Pergolakan (6)

Halaman ke-66 adalah halaman dimana Xiao Lingxi tinggal. Setiap orang di Klan Xiao mengetahuinya dengan baik karena angkanya mudah diingat. Setelah mendengar perkataan Xiao Jiu 'halaman ke 66', hal pertama yang orang luar pikirkan adalah siapa pemilik halaman ini.

Kerumunan orang memisahkan dan mengisolasi posisi Xiao Lingxi, membuat dia tidak bisa menyembuyikan diri dari pandangan setiap orang. Ekspresi Xiao Lie berubah hebat, alis Xiao Che berkerut. Ekspresinya tiba-tiba menjadi kelam dan Xiao Che melangkah maju dan berdiri di depan Xiao Lingxi. Gelombang kemarahan bergemuruh di dalam dadanya, seperti akan meledak.

Pada saat Xiao Jiu mengatakan 'halaman ke 66', Xiao Che akhirnya mengerti apa artinya situasi bertentangan yang dia rasakan tadi.

Sebelumnya, banyak sekali orang yang berdiri sangat berdekatan sehingga Xiao Kuangyun tidak dapat melihat dengan jelas keberadaan Xiao Lingxi. Tetapi sekarang dia dapat melihat dengan jelas. Sekilas, matanya terangkat dan memancarkan cahaya seperti serigala buas. Gadis ini walaupun tidak secantik Xia Qingyue tetapi benar-benar seorang gadis yang mempesona. Matanya bercahaya dan giginya putih, sangat elegan, lembut, cantik dan wajahnya penuh pesona. Secara khusus matanya, meskipun terlihat panik dan takut tetapi tetap seperti kolam yang memancarkan air yang segar dan jernih.

Xiao Kuangyun menelan air liurnya, hatinya terguncang… memang benar Xiao Yulong tidak berbohong kepadaku! Meskipun Xiao Lingxi kurang cantik dibandingkan Xia Qingyue, tetapi selisihnya sangat tipis. Tetapi penampilannya sangat mempesona. Saat dia dewasa, dia tidak akan lebih buruk dari Xia Qingyue… Setelah datang ke tempat terpencil ini, tak terduga saya bertemu dengan dua orang gadis yang sangat cantik. Ini sesungguhnya merupakan hadiah surga pada perjalananku yang jauh dan sulit ini!

Xiao Kuangyun awalnya menolak datang ke Klan Xiao yang merupakan keputusan yang sangat bodoh menurut dia… tetapi dia tidak dapat menolak perintah ayahnya dan akhirnya datang kesini.

"Xiao Lingxi… bagaimana bisa itu dirimu?!"

Setelah melihat Xiao Lingxi, ekspresi Xiao Yunhai pertama terkejut, kemudian syok dan tidak percaya.

"Bukan saya Ketua Klan… benar-benar bukan saya yang mengambilnya!" Xiao Lingxi menggelengkan kepalanya, ketakutan memenuhi seluruh wajahnya. Dia memang semalam berpikir ingin mencuri Bubuk Pembuka Sakti tetapi setelah tertangkap oleh Xiao Lie, dia kemudian balik ke kamar dan tidur… Dia tidak mengetahui sama sekali siapa pencuri Bubuk Pembuka Sakti.

"Oh saya, saya tidak menduga bahwa pencuri nekatnya adalah seorang gadis kecil." Xiao Kuangyun berkata dengan suara penuh misteri : "Tetapi saya baru saja berkata tidak peduli siapa yang mencurinya, saya tidak akan memberi keringanan!"

"Ah! Xiao Lingxi, mengapa bisa kamu… bertindak sembarangan dan nekat seperti ini?! Kotak berisi Bubuk Pembuka Sakti merupakan hadiah berharga dari Sekte Xiao yang telah dibawa menempuh perjalanan ribuan kilo meter untuk dihadiahkan kepada kita! Dengan kejadian ini, apa… apa yang dapat saya lakukan?" Xiao Yunhai mendesah berat dengan sangat sedih.

"Ketua Klan! Bukan saya pelakunya. Benar-benar bukan saya yang mencurinya! Pasti… pasti ada kekeliruan dalam hal ini! Benar-benar bukan saya pelakunya!" Xiao Lingxi mengelengkan kepalanya berulang kali, seluruh wajahnya pucat.

Xiao Kuangyun berkata dengan marah dan tegas : "Kotak berisi Bubuk Pembuka Sakti ditemukan dibawah bantalmu. Jika bukan kamu yang mencurinya, apakah dia bertumbuh sayap dan terbang kesana? Gadis muda, saya telah memberikan kesempatan untuk mengakui kesalahanmu sebelumnya. Tetapi kau tidak memanfaatkannya. Sekarang kami sudah ada bukti dan juga banyak orang luar sebagai saksi, kau masih tetap menyangkalnya? Sepertinya kau berpikir, jika kau tidak mengakui maka saya tidak akan memberikan hukuman berat kepadamu!

"Memberikan hukuman berat kepadamu", empat kata ini menyebabkan seluruh tubuh Xiao Lingxi bergetar. Jika bukan karena Xiao Che yang segera menopangnya, dia mungkin sudah jatuh ke tanah. Tangan Xiao Che mengepal dengan bunyi "krak" terus menerus keluar dari buku jarinya. Dia memandang Xiao Kuangyun dengan tajam, seluruh tubuhnya memancarkan aura membunuh, ini pertama kalinya terjadi sejak dia lahir.

"Tuan muda Xiao, tolong tenanglah!" Xiao Yunhai segera melangkah maju dan berlutut dengan satu kaki. Dia berkata dengan penuh permohonan : "Xiao Lingxi mencuri dari Sekte Xiao merupakan tindakan yang tidak terampuni, tetapi… tetapi dia bukan seorang jahat. Dia berkelakuan sangat baik dalam Klan Xiao. Fakta bahwa dia mencuri Bubuk Pembuka Sakti merupakan hal yang penuh keruwetan…."

"Keruwetan? Keruwetan apa?" Xiao Kuangyun bertanya dengan ekspresi gelap.

Xiao Yunhai menggunakan matanya melihat ke arah Xiao Lingxi dan Xiao Che yang berdiri bersama. Dia berkata dengan penuh penyesalan : "Xiao Lingxi adalah anak perempuan satu-satunya dari Tetua Kelima dan dia mempunyai keponakan yang bernama Xiao Che yang setahun lebih tua dari dia. Keponakannya lahir tidak beruntung dengan kerusakan nadi sakti… Dengan nadi sakti rusak, tidak peduli bagaimana caranya Xiao Che bertumbuh, dia tetap memiliki hidup yang ambruk. Xiao Lingxi sangat memperhatikan Xiao Che dan selalu berusaha mencari jalan untuk memulihkan kerusakan nadi saktinya… Ini merupakan hal yang diketahui oleh setiap orang di Klan Xiao bahkan di Kota Awan Apung. Semua orang dapat membuktikan hal ini. Alasan Xiao Lingxi memiliki keberanian untuk mencuri Bubuk Pembuka Sakti karena dia mendengar bahwa Bubuk Pembuka Sakti memiliki kekuatan untuk memulihkan kerusakan nadi sakti. Jadi, motifnya untuk menyelamatkan keponakannya sehingga dia melakukan kejahatan yang nekat ini."

"Meskipun dia telah melakukan kejahatan dan buktinya tidak diragukan lagi, saya memohon Tuan muda Xiao bisa meringankan hukumannya dengan mempertimbangkan fakta bahwa Xiao Lingxi masih muda dan memiliki hati yang baik. Seluruh Klan Xiao akan sangat berterima kasih atas kebaikan Tuan muda Xiao."

Dengan postur tubuh Xiao Yunhai yang berlutut dan setiap perkataannya yang terdengar tulus membuat hati yang mendengarnya tersentuh. Perkataannya juga membuat orang menjadi memahami alasan mengapa Xiao Lingxi memiliki keberanian untuk mencuri Bubuk Pembuka Sakti… Hal ini karena Bubuk Pembuka Sakti memiliki khasiat untuk memulihkan kerusakan nadi sakti. Tidak mengherankan….

Setiap orang di Kota Awan Apung mengetahui bahwa nadi sakti Xiao Che rusak sejak lahir. Kenyataannya bahwa Xiao Lingxi selalu memperhatikan dia dan tidak henti-hentinya kuatir dengan keadaannya telah diketahui setiap orang di Klan Xio. Dengan demikian, kenyataan bahwa Xiao Lingxi mencuri Bubuk Pembuka Sakti bukan sekedar perbuatan nekat tetapi perbuatan yang memiliki alasan.

Banyak orang memandang rendah Xiao Yunhai karena selalu menjilat Xiao Kuangyun. Tetapi sekarang, sikap penuh rasa hormat mulai bertumbuh dalam hati setiap orang… Dalam rangka melindungi murid Klan Xiao, Ketua Klan ini terus memohon pengampunan dengan seluruh kekuatannya walaupun dia menghadapi kemarahan anggota Sekte Xiao. Perkataannya sangat emosional dan bahkan dia berlutut.

Hanya Xiao Che yang menyeringai dengan marah… penampilan yang sempurna! Pada permukaan, dia terlihat seperti seseorang yang memohon pengampunan bagi Xiao Lingxi, tetapi kenyataannya, tindakannya justru melegitimasi tuduhan terhadap Xiao Lingxi! Bahkan orang luar pun akan segera berpikir bahwa Xiao Lingxi memang bersalah melakukan pencurian itu.

"Itu tergantung dari beberapa kondisi." Setelah mendengarkan perkataan Xiao Yunhai, Ekspresi Xiao Kuangyun jelas menjadi lebih lunak sedikit. Dia segera berkata : "Hmph. Saya sebenarnya bukan orang yang jahat dan tanpa belas kasihan. Karena dia melakukan kesalahan besar ini untuk menolong keponakannya, dengan melihat niat hatinya, kalau dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf, saya dapat mempertimbangkannya…"

"Bukan saya! Sungguh, bukan saya yang mencurinya!" Xiao Lingxi menggelengkan kepalanya. Dia menggertakkan giginya dan berteriak dengan suara parau : "Jika saya yang melakukan, saya pasti akan mengakui… Tetapi, sungguh bukan saya yang mencuri Bubuk Pembuka Kekal! Saya tidak tahu mengapa itu bisa berada di dalam kamarku… Pasti ada yang salah disini! Ketua Klan, tolong.. percayalah padaku. Bukan saya pelakunya!"

Teriakan Xiao Lingxi bukan hanya tidak menggerakkkan siapapun tetapi juga melawan tindakan munafik Xiao Yunhai sebelumnya… Dia adalah seseorang yang memiliki alasan untuk mencuri Bubuk Pembuka Sakti dan bubuk itu juga ditemukan didalam kamarnya. Kenyataan ini sudah menunjukkan kesalahannya. Xiao Yunhai dengan tanpa mempedulikan bahaya dan kehormatannya telah membela Xiao Lingxi supaya mendapatkan belas kasihan tetapi Xiao Lingxi tetap tidak mau mengaku.

Ekspresi Xiao Kuangyun yang sebelumnya mulai melunak kembali menjadi geram. Dia berkata dengan mencemooh : "Dimana kesalahannya? Orang Sekte Xiao kami menemukan Bubuk Pembuka Sakti ini di kamarmu. Apakah kau mengatakan bahwa anggota Sekte Xiao kami menjebak kamu dengan maksud tertentu, hai gadis muda dari Klan Xiao yang kecil? Ehh?"

Xiao Kuangyun mengucapkan perkataan ini dengan penuh kemarahan dan keyakinan… bagaimana mungkin Sekte Xiao yang besar menjebak seseorang dari Klan Xiao yang bahkan tidak berarti apa-apa di mata mereka? Ini merupakan tertawaan bagi siapa saja yang mendengarnya.

Pada saat ini, Tetua pertama Klan Xiao, Xiao Lie berdiri. Dia menunjuk Xiao Lingxi dan berkata dengan keras : "Xiao Lingxi! Kau membuat kesalahan besar yang mempermalukan selurah Klan Xiao. Ketua Klan sendiri membela matian-matian dirimu dan bahkan Tuan muda Sekte Xiao telah berjanji memberi belas kasihan kepadamu. Tetapi kau tetap tidak tahu kebaikan orang! Kau sungguh… mengecewakan kami semua!"

"Ah, lebih daripada mengecewakan, ini sangat menyakitkan." Tetua kedua Xiao Bo menggelengkan kepalanya dan berkata dengan ekspresi sedih : "Dia sejauh ini hanya menganggap sampah pembelaan Ketua Klan untuk pengampunannya… Ah! Xiao Lingxi, orang macam apakah Sekte Xiao sehingga mereka sembarangan dan salah menuduh kamu? Jika kamu dapat mengubah perilakumu setelah melakukan kesalahan, itu sangat baik. Tetapi tindakanmu sangat memalukan bagi banyak sahabat dari Kota Awan Apung."

"Saya… kamu… kamu…" Setelah melihat pandangan setiap orang yang kejam dan dingin, tubuh Xiao Lingxi gemetar dan air matanya mulai mengalir. Pikirannya kosong. Dia bahkan tidak dapat mengucapkan kalimat secara lengkap.

Pada saat ini, Xiao Che segera mendekap tangannya. Berdiri disampingnya, dia berkata dengan suara hangat yang hanya bisa didengar Xiao Lingxi : "Bibi kecil, jangan takut… saat ini, jangan katakan apapun karena tidak ada artinya walaupun kau berkata benar. Tidak penting apakah mereka percaya atau tidak kepadamu. Saya selalu percaya kepada Bibi kecil… Biar saya yang menanganinya.

Biar saya… menanganinya….

Kekutan saktinya paling rendah dan tubuhnya lemah. Xiao Che bertumbuh dibawah perlindungan terus menerus Xiao Lingxi. Sekarang orang yang tubuhnya lemah ini berdiri didepannya. Ketika Xiao Che mengatakan beberapa perkataan ini, ketakutannya, putus asa dan pikiran kosongnya segera menjadi damai dan hangat… Sepertinya mereka kembali ke masa kecil, dimana, kapan saja Xiao Lingxi dihina, Xiao Che selalu berdiri didepannya dan menggunakan tangannya, kakinya dan giginya sebagai senjata, melindungi dia dari luka sekecil apapun…

Xiao Che…. Dia membisikkan nama ini diam-diam dalam hatinya.

"*batuk* *batuk*…" Xiao Che melangkah maju beberapa langkah dan pura-pura batuk, menarik perhatian seluruh orang. Dia segera membungkuk dan berkata dengan senyum : "Tuan muda Xiao dan tiga orang teman yang melakukan perjalanan jauh dari Sekte Xiao. Izinkan saya memperkenalkan diri… Saya keponakan Xiao Lingxi, Xiao Che yang dibicarakan setiap orang yang mungkin saja tidak mengenal saya. Saya memiliki beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan kepada Ketua Klan sehubungan dengan pencurian dan ditemukannya kembalinya Bubuk Pembuka Sakti. Ini seharusnya bukan merupakan sebuah masalah, bukan?"

"Oh… Kau adalah sampah yang tidak terkenal dari Kota Awan Apung?" Xiao Kuangyun acuh tak acuh menatap dan mengejeknya dengan suara menghina : "Kau pasti tidak berpikir untuk membebaskan Bibi kecilmu, bukan? *tertawa kecil*, baik, saya ingin melihat apa yang dapat kau buktikan dengan pertanyaanmu."

"Anak Che…." Xiao Lie, yang wajahnya sejak tadi telah menjadi kelabu, segera berbisik. Respon yang dia dapat dari tangan kanan Xiao Che yang berada dibelakangnya, meminta dia diam.

"Sangat bagus!" Xiao Che mengangguk dan pandangannya berbalik menatap Xiao Yunhai : "Ketua Klan, saya memiliki beberapa pertanyaan yang saya ingin tanyakan kepadamu tentang Bubuk Pembuka Sakti…"

"Tidak menunggu Xiao Yunhai membalas, Xiao Che langsung bertanya : "Pertanyaan pertama… Ketua Klan, anda, berdasarkan kultivasi dari kekuatan sakti atau ketajaman pikiran, lebih unggul dari siapapun diantara Klan Xiao. Bahkan lebih daripada itu, watakmu teguh dan bijaksana. Jika tidak, anda tidak mungkin menjadi Ketua Klan kami. Hal ini, setiap orang di Klan Xiao bahkan di Kota Awan Apung tahu tanpa terkecuali. Jadi pertanyaannya, tindakan ini… Oh, maksud saya. Dengan kebijaksanaan Ketua Klan, setelah menerima hadiah dari Sekte Xiao, tindakan terbaik yang seharusnya dilakukan adalah menjaganya disamping Ketua Klan, karena hanya berada disamping Ketua Klan hadiah itu akan aman… Tetapi Ketua Klan justru meletakkannya di ruang obat, yang dapat dikatakan sebagai tempat terlemah keamanannya. Dapatkah Ketua Klan menjelaskan hal ini?"