Hari ini adalah hari wisudanya, Siwa mematut diri dicermin dengan ceria,dia dan ibu sudah selesai make up dan sanggul,ayah dan Wisnu,juga sudah rapi,mereka semua siap menuju gedung tempat Siwa wisuda.
Siwa membawa beberapa baju layak pakai ditas yang cukup besar,menyiapkan makanan-makanan dalam kotak bekal,lalu snack-snack segala macam,Wisnu keheranan
"wa, kamu tuh mau wisuda apa piknik sih?" Wisnu menggerutu
"hehehe tenang kak,ini kenangan terakhirku untuk seorang teman"
" Hah,teman kok dikasih baju bekas,makanan dll emang temanmu itu ada yg sesulit itu ya? kampusmu kan cukup bonafid"
" Bawel ah liat aja nanti ayo kita berangkat"
Wisnu cuma bisa geleng-geleng melihat tingkah adik kesayangannya itu.
selepas wisuda Siwa mengajak keluarga nya kekampus dulu mampir, Siwa celingukan mencari seseorang, tiba-tiba berlari girang Bejo menghampirinya,Wisnu dan ayahnya bergerak cepat melindungi Siwa,mereka ketakutan ada orang gila berlari kearah gadis itu.
"tenang yah,kak, dia baik kok, Bejo sini....."
kedua lelaki itu terpana,melihat Siwa malah memanggilnya.
"Bejo, mba cantik sudah selesai sekolah disini,kita tidak akan sering ketemu lagi,kamu harus rajin-rajin mandi ganti baju dan bersih ya,liat mba cantik bawa apa...."
Siwa mengeluarkan semua yang dipersiapkan nya, Bejo menerima semua dengan girang banyak mata melihatnya, tetapi hanya sesaat kemudian Bejo menangis meraung-raung,sambil memeluk semua pemberian Siwa'
"eeh Bejo gak boleh nangis,kalau mba cantik ada waktu,nanti mba mampir sini nengok Bejo ya tapi Bejo harus selalu bersih,ini ada uang juga Bejo pegang ya, Bejo kan gak mau uang kertas,nih mba cantik kasih uang logam semua" Bejo mengambil uang logam dalam plastik bening yang cukup banyak,sangat banyak malah,dia memeluk kembali uang itu bersama pemberian Siwa yang lain dan mulai meraung lagi.
semua orang melihat iba sekaligus lucu, mulianya hati gadis manis ini,Siwa memang terkenal akhirnya dikampus sebagai teman Bejo dari sejak mereka bergaul,banyak cemooh tapi Siwa tidak peduli .
Siwa meletakkan tangannya dikepala Bejo
"mulai hari ini kamu akan sembuh! pelan tapi pasti kamu akan normal!'
Bejo terdiam dari raungannya,tatapannya kosong,tapi terlihat lebih tenang, Siwa pamit pada penjual warung langganannya sembari berpesan jika Bejo minta sesuatu tolong diberi dan catat nanti dia akan bayar jika sempat menengok kekampus,penjual itu tersenyum lembut, gadis ini akan menjadi orang sukses atas kebaikan hatinya,gumamnya dalam hati,ketika Siwa meninggalkan Bejo dia masih duduk bersimpuh sambil memeluk semua pemberian Siwa.
Siwa akhirnya mendapat pekerjaan sesuai bidang kemampuannya sebagai teknisi dia bisa mengalahkan pesaingnya para lelaki ketika tes masuk,tidak hebat tapi cukup mampu,maka petualangan baru sebagai teknisi yang mengurusi alat berat dan jembatan timbang pun dimulai karena dia akan bertugas bahkan sampai kepelosok-pelosok tanah air .