰😩😭😢)