Angelina duduk di sebelah Richman. Dia diam tak bicara. Angelina lebih sibuk dengan hatinya sendiri. Sesungguhnya, dia masih tidak enak dengan Murni. Dia merasa malu dengan Murmi. Murni memilih melupakan masa lalu dan berjalan di kehidupan sekarang dengan bahagia. Sementara dia masih terjebak dengan perasaan bersalah di masa lalu, dan tidak merasa nyaman dengan kehidupannya sekarang.
Richman dan Angelina duduk bersebelahan, tetapi sebentar mereka tengah dalam jalur pikiran yang berbeda.
Sementara Murni dan om Aji duduk berhadapan dengan pasangan itu.
Seandainya tidak ada om Aji diantara mereka, suasana di tempat itu jadi canggung. Perhatian mereka tertuju kepada
Viona terus berjalan di belakang Mbo Minah. Viona menyembunyikan wajahnya dari mereka semua. Sang kakak, Ihsan tidak berhenti menggoda Viona. "Vio...sini kakak foto dulu...buat kenang-kenangan!" Kata Ihsan sambil tertawa.
"Ngga!" Viona marah, dia sudah hampir menangis. "Nenek...!"
"Ihsan!"
"Ya nek!"