Ingin datang Menggoda Gong Shaochen

Setelah selesai membicarakan pekerjaan, Mo Qijue langsung memanggil Tong Jiumo, tapi dia tidak mendengar ada jawaban. Saat dia turun ke lantai satu untuk melihat ke dapur, di sana juga tidak ada orang. Akhirnya ketika dia berjalan ke ruang makan, saat melihat ke arah meja makan, dia melihat ada kertas yang berisi pesan. Dia mengambil kertas itu, melihatnya, lalu membacanya, 'Tuan Mo, hidangan sudah siap. Silahkan menikmati. Jika anda ada waktu luang, tolong kirimkan saya jadwal.'

Pergi? Setelah masak, tanpa pamit dia langsung pergi? Apa lagi di vila ini, orang asing tidak bisa sembarangan keluar dan masuk. Apakah dia ingin pergi dengan kaki patah? kata Mo Qijue dalam hati.

Mo Qijue lalu menelepon pengurus Feng dan kebetulan pengurus Feng ada disekitar area sana. Dia meminta pengurus Feng untuk membungkus makan malam yang ada di dapur tersebut, untuk dibawa ke rumah. Setelah selesai, dia mengambil kunci mobil dan langsung pergi sambil mengendarainya, kemudian dia berjalan pelan untuk mencari Tong Jiumo. Lalu, saat menemukannya, ada perasaan senang yang tak bisa dijelaskan didalam hatinya. Namun, ketika belum lama dia merasakan perasaan senang dihatinya, dia melihat nampaknya Tong Jiumo sedang kesulitan.

Baru saja 5 menit yang lalu Tong Jiumo meninggalkan vila tersebut, namun tiba-tiba ada sebuah mobil berhenti di sampingnya, dan langsung memberhentikannya. Kemudian terdengar suara sindiran yang berasal dari mobil tersebut, yang tak lain itu adalah suara kakak sepupunya, "Bukankah ini almarhum Tong Jiumo? Apakah kamu tahu ini tempat apa? Ini adalah kawasan Vila Mocheng tempat termahal di Cina. Siapa yang membiarkanmu masuk?" tanyanya. 

"Atau jangan-jangan kamu mau datang untuk merayu Gong Shaochen?" tanya Tong Xinyuan lagi sambil menatap Tong Jiumo. Tiba-tiba dia melanjutkan dengan kata-kata yang kasar, "Tong Jiumo, enam tahun lalu, Shaochen sangat tidak menginginkanmu, bahkan dia masih tidak menginginkanmu sampai sekarang. Jika aku masih melihatmu dengan berani membujuk Shaochen..."

"Sudah cukup bicaranya?" Kata Tong Jiumo pada Tong Xinyuan sambil menatap dingin, "Sudah beberapa tahun tidak bertemu dan masih banyak yang ingin aku sampaikan!" Katanya lagi.

Mendengar itu, membuat wajah Tong Xinyuan seketika memucat ketika berbicara dengan Tong Jiumo. Setelah lama tidak bertemu dengan Tong Jiumo, dia merasa kalau Tong Jiumo semakin cantik, bahkan kecantikannya mampu membuat banyak orang yang iri. Baik penampilannya maupun kepercayaan dirinya, semuanya terlihat cantik.

"Kenapa? Masih ingin bertengkar? Perbuatanmu beberapa tahun lalu, aku masih belum melupakannya." Ujar Tong Jiumo dengan tatapan dingin. Dari dulu ketika bertengkar, Tong Xinyuan selalu kalah dari Tong Jiumo dan tidak pernah menang.

"Ketika bertengkar mungkin aku tidak pernah menang darimu. Tapi masalah pria, aku akan mengalahkanmu." Kata Tong Xinyuan dengan bangga.

"Merebut tunangan seseorang dan masih berani mengatakannya? Tampaknya, itu menjadi hal yang mulia bagimu!" Kata Tong Jiumo sambil melirik kearah Tong Xinyuan. 

Setelah mendengar kata tersebut, amarah Tong Xinyuan langsung meledak, "Kau masih memiliki perasaan pada Shaochen? Aku peringatkan ya, dia sekarang adalah tunanganku! Bukan tunanganmu! Dan pada tahun itu, kita sudah melakukan upacara pertunangan." katanya dengan marah.

"Beberapa tahun sudah berlalu. Dan hubunganmu masih belum melangkah ke pernikahan?" tanya Tong Jiumo sambil mencibir Tong Xinyuan dengan nada dingin. Karena wanita itu datang untuk mencari masalah, jadi jangan salahkan Tong Jiumo, jika dia berkata dengan pedas. Karena, dia berbicara segala hal yang ingin disampaikan kepada Tong Xinyuan, akhirnya dia jadi mengatakan segalanya.

Mendengar perkataan Tong Jiumo, membuat Tong Xinyuan berusaha menahan amarahnya, "Kamu cemburu, karena sekarang aku telah menjadi tunangan Shaochen? Apa yang kamu ketahui tentang Gong Shaochen sekarang?" tanyanya dengan nada penuh kemenangan...