Empat puluh

Raja melepaskan pelukannya begitu mendengar suara mas Adrian, syukurlah.

"Sayang, sudah siap? Aku lapar." mas Adrian melingkarkan tangannya di pinggangku "Ehh pak Raja disini?"

"Iya pak Adrian, ini saya ambil air untuk Vita, dia haus. Mari."

"Ada yang perlu aku bantu sayang?"

"Sudah selesai mas, ayo."

Aku memanggil Raja dan Vita untuk sarapan, sampai di depan pintu aku tak sengaja mendengar Raja menyuruh Vita untuk segera membersihkan dan menyembunyikan bekasnya. Apa yang di bersihkan dan apa yang disembunyikan?. Tak mau mendengar lebih banyak lagi percakapan mereka, aku mengetuk dan mengajak mereka sarapan bersama.

******

Aku bingung, tak tau apa yang telah terjadi pada istriku. Dia meminta tidur terpisah, dan selalu mengurung diri di kamar yang dulu ia tempati sebelum sekamar dengan ku. Perubahannya begitu drastis, badannya sedikit kurus, pandangannya kosong, tak ada lagi senyum manis di bibirnya. Kau kenapa Meera?

"Hai boss." Indra membuyarkan lamunanku.