Tebasan Memusnahkan Kilauan Bintang Dewa

"Benda… apakah ini?" Yun Che bertanya dengan bingung saat dia memegang manik-manik merah tua yang aneh itu. Dia menggenggam benda itu tetapi tidak terasa seperti benda padat tidak juga panas. Sinarnya mempesona dan membakar, memancarkan warna merah tua yang akrab tetapi juga memberikan Yun Che perasaan aneh seperti tidak pernah melihat warna ini.

Meskipun hatinya tidak lagi berdebar sekuat tadi, nadi saktinya tiba-tiba berkecamuk hebat, menyebabkan pembuluh darah di seluruh tubuhnya sedikit mendidih. Perasaan aneh juga menyerbu hati Yun Che pada saat ini… Dia yakin dia belum pernah melihat manik-manik merah tua seperti ini sebelumnya tetapi ketika dia memegang benda itu ditangannya, dia merasakan ketenangan, seolah itu merupakan miliknya yang didapatkan kembali.

"Puteri ini tidak memiliki ide benda apa itu, tetapi saya yakin kau akan segera mati." Dari dalam Mutiara Racun Langit, suara Jasmin direndahkan dengan ekspresi di wajah kecilnya menjadi sangat serius. Walaupun meminta Yun Che berulang kali jangan bertindak semberono, dia tidak bisa menghentikan dirinya untuk mengambil resiko berkali-kali…Setelah semua telah dia katakan dan lakukan, tetap akhirnya seperti ini.

Jika bukan karena kenyataan hidupnya terjalin dengan Yun Che, dia sungguh ingin menggunakan tangan kecilnya dan menampar manusia semberono dan tak mengenal rasa takut ini, yang mengabaikan hidupnya untuk sesuatu yang dinamakan "Kesempatan", yang berujung maut!

Baru saja Jasmin selesai berbicara, raungan naga yang mengguncang dunia tiba-tiba datang dari luar gua!

"ROAAR!! Manusia serakah!! Jadi sebenarnya kalian menginginkan pusaka raja ini! Kalian semua bajingan menjijikkan, tidak bisa diampuni…. TIDAK BISA DIAMPUNI!!!"

Sepuluh orang level sepuluh Tingkat Langit Sakti tidak mungkin menang melawan level terendah Tingkat Kaisar Sakti, apalagi satu orang level sepuluh Tingkat Langit Sakti dan empat orang di bawah level enam Tingkat Langit Sakti. Dalam sekejab mata, sesudah naga api melepaskan kekuatan sejatinya, lima orang dari Klan Pembakar Surga dipaksa berada dalam kesulitan yang menyedihkan. Gelombang api berbentuk naga bukan hanya sangat panas, tetapi juga membawa kekuatan besar yang menyeret perlahan lima orang dari Klan Pembakar Surga kedalam pusaran kematian.

Pada saat ini, lima ahli Klan Pembakar Surga memperlihatkan ekspresi putus asa yang menyatakan kehilangan harapan mereka, naga api tiba-tiba meledak dalam kemarahan. Seluruh tubuhnya memancarkan aura yang menyebabkan seseorang gemetar dalam ketakutan, dia sekali lagi mengeluarkan raungan kemarahan yang memekakkan telinga. Dengan raungan ini, sebuah bola api yang berukuran beberapa lusin meter menghantam lima orang, menyebabkan kelima orang itu menjerit kesakitan… Tetapi, naga api tidak meneruskan serangannya malahan berbalik ke arah yang berbeda dan dengan marah berlari kearah guanya.

Lima ahli dari Klan Pembakar Surga lari, menyerang berulang kali dan kelelahan, dari api yang ditembakkan naga api, setiap orang menderita luka bakar yang berbeda derajatnya; paling besar rambut mereka, janggut dan pakaian di tubuh mereka terbakar. Saat mereka menyaksikan naga api tiba-tiba menarik diri, setiap orang berada dalam keadaan panik.

"Apa yang terjadi, mengapa dia tiba-tiba lari dan balik?" Satu orang bertanya dengan keras sambil terengah-engah.

"Dari apa yang baru saja dia katakan, kelihatannya seseorang mengambil keuntungan dari pertempuran kita dan berusaha mencuri dari sarang tuanya…"

"Apa pentingnya mencari tahu hal itu sekarang! Cepat lari! Kita beruntung mendapatkan kembali hidup kita, hidup setelah mengganggu Binatang Kaisar Sakti!"

"Peduli amat, ayo lari!"

Lima ahli Klan Pembakar Surga tidak berani tinggal lebih lama; setelah mengumpulkan kekuatan mereka dan tidak berani melihat kebelakang, mereka segera melarikan diri. Pada saat ini, pikiran dalam hati mereka satu dan sama… Saat mereka kembali ke Klan Pembakar Surga, mereka akan mencari orang yang berkata bahwa naga api hanya berada di Tingkat Langit Sakti dan memukulnya tanpa ampun.

Di dalam gua, Yun Che merasakan ada bahaya besar datang mendekat. Dia mengerutkan alisnya dan tidak berani menunda lebih lama, berlari keluar secepat mungkin. Tetapi, sebelum dia bahkan berjalan setengah langkah, suara menggertakkan kaki yang datang dari depan masuk ke telinganya dan gelombang kemarahan besar, diikuti oleh gelombang udara yang menghanguskan, menerpa wajahnya. Seluruh dinding dan lantai gua sedikit gemetar dan tidak lama kemudian, kepala besar dari naga api muncul dalam pandangan Yun Che.

Aura Yun Che demikian lemahnya sehingga membuat naga api terpaku sesaat. Tetapi, ketika dia melihat manik-manik merah tua di tangannya, mata besarnya memancarkan api kemarahan : "Manusia lancang, berani menginginkan pusaka raja ini! Bersiaplah menerima murka raja ini!"

Sialan!!

Hati Yun Che gelisah; dia segera menenangkan diri dan berusaha berpikir bagaimana cara untuk melarikan diri. Tentu saja, dia tidak mau mengembalikan manik-manik di tanganya… Tetapi, sungguh mustahil kalau naga api akan memberikan dia kesempatan untuk berbicara; kekuatan hebat ini menjaganya tetap berada ditempat dan detik berikutnya, dia akan dibakar menjadi abu.

"Jika kau tidak ingin mati, berhenti dalam nama puteri ini!"

Seperti turunnya bayangan kematian, suara sedingin es yang mempesona tiba-tiba datang dari atas. Bersamaan dengan itu, tekanan yang sangat mengerikan meliputi seluruh gua naga api.

Naga api menghentikan gerakannya, kemudian tubuhnya mulai gemetar tak terkontrol dibawah tekanan yang sangat besar ini. Dia mengangkat kepalanya, melihat kepada gadis berambut merah yang entah muncul dari mana; kemarahan dalam mata besarnya diganti dengan rasa terkejut dan … takut.

Aura yang dilepaskan dewi ini melampaui imajinasinya. Di bawah tekanan kekuatan ini, dia merasa sekecil semut yang dapat dilenyapkan menjadi abu kapan saja. Dia membuka mulutnya dan mengeluarkan suara gemetar : "Siapa… siapa kamu!"

"Kau tidak punya hak untuk mengetahui nama puteri ini." Jasmin membalas dengan wajah sedingin es. Mata indahnya melepaskan pandangan setajam silet : "Gua ini milikmu, saya menginginkannya, jika kau tidak ingin mati, berilah wajah kepada puteri ini sekarang."

Yun Che mengangkat kepalanya dan memandang Jasmin; hatinya sangat terkejut… Tekanan dari gadis kecil ini, tak disangka menghentikan Binatang Kaisar Sakti! Apa sesungguhnya level kekuatan saktinya?

Tetapi, saat ini, dia tiba-tiba melihat bahwa gemetaran naga api telah berhenti.

"Hehe," naga api tertawa : "Raja ini mengerti sekarang; kalian dua manusia licik, hanya bermulut besar saja! Meskipun raja ini tidak tahu cara yang kalian gunakan untuk menciptakan tekanan besar ini, tetapi jangan berpikir bahwa raja ini sebodoh kalian manusia?"

Alis Jasmin segera mengernyit : "Kau… ingin… mati?"

"Tentu saja raja ini tidak ingin mati; tetapi hanya kalian berdua, tidak cukup untuk membunuh raja ini!" Naga api terus menyindir tajam : "Jika kau benar-benar memiliki kemampuan membunuh raja ini, kau akan keluar dan terang-terangan mengambil pusaka raja ini. Jika tidak, mengapa kau memilih mencuri di dalam saat raja ini berkelahi dengan manusia bodoh yang lain… Jika kau sungguh memiliki kemampuan membunuh raja ini, maka ekspresi pada wajah manusia ini tidak akan gentar ketika melihat saya!"

Hati Yun Che segera gemetar ketakutan, kecerdasan naga, tidak dapat dibandingkan dengan binatang Sakti normal!

"Dan kau. Bajingan, tatapanmu dingin dan kejam; hawa pembunuhan ditubuhmu juga mengejutkan raja ini. Memiliki mata dengan hawa pembunuhan demikian, kau harus membunuh banyak mahluk hidup. Jika kau benar-benar ingin membunuh raja ini dan memiliki kemampuan melakukannya, kau sudah melakukannya daripada merendahkan diri berbicara kepada raja ini. Umurmu juga masih sangat muda; tetapi dengan kecepatan kultivasi manusia, pada dasarnya mustahil memiliki tekanan sekuat itu pada usia muda. Semua ini hanyalah ilusi, raja ini tidak bodoh sehingga masuk dalam tipuan ini!"

"Menginginkan pusaka raja ini; juga mencoba menipu raja ini, bagaimana mungkin raja ini mengampuni kalian! Jadilah abu!"

Naga api membuka lebar mulutnya dan tiba-tiba menembakkan sebuah bola api kepada Yun Che.

"Buuk!" Seperti ada kekuatan besar menggebuk pundak Yun Che dan mendorong dia menjauh, dia baru saja terhindar dari api kematian dari naga api. Jasmin muncul di posisi Yun Che sebelumnya. Wajahnya yang putih dan lembut diselimuti oleh selapis hawa pembunuhan yang mengerikan : "Karena kau ingin mati… Puteri ini akan memenuhi keinginanmu!"

Wuuush!!

Gelombang besar energi sakti yang kuat dilepaskan dari tubuh Jasmin. Aura Sakti ini sangat mengerikan; aura ini tidak berbentuk, mulai menggerakkan badai topan, dan segera memadamkan api dari naga api.

Yun Che, yang dipukul menjauh, kepalanya membentur sebuah batu dan pingsan sesaat. Ketika dia sadar kembali dan melihat kemunculan Jasmin, pupilnya segera berkerut sambil dia berteriak : "Jasmin! Berhenti! Apakah kau ingin mati!!"

"Bukankah ini semua salahmu! Jika kau mati, puteri ini juga akan ikut mati!!"

Jasmin berteriak dengan marah sambil mengunci hawa pembunuhannya kepada naga api. Dibawah aura sakti dan hawa pembunuhan yang sangat mengerikan, naga api terpaku ditempat, dan dua pasang matanya dipenuhi dengan ketakutan dan ketidakpercayaan yang dalam. Dia tidak percaya bahwa seorang gadis dapat melepaskan aura sakti demikian kuatnya!

"Sekarang matilah… Tebasan Memusnahkan Kilauan Bintang Dewa!

"Jasmin berhenti!! Tindakan Jasmin membuat Yun Che pucat ketakutan. Sebelum dia dapat berdiri, tubuh indah Jasmin sudah terbang menuju naga api; kemudian, seperti tembakan bintang, menembus tubuh naga api….

Dalam waktu singkat, setiap elemen di surga dan bumi terlihat berhenti berputar; gemuruh angin berhenti, semburan api berhenti membakar, suara disamping telinga lenyap dan bahkan jeritannya tidak terdengar… Tubuh besar naga api membeku ditempat dan bentuk silang berdarah muncul jelas seperti dicetak pada tubuhnya karena ditembus energi sakti Jasmin.

"Mus… tahil…"

Pupil naga api mengernyit dengan kuat, seperti dia melihat pemandangan yang sangat mengerikan dan tidak dapat dipercaya di dunia ini. Mengikuti hal itu, kedua matanya perlahan kehilangan warna dan fokus… Tubuh besarnya terpisah menjadi empat potongan yang sama dan terserak diatas tanah.

Naga api yang sangat kuat dan besar, dalam sekejab dibunuh oleh Jasmin.

Bahkan ketika Tetua pertama Klan Pembakar Surga Fen Moli menggunakan Pedang Membakar Surga, dia hanya bisa menggores tubuh keras naga api. Tapi Jasmin, tanpa senjata apapun, hanya menggunakan tangannya yang lembut dan putih berhasil membelah tubuh naga api, seperti dia memotong tofu tahu.

Melihat tubuh naga api terbelah menjadi empat, Yun Che terbungkam tanpa sepatah katapun. Kemudian hatinya tiba-tiba gemetar saat pandangannya tertuju kedepan. Setelah berteriak keras "Jasmin", dia dengan putus asa lari kedepan.

Pada saat ini, Jasmin terkapar diatas lantai; wajahnya, leher, kaki dan tangannya semuanya putih pucat, tanpa sedikitpun warna lain. Meskipun hanya beberapa detik dia melepaskan kekuatan saktinya, itu sudah cukup membuat racun mematikan memasuki jiwanya dan menyerang dengan ganas. Pemurnian dan tekanan terhadap racun mematikan selama beberapa bulan dalam Mutiara Racun Langit semuanya hancur seketika.

"Jasmin!" Setelah berada disamping Jasmin, Yun Che segera berjongkok; dia menempatkan tangan kirinya dibahu kirinya yang kurus dan dengan seluruh kekuatannya, melakukan pemurnian dengan Mutiara Racun Langit diatas tubuh Jasmin. Tetapi, racun mematikan dalam jiwa Jasmin sangat mengerikan; bahkan dengan kecepatan pemurnian Mutiara Racun Langit, tetap mustahil menekan amukan ganas racun itu. Tubuh Jasmin berangsung-angsur menjadi sedingin es dan perlahan menjadi semakin transparan, tembus pandang….

"Kali ini… pasti… mati…" Jasmin mengerang lemah; suaranya selemah angin sepoi dan matanya yang biasanya dingin dan angkuh kini hanya dipenuhi dengan kehampaan dan penderitaan yang menyayat hati….