Om Aji dan Mbo Minah Pindah ke Jakarta

Rafael memeluk Murni dengan penuh haru.

"Kamu adalah anugerah dalam hidupku, bersamamu belajar menjadi sederhana dalam berpikir. Dulunya Aku adalah seorang yang ambisius, mementingkan pekerjaan dan ilmu pengetahuan daripada kebahagiaan dalam rumah tangga. Sekarang ini aku berpikir sebaliknya, segala bentuk ketenaran dan profesionalisme itu tidaklah lebih penting dari kebahagiaan saat bersama keluarga!" Kata Rafael, dia bertekad pensiun dini, supaya tidak terikat lagi dengan universitas di negaranya. Bersama Murni lebih penting.

"Aku sudah mengajukan ke universitas untuk pensiun dini!" Kata Rafael. Murni terkejut.

"Rafael... Kenapa... Kenapa kamu lakukan itu? Sayang sekali ilmu yang kamu miliki itu bisa diberikan kepada orang lain. Aku yakin universitas tempat kamu bekerja tidak akan mengijinkan kamu berhenti begitu saja!"