Murni jadi tersipu, Rafael selalu memperlakukan dirinya bersalah di depan orang-orang.
Khanza dan neneknya tersenyum, mereka sudah biasa melihat kemesraan suami istri itu. Sedangkan Murni menarik nafas lega, Richman dan Angelina sudah pulang, mungkin kedua orang itu akan tidak enak melihat prilaku mesra Rafael ke Murni.
"Kalian menginap di sini kan?" Murni memberikan perhatian Rafael ke tamu mereka.
"Iya...ibu dan Khanza nginap sini aja... Sambil menunggu Farah dan Maulana datang, setelah itu itu kita bisa bareng ke Bogor!" Kata Rafael. Rendi tersenyum. Dia senang bisa bersama Khansa di rumah itu.
Khanza membuang muka, pura-pura tidak melihat Rendi yang tersenyum mesra kepadanya.
Ibu Jamilah perhatikan pasangan muda ini,
"Mereka harus segera dinikahkan! Bahaya kalau mereka terus bertemu seperti ini!"_ bisik orang tua ini dalam hati.
"Rendi...hubungi ayahmu... Kalau pernikahanmu dengan Khanza nenek tercepat!"
"Hah!"