_"Besok aku ke Jakarta menjemput Putri, lalu ke sini lagi...kamu tinggal aja di sini dengan anak-anak dulu!" Kata Richman, meninggalkan kamar menuju mesjid menemui Haji Rahman, sahabatnya.
Angelina menghela nafas, Richman pergi begitu saja tanpa menanyakan keadaan anak-anak mereka.
Ada rasa kesal di hati Angelina. Richman sangat cuek, seakan tidak peduli dengannya.
"Ayah....!" Ihsan terbangun mendengar suara ayahnya.
"Ayah ke mesjid!" Kata Angelina. Ihsan dan Viona tertidur karena kelelahan, setengah harian mereka diajak om John dan Tante Duma pergi wisata air terjun¹ di desa Kedang Ipil², di desa tersebut tengah berlangsung pesta budaya adat Lawas.
Viona terbangun, balita mungil ini tidak mirip dengan kedua saudara perempuannya yang lain, Putri dan Raihana.
Viona memiliki kulit putih bersih, dengan rambut lurus hitam dan mata yang sipit seperti orang Korea mewarisi mata mami Margaret.