Anakku Jatuh Cinta?

Tatapan Mo Qijue membuat Mo Lisi kaget dan takut, setelah berpikir lama dia akhirnya berkata, "Aku telah memakannya. Masakan wanita dan pria itu berbeda. Hidangan ini dimasak dengan sangat halus. Pasti yang memasak adalah seorang Nona cantik."

Nona cantik? batin Mo Qijue saat mendengarnya, lalu terlintas di benaknya, wajah lembut Tong Jiumo yang sebenarnya adalah seorang Nona cantik. Sosoknya bagaikan karya sempurna dari surga yang ditinggalkan oleh Tuhan di bumi.

"Papi, benar tidak?" tanya Mo Lisi pada ayahnya dengan suara rendah.

Mo Lisi mempunyai keyakinan, bahwa ayahnya akan bersatu dengan Tong Jiumo. Hanya saja, Kenapa papi menyembunyikan Tong Jiumo? Atau jangan-jangan dia benar-benar mamiku? batinnya. Melihat ayahnya yang tidak menjawab, membuatnya bertanya lagi, "Papi, hidangannya sangat enak. Aku sangat ingin bertemu dengan Nona ini. Apakah boleh?

Tapi, Mo Qijue hanya mengangkat alis dan menjawabnya dengan suara dingin, "Tidak boleh."

"Kenapa?" Tanya Mo Lisi sambil mengerucutkan bibirnya dengan sedih.

Mo Lisi langsung menoleh dan kemudian berkata, "Jika di sekolah ada panggilan wali murid, aku bisa meminta dia untuk menemui guru."

"Ketika ada panggilan wali murid, aku akan menyuruh orang untuk pergi." Kata Mo Qijue dengan enteng.

"Tidak, aku ingin Nona itu yang pergi." Kata Mo Lisi yang juga tak ingin kalah. Dari segi rasa, dia yakin ini adalah masakan ibunya.

"Kamu pikir papimu ini apa? Sampai-sampai kamu harus menyuruh orang lain untuk berpura-pura menjadi orang tuamu." Kata Mo Qijue dengan wajah dingin dan tatapan tajam.

Ketika mendengar itu, Mo Lisi dengan cepat menggelengkan kepalanya sambil memegang tangan ayahnya, "Bukan seperti itu papi. Aku hanya khawatir, kalau guru-guru akan pingsan karena melihat ketampanan papi. Ketika papi tiba disekolah, pasti akan sukses membuat satu sekolah gempar. Papi, aku tidak minta apa-apa. Nona ini membuat masakan untukku saja itu sudah cukup." katanya.

Namun, lain di mulut lain dihati, Mo Lisi berkata seperti itu pada ayahnya, tapi hatinya berkata lain, "Papi, berjanjilah padaku untuk mencari seorang istri." katanya kemudian.

Lalu, Mo Lisi berpikir sambil tersenyum, ketika memikirkan ibunya entah mengapa membuat suasana hatinya menjadi lebih baik. Selama ibunya itu ke rumahnya, dia bisa berpura-pura untuk tidak mengenalinya. Dan saat ibunya melihatnya, pasti ibunya akan mengira, bahwa dirinya adalah Tong Lele. Lalu di saat itulah, semua kebenaran akan terungkap, bahwa dia dan Tong Lele adalah saudara kembar.

Mo Qijue melirik anaknya sambil mengerutkan keningnya, dia berpikir kalau anaknya yang setelah kembali dari Eropa, sepertinya berubah menjadi semakin buruk dan aneh. Karena khawatir akan semakin menjadi-jadi, dia pun akhirnya berkata, "Aku akan menyuruhnya memasak untukmu."

Mendengar hal itu, seketika membuat Mo Lisi memandang ayahnya dengan tatapan hampir tak percaya, "Benarkah papi?" tanyanya.

"Iya..." Kata Mo Qijue sambil mengangguk.

"Terima kasih papi! Aku sudah kenyang papi, aku mau kembali ke kamar dulu!" kata Mo Lisi. Setelah itu, dia langsung turun dari kursi makan, keluar dari dapur, dan segera naik ke lantai atas, dan ingin memamerkan hal ini pada Tong Lele. Kemudian, dia langsung masuk ke kamar dan mengunci pintu.

Melihat kelakuan anaknya, membuat Mo Qijue bertanya pada pengurus Feng, "Kenapa dia? Apa yang dia lakukan setiap kali di kamar?"

"Saya tidak tahu Tuan. Sepertinya, Tuan Muda sering video call, mungkin Tuan Muda menemukan teman kecilnya di sekolah." Kata pengurus Feng dengan lembut.

"Masih begitu kecil sudah video call dan berpacaran?" tanya Mo Qijue sambil mengerutkan kening.

"Apakah Tuan yakin, kalau Tuan Muda berpacaran?" tanya Pengurus Feng, karena dia sendiri tidak berani berpikir sejauh itu.

"Kamu tidak melihat senyum di wajahnya? Seperti anak muda yang sedang jatuh cinta" Kata Mo Qijue sambil mengerutkan keningnya. Anakku jatuh cinta? batinnya kemudian...