Murni menarik nafas lega, masalah Putri sudah diselesaikan.
Setidaknya dia tidak khawatir lagi dengan Putri.
Hasnah juga tidak bisa menjadikan Putri sebagai alasan.
Baru saja mata Murni terpejam.
Ponselnya berbunyi pesan masuk.
Zaleha mengirim pesan.
[Besok pagi kami kembali ke Adelaide... Terima kasih atas bantuannya]
Murni membalas :
[Sama-sama :) ]
Zaleha membalas:
[Peluk cium muach]
Pesan masuk lagi dari Seidah.
[Kami bersama Rafael kembali ke Canberra besok sore, mau barengan kami ngga?]
Murni berpikir sejenak, Richman juga akan mengantarnya ke Canberra.
[Aku berangkat bisa bereng Putri]
Saedah menjawab:
[Ok. Kami tunggu di sana]
Murni tertidur dengan ponsel tetap di tangan.
***
_"Apartemen Shakila..._
"Hei... Akhirnya kamu nongol juga?"
"Kenapa.. kangen ya sama aku?"
"Idiih... Aku masih normal!"
"Emang yang bilang kamu tidak waras siapa?"
Shakila mengambil tas ranselnya.
"Yuk kita berangkat!"
"Memangnya kita mau ke mana?"