Berburu Savanna Wolf

Savanna wolf berada di area hijau, area yang terletak di antara tiga kerajaan. Di utara area hijau terdapat Kerajaan Eldria, di tenggara terdapat Kerajaan Burdeus, dan di barat daya terdapat Kerajaan Vaganz.

Area ini disebut area hijau karena letaknya yang dekat dengan kerajaan dan juga berada di antara ketiga kerajaan. Sehingga di area ini jarang terdapat monster tingkat tinggi. Area hijau ini juga sering dijadikan tempat berlatih bagi para murid akademi dan petualang amatir.

Tujuan pak Rovel, Ajie, Javar, dan Izan adalah area hijau. Setelah mereka mengambil misi untuk membunuh sekelompok savanna wolf, mereka segera ke tempat tersebut. Meskipun misi ini merupakan misi tingkat E-, dengan keberadaan pak Rovel mereka dapat mengambil misi tersebut.

Savanna wolf sendiri merupakan hewan yang hidup berkelompok. Mereka biasa hidup dengan jumlah sekitar 3-5 monster di tiap kelompoknya. Setiap kelompok memiliki pemimpin yang dinamakan Alpha wolf.

Savanna wolf sendiri bukanlah merupakan hewan yang berbahaya. Mereka tidak memakan manusia, melainkan memakan monster dengan level yang lebih rendah. Mereka mempunyai insting bahwa memburu manusia sangat berbahaya. Manusia di dunia ini terlalu kuat untuk mereka lawan, karena manusia di dunia ini memiliki kekuatan pinjaman sehingga mampu melindungi diri.

Meskipun begitu jika savanna wolf dalam keadaan terdesak, savanna wolf tetap akan melawan balik. Disaat itulah hal berbahaya biasanya terjadi. Mereka akan mengorbakan apapun agar tetap bisa bertahan hidup. Namun monster tetaplah monster. Manusia membutuhkan daging monster untuk mereka makan sehari-harinya.

Untuk menuju ke area hijau yang berada di selatan Kerajaan Eldria, mereka berempat harus melewati sebuah gerbang selatan Kerajaan Eldria. Gerbang tersebut setinggi 10 meter, dengan tinggi dinding pertahanan setinggi 25 meter. Dinding inilah yang dilihat Javar, Ajie, dan Izan setiap harinya saat mereka berlari mengelilingi seluruh kerajaan.

Terdapat beberapa petugas di gerbang tersebut untuk memeriksa orang yang keluar masuk kerajaan. Setiap penduduk kerajaan merupakan properti kerajaan. Penduduk Kerajaan Eldria sendiri hanya sekitar 1 juta jiwa, oleh sebab itu kehilangan 1 nyawa sangatlah berharga. Terlebih lagi jumlah petualang kurang dari 1% dari total penduduk, sekitar 7000 petualang yang terdapat di kerajaan ini.

Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, akhirnya pak Rovel dan ketiga muridnya melewati gerbang tersebut. Apa yang berada diluar gerbang tersebut merupakan padang rumput yang sangat luas dengan beberapa pohon tumbuh diantara rerumputan. Ada banyak hewan-hewan kecil tak berbahaya seperti kelinci, monster tomat, monster pisang, dll.

Dari gerbang tempat mereka keluar, mereka sudah dapat melihat sekelompok savanna wolf. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak wajar. Biasanya savanna wolf berada sekitar 20 km dari dinding kerajaan. Apakah ini disebabkan karena jumlah monster yang membludak?

Sebelum mereka membunuh sekelompok savanna wolf, mereka membunuh beberapa monster kecil terlebih dahulu untuk mencoba senjata mereka. Javar mencoba membunuh monster apel dengan pedangnya. Ajie mencoba membunuh monster kelapa dengan dual dagger nya. Dan Izan mencoba membunuh monster semangka dengan busur dan panahnya.

Mereka bertiga membunuh monster dengan melapisi tubuh dan senjata mereka menggunakan aura. Dengan begitu mereka dapat melukai monster dengan mudah. Dengan satu sayatan Javar dan Izan dapat membunuh monster didepannya.

Namun yang membuat terkejut bukanlah kekuatan mereka, melainkan kekuatan Izan. Tanpa disadari, ternyata Izan memiliki akurasi tembakan yang bagus. Ia dapat menembak monster semangka dari jarak 20 meter hanya dengan menggunakan satu panah. Apakah ini dikarenakan tipe serangan bawaanya?

Setelah Mereka membunuh monster-monster tersebut, mereka langsung memakan monster yang mereka bunuh karena rasanya yang enak. Pak Rovel juga ikut makan bersama mereka.

Selesai memakan monster tersebut, akhirnya mereka siap untuk menjalankan misi utama yaitu membunuh savanna wolf. Strategi untuk membunuh savanna wolf adalah Javar berdiri paling depan menerima serangan. Ajie membantunya dari samping dan memberikan serangan jarak dekat. Sedangakan Izan terus menyerangi savanna wolf dari kejauhan.

Setelah mereka merencanakan strategi, mereka menuju ke sekolompok savanna wolf berjumlah 4 ekor yang berada tak jauh dari mereka. Javar memulai strategi dengan mendekati sekolompok monster tersebut. Tak jauh dari Javar, Ajie telah menunggu untuk diberikan aba-aba darinya. Izan pun telah bersiaga untuk memberikan serangan dari kejauhan dengan mengisi panah pada busurnya.

Javar yang sudah mendekati sekolompok monster tersebut akhirnya memulai serangan pertamanya. Ia mengayunkan pedangnya tepat ke salah satu monster yang berada paling dekat denganya.

Slash!

Pedang Javar tepat mengenai salah satu pundak savanna wolf yang Ajie, Java, dan Izan tentukan sebagai alpha dan melukainya. Darah mengalir dari pundak monster yang terkena serangannya. Melihat hal itu, kelompok monster tersebut akhirnya mulai menyerang Javar. Ajie dan Izan yang sudah bersiap langsung melancarkan serangan.

Monster-monster tersebut ternyata lebih cepat dari yang mereka duga. Ajie dan Izan belum sempat menyerang, namun monster tersebut sudah menyerang Javar terlebih dahulu.

Clang!

Javar berhasil memblokir salah satu serangan dari savanna wolf. Dia harus terus berkonsentrasi untuk bertahan dari serangan monster tersebut. Selagi bertahan, dia mundur perlahan. Dengan begitu ia bisa melihat dengan jelas monster-monster disekitarnya.

Ajie sudah berhasil mendekati savanna wolf dari arah kanan Javar. Melihat Javar dalam keadaan sulit ia segera menyerang salah satu monster yang berada di dekatnya.

Slash!

Ajie berhasil melukai salah satu savanna wolf yang belum terluka. Darah keluar dari leher monster tersebut. Namun, luka yang diberikan Ajie tidak begitu dalam, monster tersebut tak mati dalam satu kali serangan.

Izan pun tak tinggal diam, dia segera melepaskan anak panahnya dan menembak ke savanna wolf yang berada di depan Ajie.

Puk!

Izan berhasil menembak kepala savanna wolf yang sudah dilukai terlebih dahulu oleh Ajie. Seketika itu juga savanna wolf yang berada di depan Ajie mati. Melihat hal tersebut, monster-monster lainnya berhenti menyerang Javar. Mereka segera berlari menuju Ajie dengan menendangkan tanah pijakan mereka. Jejak kaki dapat terlihat di tanah yang mereka jadikan pijakan. Debu berterbangan akibat lompatan tersebut.

Ajie bereaksi dengan cepat melihat savanna wolf yang meloncat kearahnya. Ia menghindari serangan dengan meloncat ke samping kiri.

Dodge!

Ajie berhasil menghindari serangan salah satu monster yang berada paling depan, namun serangan monster tak hanya sampai disitu. Salah satu monster lainnya telah menunggu tepat di arah loncatan Ajie.

Gawat! Mengapa bisa jadi seperti ini? Apa yang salah? Mengapa monster-monster tersebut merubah target serangan mereka? Tanpa berpikir panjang, Javar segera berlari menuju Ajie dengan sekuat tenaga. Ia meloncat hingga meninggalkan jejak sepatunya di tanah yang ia jadikan pijakan. Ia harus segera melindungi Ajie yang sedang melayang di udara.

1 langkah, 2 langkah, dengan kecepatan berhitungan Javar, ia tahu dia tak akan bisa mencapai Ajie sebelum savanna wolf memberikan serangan. Dengan seluruh kekuatannya, ia melemparkan pedangnya ke arah monster tersebut.

Dodge!

Monster tersebut berhasil menghindari serangan Javar dengan meloncat ke belakang, namun dengan begini Javar memiliki waktu untuk mendekati monster yang akan menyerang Ajie. Dengan kekuatan kaki yang selama ini telah ia latih, Javar meloncat tepat diantara monster tersebut dan Ajie.

Clang!

Javar berhasil memblokir serangan savanna wolf yang mengarahkan serangannya ke Ajie. Tepat saat itu juga Ajie berhasil mendarat di tanah dengan selamat. Melihat hal tersebut Ajie tak tinggal diam, ia segera mengarahkan dual dagger nya ke leher monster tersebut.

Slash!

Kali ini Ajie berhasil membunuh savanna wolf dengan satu kali serangan. Ia berhasil membelah leher savanna wolf menggunakan dual daggernya.

Izan yang sudah mengisi busurnya, kembali meneyerang savanna wolf yang jaraknya cukup jauh dari Ajie dan Javar. Monster yang menjadi target Izan merupakan monster yang telah di lukai oleh Javar saat pertama kali ia memulai serangan.

Puk!

Izan berhasil menembakkan panahnya tepat ke kepala monster tersebut. Akurasi yang luar biasa!

Tinggal 1 monster yang tersisa dari kalangan savanna wolf tersebut.

Melihat kawanannya mati, savanna wolf berubah menjadi mode marah. Bulu-bulu monster tersebut berdiri, tubuhnya berubah menjadi lebih besar, otot-ototnya terlihat lebih kekar, dan dia menggeramkan mulutnya, menunjukan gigi taringnya yang tajam.

Itu adalah perubahan yang akan terjadi pada seekor alpha dari sekolompok savanna wolf saat kawanannya mati lebih dahulu. Sepertinya mereka salah mengatur strategi hingga mereka salah memperkirakan yang mana alpha dari kelompok savanna tersebut.

Dengan berubah menjadi mode marah, alpha wolf menjadi lebih cepat dan agresif dari sebelumnya. Ia segera meloncat dari tempatnya menuju Javar dan Ajie. Dengan satu kali lompatan ia mampu berada di depan mereka berdua. Alpha tersebut segera mengayunkan kaki kanan depannya untuk menyerang Ajie dan Javar.

Melihat hal tersebut Javar tak tinggal diam, ia segera menaikkan perisainya untuk melindungi dirinya dan Ajie.

Clang!

Pukulan dari Alpha lebih kuat daripada yang Javar bayangkan. Javar terpental saat menerima serangan meskipun ia tak mendapatkan luka sedikitpun. Namun yang saat ini sedang dalam keadaan bahaya adalah Ajie. Ajie takkan sanggup menahan serangan dari monster tersebut.