Paman Ketiga, Aku Mengaku Salah

Chi Yi ditarik keluar dari dalam sekolah seperti seekor anak ayam oleh Chi Zuxu. Lalu paman ketiganya itu melemparnya ke dalam mobil dengan kasar. Saat pamannya menaiki mobil, dia memasang wajah sedih dan berusaha menjelaskan hal yang terjadi tadi malam, "Paman ketiga, aku…"

"Tutup mulutmu!" Ujar Chi Zuxu sambil melihat ke arah Chi Yi dengan dingin. Dia yang ketakutan akhirnya memilih untuk menutup mulutnya saja, tangannya menggaruk bawah kursi yang didudukinya dengan panik. Sebuah pepatah mengatakan, kalau sedang sial, bahkan ketika minum teh pun sela gigi akan tersangkut sesuatu. Dia sekarang merasa bahkan membuka mulut untuk bernapas pun sela giginya tersangkut sesuatu.

Chi Zuxu mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Begitu teringat semalam hampir saja diperkosa oleh keponakannya sendiri, dia benar-benar marah, bahkan semalam dia harus merebut kembali 'pistolnya' dari tangan Chi Yi. Sial! 10 tahun tidak bertemu, gadis kecil ini benar-benar berubah! Pikirnya.

Tak lama setelah itu, mobil yang dikendarai oleh Chi Zuxu berhenti di sebuah rumah mewah. Chi Yi sudah ditarik turun olehnya bahkan ketika dia belum tersadar. Dia lalu bertanya, "Paman ketiga, kita berada di mana?"

"Rumahku" Jawaban itu keluar dari mulut Chi Zuxu dengan dingin. Dia lalu menambahkan, "Untuk selanjutnya kamu akan tinggal di sini"

"Apa?!" Baiklah, meskipun nenek sudah mengatakan hal ini, tetapi.... Sepertinya, hari ini aku tidak dapat kabur dari cakar setan paman ketiga! Batin Chi Yi.

Chi Yi kemudian diseret masuk ke dalam rumah oleh Chi Zuxu, "Paman ketiga, paman ketiga, aku mengaku salah..." Dia merapatkan kedua telapak tangan dan diletakan di atas kepalanya, lalu menatap pamannya dengan wajah menyedihkan.

"Dimana salahmu?" Chi Zuxu menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menatap Chi Yi.

"Kalau saja dari awal aku tahu kamu adalah paman ketigaku, aku pasti tidak akan melepas ikat pinggangmu dan juga tidak akan… menggunakan mulut melakukan… itu…" Walaupun Tuhan memberikan keberanian yang sangat besar kepada dirinya, namun Chi Yi tidak mungkin menggoda keluarganya sendiri.

"Menggunakan mulut melakukan apa padaku?" Chi Zuxu mengerutkan kening merasa bingung, lalu tiba-tiba tatapan matanya terlihat lebih suram. Jangan-jangan gadis kecil ini mengira semalam dia menggunakan mulutnya… melayani diriku? Ucapnya dalam hati.

"Chi Xiaosi, tidak ada apapun yang terjadi diantara kita semalam!" Kata Chi Zuxu yang menarik Chi Yi, lalu menggunakan tangannya mengetuk kepala gadis itu. "Sebenarnya apa yang ada di otakmu? Sepuluh tahun tidak bertemu, ternyata tidak ada kemajuan sedikit pun ya."

"Betul betul betul! Semalam tidak terjadi apa pun! Tidak terjadi!" Lebih baik menganggap begitu, hal ini sesuai dengan harapannya. Seumur hidup, Chi Yi tidak ingin mengingatnya lagi hal memalukan yang terjadi semalam, bahkan sebenarnya saat ini pun dia tidak ingat apa-apa sama sekali.

"Sana! Berdiri di sana dan introspeksi dirimu! Kalau masih tidak menyadari di mana letak kesalahanmu, hari ini tidak usah makan." Chi Zuxu menunjuk sebuah sudut di dalam ruang tamu tersebut. Sikapnya sangat tegas layaknya orang tua Chi Yi.

Chi Yi merasa kali ini dirinya sudah tamat. Dia berpikir, tidak mudah baginya melarikan diri dari cakar setan orang tuanya. Tetapi dia malah bertemu dengan setan, bahkan tanpa sengaja dia telah menyinggung setan berdarah dingin itu. Dia dapat menerawang betapa hidupnya akan sangat merana, dia merasa hidupnya tidak akan baik-baik saja.