"Dulu Bela pernah di bully sama teman temannya sejak ayahnya meninggal karena kecelakaan pesawat,satu kelas mengucilkan Bela,setelah 4 bulan,ada anak pindahan di kelas mereka,anak itu duduk di sebelah Bela,mereka jadi akrab,Bela selalu curhat padanya, namun suatu hari Bela tidak sekolah karena sakit,saat Bela masuk kembali,anak pindahan itu berubah, dia menghina Bela,membocorkan rahasia Bela,dan dia bergabung dengan kelompok cewek pembuli Bela....",Ayu menjelaskan dengan sangat panjang.
Ayu menarik napas sangat dalam, "Jadi sejak itu Bela menjadi jarang tersenyum,dan semuanya berubah 180° saat Clarisa datang kesini",Ayu melanjutkan ceritanya.
"Kamu mengetahui ini saat itu juga atau setelah beberapa lama?"tanya Dewi.
"Awalnya aku gak tau sama sekali, tapi melihat perubahan sikap Bela, aku langsung bertanya ada apa dengannya,dia menceritakan,namun lama kelamaan,dia menjadi semakin jarang bercerita",Ayu kembali bercerita dengan panjang.
Setelah Ayu selesai bercerita semua orang terdiam dan menatap Ayu, semuanya menyimak cerita Ayu tentang Bela.
"Mama cerita tentang aku?"tanya Bela.
"Iya,habisnya kamu..bagaimana bisa kamu jadi periang seperti dulu,ini karena Clarisa kan?"Ayu bingung.
Bela tersenyum,"Iya ma,ini karena Kak Clarisa,gak tau kenapa saat Kak Clarisa ada di dekat aku,aku merasa senang,dan aku gak mau kehilangan Kak Clarisa."
Mendengar hal itu Clarisa merasa senang,"Kamu bisa aja Bela",Clarisa tersenyum.
"Ada gunanya juga Clarisa ini ya, makasih ya udah balikin keceriaan adikku",Fahri menatap Clarisa sambil tersenyum.
Clarisa membalas tatapan Fahri, mereka bertatapan cukup lama.
"Kak Clarisa sebentar lagi akan pulang ya?Apa gak tinggal disini saja sehari atau dua hari lagi?"pertanyaan Bela mengganggu Clarisa dan Fahri yang sedang bertatapan.
"Maaf ya Bela,kakak gak bisa,Mama kakak kan sudah pulang,jadi mau ngapain lagi kakak disini."
"Yah..Yaudah deh,tapi kapan kapan aku boleh kan ke rumah kakak?"
"Pasti,kapan pun pintu rumah kakak akan selalu terbuka lebar untuk kamu"
Tiba tiba Handphone Fahri berbunyi.
Fahri membuka handphone-nya, ternyata sms dari Nayla,namun Fahri tidak membalasnya.
"Siapa Kak?"Bela penasaran.
"Oh,bukan siapa siapa kok,gak penting."
"Kok gak penting?"Bela bertanya lagi.
"Ini Nayla!"Nada Fahri berubah.
"Oh,Kak Nayla yang jahat sama Kak Clarisa itu ya?"
Mendengar hal itu,Mamanya Clarisa langsung merampas handphone milik Fahri.
"Buat apa tante?"tanya Fahri.
"Tante mau telpon anak yang bernama Nayla ini,mau bikin perhitungan sama dia",Dewi sangat marah saat mendengar nama Nayla.
Clarisa mengambil handphone Fahri dari tangan Mamanya,"Udahlah Ma, ngapain nelfon Nayla,nanti malah nambah masalah."
"Nambah masalah gimana?!Dia ini harus dihukum atas perbuatannya", Dewi tak sependapat dengan Clarisa.
"Iya,Mama benar,tapi lebih baik kita laporkan saja kepada kepala sekolah",ujar Clarisa.
Mamanya Fahri setuju dengan Clarisa,"Iya,benar itu,biar kepala sekolah saja yang menghukumnya."
"Yaudah deh,besok kita laporkan pada kepala sekolah,tapi kalau dia macam macam lagi sama kamu,kamu bilang aja sama Mama ya!"
Clarisa mengembalikan handphone milik Fahri.Ayu dan Dewi melanjutkan obrolan mereka,begitu juga dengan Bela,Clarisa dan Fahri.
"Kak Clarisa,Bela mau nanya,kalau kita hanya mempunyai satu teman yang sangat berharga dan penting bagi kita, namun dia mempunyai banyak teman sehingga kita bukanlah hal yang terlalu penting baginya,apa yang harus dilakukan?"tanya Bela.
Clarisa berpikir,"Menurut Kakak,kita harus banyak bergaul agar semuanya menjadi teman kita,dan jadikan semuanya penting agar semua orang juga menjadikan kita penting."
Bela terdiam sejenak,"Tapi bagaimana caranya kak?Sepertinya mereka tidak mau berteman dengan Bela,Bela takut saat Bela mengajak mereka bicara, mereka malah semakin menjauh dari Bela.."
"Kamu sudah pernah mencobanya?"
"Belum."
"Kita nggak akan tau kalau belum di coba kan,kamu coba saja dulu,kakak yakin mereka mau berteman dengan kamu."
Ayu dan Dewi mendengar percakapan Bela dan Clarisa.
"Jadi ini yang bikin Bela ceria lagi?"Ayu tersenyum ke arah mereka berdua.
Bela dan Clarisa juga tersenyum
Sudah pukul 9 malam,Clarisa dan Mamanya pun pulang kerumahnya.