Konspirasi

Ketika Wan Sen dan Naraya kembali ke markas, tampak di mata mereka berdua kalau anggota yang lain tengah pesta makan malam . Naraya berpikir aneh.. untuk melakukan pesta makan besar di tengah malam,

'apa yang mereka rayakan?' pikir batin Naraya

Ryo salah satu dari mereka mengajak Wan Sen dan Naraya untuk bergabung. Naraya mengikuti mereka tanpa keraguan.

'yah, suasana ini juga tidak buruk'

****

Kegelapan menyelimuti ruang tak berujung, dalam kesunyian rohnya terbaring melayang.

Matanya perlahan-lahan terbuka.

' Ah,.. Aku dimana..' aku melihat sekeliling, gelap, seperti tidak ada apapun disini.

' Apa aku mati? Jika iya, bagaimana caranya? Aku hanya tahu kalau aku mati. Apakah aku terbunuh? '

Aku tak mengingat apapun, aku terdiam. Dalam sekejap, aku mengingat kembali kilas balik kejadian kematian ku.

" Ah.. ternyata aku dibunuh oleh rekan ku sendiri " kemarahan beraduk kesedihan menyerang ku. Aku tak berpikir bahwa aku akan dikhianati.

" Ketua... Maaf aku meninggalkan mu seperti ini " Aku menangis, tenggelam dalam kesedihan ku. Perasaan sakit menyerang hatiku saat aku menyadari aku tak bisa di samping nya lagi.

" Aku meninggalkan mu terlalu cepat "

Setelah mengalami pengalaman kematian, aku hanya bisa termenung tanpa menyadari ada setitik cahaya yang semakin lama semakin membesar mendekati ku. Aku tersadar saat cahaya itu seakan menelanku.

Sementara aku perlahan-lahan condong ke depan, kearah cahaya yang terang ini. Perjalanan itu sepertinya berlangsung sangat lama.

Bagaimana pun...

Aku setengah berharap, untuk orang seperti ku apakah akan pergi ke surga seperti yang dikatakan para imam atas Tuhan mereka. Aku tak yakin, karena aku tak sebaik itu. Tapi aku masih mengharapkannya.

Cahaya mulai meredup. Alih-alih, penglihatan ku tentang segala sesuatu disekelilingku berubah.

"Dimana aku..?ah... Apakah ini surga? Tidak... Neraka? Tapi bukan nya ini aneh?" Aku menatap sekeliling dengan kebingungan

Aku melihat sekeliling dengan seksama. Aku menyadari ini bukan lah surga yang dimaksud orang, tentu saja ini juga bukan neraka!. Ternyata aku tiba di sebuah ruangan yang tidak ku ketahui. Aku melihat seseorang terbaring dikamar. Aku melangkah kearahnya.

" Apakah ini mayat? Sebenarnya dimana aku? Mengapa aku malah tiba disini? " Gumamku.

Aku memperhatikan mayat itu, ternyata itu mayat seorang gadis seusianya. Dia terluka dibagian kepalanya. Wajahnya cukup cantik dan manis, rambut nya berwarna hitam panjang.

Tunggu...

Setelah melihat beberapa saat, ada kekuatan memaksa ku untuk tertarik mendekat tanpa sebab menuju tubuh gadis itu. Aku mencoba melawan, namun kekuatan nya melampaui ku.

' Sial ' aku mengumpat dalam hati. Aku secara paksa masuk ke dalam tubuh gadis itu.

****

Beberapa saat sebelum kematian Naraya...

Dipesta makan malam, mereka bersenang-senang dan tertawa. Aku tidak membenci situasi ini.

' sayang sekali ketua tidak ada. Dia masih belum kembali dari misinya yah ' aku menghela nafas

"Naraya, apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Ryo berjalan mendekati ku.

"Tidak, aku hanya menyayangkan ketua tidak disini"

"Kau sangat dekat dengan ketua yah. Naraya, beberapa waktu aku membeli beberapa minuman anggur baru dari pedagang. Aku ingin kamu mencobanya, aku jamin kamu pasti menyukainya" Ryo menuangkan minuman di gelasku

"Baiklah. Terimakasih Ryo" tanpa ragu aku menerimanya

CLANNNGGGG....

Sebuah gelas perunggu jatuh dari tangan ku, aku merasakan sangat sakit di dadaku.

"Uhukk.. uhukk" aku terbatuk mengeluarkan darah. Keadaan semakin parah ketika aku memuntahkan lebih banyak darah. Kepala ku mulai pusing dan pandangan ku mulai kabur...

Anggota-anggota lain melihat ku sekarat, tetapi mereka terlihat senang dan tak sedikit dari mereka mengabaikan ku. Satu hal yang dapat ku pastikan dari situasi ini, aku diracuni. Amarah meluap dalam diriku.

"Aahhhkkk..." Sakit luar biasa menyerang tubuhku .

" K...kalian !. Kkalian sengaja bukan ! Ke... Kenapa... KENAPA !!!? "

Sampai menyentuh dadaku, aku berkata dengan nafas yang terengah-engah.

Wan Sen berjalan kearah ku dan duduk didepan ku. Dengan seringai jahat, Wan Sen berkata.

" Ini adalah maksud dari pertanyaan ku ! Tentang penghianatan terhadap mu! Naraya, jika saja kau tidak terlalu dekat dengan ketua ! Kau tidak akan mengalami nasib menyedihkan ini !". Kata Wan Sen dengan nada tinggi. Matanya menatap dingin ke arah ku.

" Benar apa yang dikatakan Wan Sen !. Itu salah mu. Karena mu ketua Han berubah !. Kau telah mempengaruhi pikiran ketua, kau merebut kebebasan kami. Kini ketua tidak mau mendengarkan perkataan kami lagi. Akibatnya kami harus menahan diri! " Kata dari salah satu perampok.

"Tidak !.... Hahhh..hahh..hah... " Nafasku semakin berat.

" Ketua tidak lah kejam !... Aku tidak mempengaruhi ketua sama sekali ! Ha..hhh..hahhh..., Kalian lah... KALIAN LAH YANG MEMPENGARUHI KETUA HINGGA IA TERSESAT !"

Wan Sen marah. Dia memukul keras meja di depan ku.

" Berani sekali kau berkata seperti itu terhadap kami! Sebelum kau datang.. kami adalah yang terkuat dan ditakuti orang-orang ! Bahkan pemerintah sekalipun tak berdaya melawan kami ! Tapi semenjak kau datang, kami harus menahan banyak hal... Semua menjadi kacau ! "

Tubuhku mulai mencapai batasnya. Aku tak mengerti lagi apa yang mereka katakan. Dan pada akhirnya aku mati.

****

Mereka pun membersihkan semua bukti.

" Tenang saja. Ketua tidak akan mengetahui bahwa kita meracuninya. Aku menggunakan racun baru yang tidak mudah terdeteksi. Kita akan membuat kematiannya seakan-akan kecelakaan " ujar Ryo.

Naraya dibaringkan di tengah-tengah Aula dan mereka berpura-pura berduka atas kematian Naraya.

Beberapa kemudian ketua Han pulang dari misinya. Ketika Han sampai di gerbang pintu markas, ia heran mengapa tidak ada orang yang datang menyambut kepulangannya.

Ia pun masuk. Suasana sangat sunyi ketika dia mendekati Aula. Dia melihat rekannya berkumpul diam. Dia heran mengapa mereka berkumpul disana sedangkan dia tidak di sambut?

Dia pun berjalan perlahan... Langkah demi langkah ia jalani tangga Aula.

Ketika ia di depan pintu, ia kaget melihat Naraya terbaring lemah di tengah-tengah anggotanya.

Ia berlari dan langsung disampingnya sambil mencoba membangunkannya. Namun usahanya sia-sia, dengan panik Han bertanya kepada mereka.

" KENAPA !!?? KENAPA NARAYA BEGINI !??? "

Ryo menjawab dengan pura-pura bersedih.

" Naraya... dia... Dia keracunan bunga Denrin di kediaman bangsawan Wolgem ! Di kediaman bangsawan itu tak sengaja Naraya tertusuk duri racun bunga Denrin dan dia tak bisa tertolong "

" Bunga Denrin..??" Gumam Han. Tidak seperti Naraya yang dia kenal. Naraya tidak seceroboh itu. Han merasa ada sesuatu yang salah. Aku tidak bisa mempercayainya begitu saja.

Ia tak kuasa menahan air mata. Ia tak terima atas kehilangannya. Lalu Naraya di makamkan di tempat yang disukai Naraya. Han bersedih, sedangkan Wan Sen dan anggota lainnya merasa senang dalam hati mereka....