Kamu adalah Paman Ketiga Ku?

"Tuan, mari kita bicara baik-baik, ya…" Chi Yi segera menarik lengan pria itu, dia takut kalau Chi Zuxu masuk ke dalam ruang guru dan melaporkan kejadian kemarin malam. Kalau pria itu mengatakan semua kejadian memalukan yang terjadi di bar, maka seumur hidup, aku tidak akan punya muka untuk bertemu dengan semua orang. Selain itu, kalau sampai paman ketiga tahu, maka apa yang akan dipikirkan paman tentangku?! Keluhnya dalam hati.

"Lepaskan!" Tatapan peringatan dari mata Chi Zuxu jatuh pada tangan kecil Chi Yi yang menarik lengannya.

"..." Chi Yi segera melepaskan tangannya karena tatapan itu membuatnya takut. Tiba-tiba terlintas sesuatu di pikirannya yang membuatnya terkejut dan berkata, "Ya Tuhan! Jangan-jangan kamu adalah wali murid?"

Chi Zuxu hanya diam melihat ekspresi wajah Chi Yi yang berlebihan.

"..." Chi Yi merasa ingin mati saja, dia memutar tubuhnya dan tanpa henti terus-menerus menggaruk tembok, hingga debu di tembok berjatuhan pun dia tetap tidak berhenti dan merengek, "Tragis, tragis sekali! Ternyata aku melakukan… dengan seorang wali murid… uuhh..." Dia merasa hal ini akan menjadi mimpi buruk seumur hidup, namun… dia tidak tahu bahwa hal yang selanjutnya terjadi, barulah mimpi buruk yang tidak akan dia lupakan seumur hidupnya.

Ketika Chi Yi sedang menggaruk tembok dengan semangat, tiba-tiba, wali kelasnya keluar dari ruang guru dan melihat Chi Zuxu yang berdiri di luar. Wali kelas itu terdiam, wajahnya yang tadinya marah, mendadak berubah menjadi ramah, "Permisi, tuan adalah…" Dia menjulurkan tangan kanannya kepada Chi Zuxu, mereka pun saling berjabat tangan.

"Saya adalah Chi Xuzu, wali murid dari Chi Yi. Saya adalah paman ketiganya." Ujar Chi Zuxu menyebutkan identitasnya 

"Apa?!" Suara teriakan Chi Yi mengejutkan dan memekakkan telinga kedua orang yang berada di dekatnya. Dia memandang pria yang ada di depannya itu dengan sepasang mata yang terbelalak tidak percaya.

"Tadi… tadi baru saja… kamu berkata… kamu siapa?" Tidak tidak tidak! Aku pasti tadi salah dengar, salah dengar, batinnya.

Chi Zuxu memandang Chi Yi yang terkejut, lalu dia menyipitkan matanya dan dengan tatapan tajam melihatnya. Setelah beberapa saat, dia tersadar dan dengan suara dingin bertanya, "Kamu… adalah Chi Yi?!"

"..."

Duaarr! Chi Yi merasa tiba-tiba ada bom yang terbang dan meledak di kepalanya, ledakan itu membuat jiwanya terbang. Saat ini, ingin menangis pun dia tidak bisa.

"Tuhan pasti sedang mempermainkan aku." Ujar Chi Yi tak berdaya. Dia memutar tubuhnya, lalu berjongkok di sudut tembok, kemudian lagi-lagi menggaruk tembok sambil menggumamkan sesuatu dari bibir kecilnya, "Tuhan, apakah kamu sudah gila? Mempermainkan aku seperti ini, aku tidak ingin hidup lagi…"

Jadi, orang yang ikat pinggangnya aku lepaskan dan orang yang menggunakan mulutku untuk melakukan itu… ternyata adalah paman ketigaku! Keluargaku! Guyonan ini benar-benar kelewatan! Batin Chi Yi.

Sementara itu, ekspresi wajah Chi Zuxu pun tidak lebih baik daripada Chi Yi, wajah tampan itu menjadi muram, tampak kilatan emosi di matanya yang hitam, seperti badai yang menerpa.

"Bu guru, sepertinya saya sudah mengerti masalahnya! Saat pulang nanti, aku pasti akan memberinya pelajaran dengan baik!" Kata demi kata keluar dari bibir Chi Zuxu. Kemudian, dia menarik kerah baju Chi Yi dengan kasar dan membawanya menuruni tangga.

"Aduh aduh aduh… apa yang kamu lakukan!" Chi Yi berteriak. "Paman ketiga! Bisakah kamu jangan kasar seperti ini… Tolong lembut sedikit! Aku adalah seorang wanita…"

"Chi Yi, jika kamu tidak mau aku semakin kasar lagi, tutup mulutmu!" Ujar Chi Zuxu dengan tegas.

"..." Chi Yi akhirnya menutup mulutnya.