Aku banyak melihat anak-anak seusia Raihana yang berkeliaran di jalanan pada jam-jam sekolah ataupun di malam hari. Mereka bekerja mencari nafkah membantu orang tuanya!" Kata Murni dengan hati miris. Murni teringat dirinya juga dulu seperti itu. Mencari nafkah untuk membiayai hidupnya. Mencari nafkah untuk hidup lebih penting daripada sekolah.
Hari itu, Murni dan Rafael mendatangi yayasan pendidikan anak jalanan memberikan bantuan alat bantu pembelajaran berupa buku-buku dan alat tulis.
"Walaupun kita tidak memiliki sekolah seperti itu, tetapi dengan memberikan bantuan kepada lembaga pendidikan itu sama saja seperti memiliki sekolah sendiri!" Kata Murni. Rafael tersenyum haru mendengarnya.
"Mereka itu mengingatkan aku dulu...!" Kata Murni sambil terisak. Rafael memeluk Murni penuh haru.