Cibodas besar
Di satu kamar yang sepi, Jhodi terduduk menunduk lusuh dalam tatapan nanar, temaram cahaya lampu menemaninya dalam diam.
Jhodi menatap kesatu arah, tepat diatas meja belajarnya ada satu foto perempuan cantik dalam bingkai kayu, berdiri tegap nan anggun dengan balutan kebaya putih membalut lekuk tubuhnya, dengan busana tradisional yang dipakai untuk sesi pemotretan.. menjadikannya lebih indah terlihat, dialah Rinar, perempuan yang ada di foto itu.. menghela nafas, Jhodi merasakan satu perasaan menyergapnya diam-diam, kekecewaan.
Mungkin seperti Inilah rasa sedih kehilangan seseorang, matanya memerah seperti lelah menahan tangis.
Tak ada lagi yang bisa diperbuatnya, ia seperti kehilangan kekuatan, bahkan hanya untuk berdiripun sulit rasanya, ia tak ingin beranjak sama sekali dari sofa kesayangannnya, hanya dari kejauhan ia bisa memandangi foto Rinar dalam diam.
Wanita yang baru 30menit yang lalu ada dalam dekap pelukannnya, masih terasa hangat nafasnya memburu dalam kebisuan, ingin rasanya agar ia bisa menghentikan waktu, memaksanya perempuan itu, Rinar.. agar lebih lama dalam pelukannya, jika saja ia bisa. Ingin pula ia merampasnya.. perempuan itu, Rinar.. dari laki-laki tunangannya.. selamanya..
Memandangi langit-langit kamar, semua kesuraman lantas terlukis disini.
Semua tentang gambaran kesedihan tumpah disini, mendadak segala warna yang dulu biasanya ceria tersaji dikamar ini, semua berwarna hitam kelam dan abu-abu gelap.
Tak ada kuning bahagia, ataupun merah muda menyala, segalanya seperti terampas, tersedot dalam lubang hitam kengerian.. putus asa...
Mendesah dalam kegamangan, merambat pelan seketika senyap terusir cepat oleh suara gaduh dari lemparan sebuah benda keras menghantam kaca…
praaaaaakkkkkk…. Mug keramik sebesar kepalan tangan bergambar spiderman menghantam Aquarium, tempat ikan Memphis dan kawanan lemon fish tinggal selama ini.. berhamburan, porak poranda.. air meluber membanjiri seisi kamar, pecahan kaca berserakan dimana-mana..
"Rinaaaaaaaarrrrrrr..." Jhodi berteriak keras, sangat keras.. ikan Memphis menggelepar sekarat, sementara kawanan lemon fish memilih diam menjemput kematiannya.
Tangis itu akhirnya pecah juga, sehebat apapun dia sebagai laki-laki, tetap juga punya kelemahan.
Dan ketika semua kekecewaan, kesedihan, rasa frustasi, dan getir kelu bercampur satu.. lantas semua itu dibalut dengan penyesalan tanpa ujung.. maka emosi amarah akan digantikan dengan sekejap oleh airmata kedukaan, air mata seorang laki-laki.
Dipungutinya satu pecahan kaca, memenjamkan mata dalam tangis, lantas pecahan kaca itu ia goresakan tepat dipergelangan tangannya, mencari letak urat nadi.. Mengharap agar waktu berhenti saat itu juga.
......….
Aku memilih mati disini, diruang hatimu, hati yang telah kau persembahkan buat yang lain, hati yang sudah bukan miliku lagi..
Ini adalah ujung jalan perjalanan itu, taman-taman sunyi memeram gelisah di ruang hatiku, lantas aku terjebak sini dalam kenangan tentang kamu, piano berdenting menyanyikan irama gamang, dan aku menangis teringat akan mata sembabmu itu, ketika dengan haru kau meninggalkanku akhirnya, lantas bergegas pergi menjauh.
Ditenggelamkan kedasar samudera oleh sebuah keinginan besar, waktu tak menginginkanmu terlalu lama mendekat dihatiku, lantas menyuruhmu untuk patuh dan mau belajar dewasa melihat kenyataan kamu telah dipasangkan buat orang lain, buat laki-laki yang lain, dan hari ini adalah hari tumpahnya kebencianku pada sesuatu yang bernama keinginan..
Keinginan bagiku hanya perbuatan menyiksa diri, karenanyalah hidupku terasa terbebani oleh berjuta-juta berat beban menimpa tubuhku, sadar bahwa segala upaya untuk mengejar keinginan itu tak pernah terwujud, aku menjadi orang paling apatis dimuka bumi ini, bukan kah dari dulu pun kau tau.. keinginanku hanya satu, memilikimu selamanya…
Inilah jeda masa paling menyedihkan dalam hidupku, aku putus asa.. aku tak tau arah jalan hidupku, aku tak tau mau jadi apa setelah ini, kehilanganmu telah merampas semua harap dan cita-cita yang pernah kubangun dulu.. kehilangan mu membunuh semua impian dalam keinginan ku yang paling indah.
Lantas dengan do'a seperti apa yang bisa membuatmu menjadi miliku lagi, menggenggam harapan yang pernah kita ucapkan bersama-sama ketika itu, dan dengan do'a yang bagaimana pula agar daun yang gugur dan telah jatuh ke tanah, bisa menempel dan tumbuh ditangkainya kembali.
Sekarang tinggalah aku yang terdiam disini menyaksikan kepergianmu, berderai airmata… terpukul tersungkur tumbang menghempas tanah yang berdebu, kaulah rasa yang dengan apapun juga orang lain tak kan mungkin bisa menggantikannya..
Aku tak tau sepantasnya aku ini disebut apa ? laki-laki pengalah ? laki-laki pecundang ? atau laki-laki pesakitan ?
Ketika cintamu tidak memilihku, aku sadar aku bukanlah yang terbaik untukmu, pernah merasa jengah, tapi tetap saja aku tak bisa melupakanmu, janjiku aku tidak akan pernah pergi dari hatimu, sekarang mungkin aku hanya sedang mengalah pada logika, akan ada orang lain yang lebih dari segalanya dariku, dan cinta ini mengajarkanku untuk mengerti, melepasmu bersamanya adalah bijaksana, bersama dia kamu akan bahagia, satu rasa yang tak bisa aku berikan padamu.
Semua ini pasti ada akhirnya, segalanya harus ada ujung jalannya, jika endingnya tak bahagia, maka tak bahagialah… cinta menikamku selalu pada saat aku mulai percaya kepadanya, ia selalu datang ketika tangisku pecah dan pergi sesuka hati ketika aku mulai bisa tertawa terbahak-bahak..
Dan cinta ini, kembali terasa seperti itu, seperti cinta dimasa yang dulu-dulu, menyeretku untuk mau merenungi kembali jalan hidup yang telah dijalani, cinta ini kepahitan semata, kehilangan seseorang sepertimu yang sangat aku sayangi, seseorang yang telah memberiku harapan indah tentang masa depan, kaulah mata hatiku, kaulah cinta hatiku…
Aku menyerah saja, jika cinta tak bisa disatukan, aku mengalah saja, menurut pada garis nasib yang telah ditentukan, inilah jalan terbaik untuk semua pilihan yang harus kupilih, harus dengan kesadaran penuh demi rasa sayangku kepadamu, ketika cinta dan sayang tak bisa berjalan berbarengan, maka harus ada salah satu yang dibuang.. dan aku tau mana yang harus aku korbankan… biarlah cinta ini saja yang layu, lantas mati sekarat.. dan merangas tak berdaya, menunggu datangnya angin menghempaskannya jatuh ke tanah.. sementara sayang ini kiranya akan abadi sepanjang nafas masih berhembus.
Aku telah menyadari segalanya dari awal, dari titik nol sebelumnya.. dan inilah ujung kenyataan yang paling menyakitkan itu, aku kehilangan dirimu, kehilangan cinta, kehilangan poros hidup, kaulah seseorang yang sangat aku inginkan, belahan jiwa yang akan membuat hidupku sempurna, kamu adalah apa yang telah dipilih hatiku, dan kamu adalah bahagia yang menyempurnakan sosok dalam ragaku.
Kamulah cinta sejatiku, cinta matiku.. dan aku memahaminya…. Sungguh seperti apa yang telah kau ajarkan padaku, ketika hangatmu memeluk tubuhku, mengantarkan letupan bara yang membakar semua rasa sepi dan dingin yang sedari dulu telah akrab dihidupku, Kaulah sebenarnya arti kebahagiaan itu. dan masih yang terbaik Rinar !! disini selalu aku lafalkan ayat-ayat kasih sayangmu dengan linangan air mata penuh kerinduan…
Membacakan hening ini, aku membisu sendirian saja…
Menjelamalah menjadi serupa mimpi yang abadi, karenanya ada cinta yang telah kusadari meski dalam keterlambatan, sebab pada awalnya dulu kukira cinta ini hanya berwarna kelabu, samar kubedakan yang mana kuncup hati dan yang mana mimpi angan-angan.
Betapa bodohnya aku Rinar !! puisi -puisi cinta itu kini mengendap saja dalam cawan waktu, sepeninggalmu aku menjadi lara dalam duka batinku sendiri..
Sisakan saja sejumput rindu untukku disana, biar kau rasakan nikmat kemenanganmu, sebab cinta yang kau tanam ini kini mengakar dan tumbuhlah pohon-pohon penyesalanku, maafkan aku..
Seharusnya dari dulu aku lebih berani mencintaimu, lebih berani mengejarmu…
Dan kini semuanya telah terlambat, menunggu datangnya gelap, aku ingin segera menutup mata.. menutup kepedihan ini…
Saatnya aku meninggalkan semua ini, saatnya menjauh pergi, membiarkanmu agar bahagia bersamanya, sekarang atau nanti sama saja.. tak akan pernah berubah, aku telah mencintai wanita yang salah kiranya, tidak semestinya cinta ini kupaksakan untukmu.. mungkin aku telah salah mengartikan semuanya, segala yang bias tentang cintamu adalah nyata bahwa kau tak'an tercipta untuk ku.
Segalanya terasa melelahkan kini, mataku memberat, sekelilingku hanya gelap yang terlihat..
Apa yang aku harapkan darimu tak pernah terwujud menjadi abadi, semua do'aku tak pernah terkabul, tangis dzikirku seperti serpihan kapas yang diterbangkan angin.. hari ini kau telah menghukumku dengan lecutan cambuk terperih, sepeningalmu aku sekarat meregang nyawa, mungkin inilah caramu mengenalkanku pada rasa pahit kehidupan.
Lalu tunjukan padaku bahagia itu seperti apa ? yang katamu ia berwarna terang seperti cahaya bulan yang telah purnama, yang katamu pula keajaiban cahayanya mampu memberi perasaan berbinar-binar bagi setiap orang kala memandanginya, sungguh puisi-puisi cintamu telah sempurna menuliskannya di lubuk hatiku.. Rinar !! dikedalamannya rasa, akan aku simpan semua yang indah tentangmu, semua yang menakjubkan ketika bersamamu.. ku jaga, dengan segenap rasa..
Menunduk pada kepasrahan ini, langit sunyi menggenggam cemasku.. berharap semua ini hanyalah tipuan mimpi semata.. sederhana saja pintaku, aku ingin bahagia denganmu.. kehilanganmu, kehilangan segala harapan.. kehilanganmu, musnahnya semua benih kebahagiaan yang kutanam kemarin pagi.. kehilanganmu adalah berteman kembali dengan sepi, padahal aku sangat membenci sepi sebab sepi adalah air mata adanya, terkurung pada ruang berjeruji besi, tak kan ada yang mendengar, tak kan ada pula yang peduli..
Tuhan beri aku cinta, Tuhan beri aku bahagia, Mukzizatmu kunantikan dalam setiap denyut nadiku..
Segalanya tentangmu adalah kenangan terindah dalam sejarah hidupku, jangan pernah lupakan aku..jangan pernah hilangkan aku dari ingatanmu..
Aku ingin kamu, aku hanya inginkan kamu.. karena kamu, adalah surga yang dijanjikan Tuhan untukku
Kadang Cinta yang indah, adalah cinta yang lahir dari buah kesabaran, aku mau menjadi seperti itu, menjadi orang sabar, menunggu datangnya satu kesempatan untuk bisa dekat dengan hatimu selamanya..
.....
Segera disambarnya tas ranselnya, memasukan jaket kedalam nya.. dompet lantas Hp nya.. "masih ada waktu untuk rinar" gumam nya di dalam hati…secepat kilat ia berhambur ke ke teras rumah, dinyalakannya sepeda motor nya..
Didepan teras rumah, Jhodi kebetulan berpapasan dengan teman laki-laki adik bungsunya yang sedang bermain kerumah
"kamu bisa anter abang ke depan ?"
"kemana bang ?"
"kebon nanas"