Sudah dua minggu Adrian tidak pulang ke Bandung, alasannya sangat klasik, banyak pekerjaan. Meera masih tinggal di rumah mama Mila atas permintaan Adrian. Rindu? Itulah yang selalu Meera rasakan. Meski setiap malam Adrian selalu menelpon atau video call, rasa rindu tetap saja tinggal, malah semakin tumbuh.
Meera tengah membuat kue kering untuk cemilan, meski ada asisten rumah tangga, Meera tetap tidak mau berpangku tangan. Jika banyak istri yang mengeluh hidup bersama mertua maka itu tidak terjadi pada Meera, mama Mila memperlakukan Meera layaknya anak sendiri. Keberuntungan begitu banyak berpihak pada Meera. Mama Mila menghampiri Meera.
"Sedang apa sayang? Mama bantu, ya!"
"Meera bikin kue Mah, ini sudah selesai." Meera menunjukkan kue yang sudah selesai dimasukkan ke dalam toples.
"Ya sudah, sekarang bikin kopi, ada tamu. Oh iya, bawa juga kuenya. Terus antar ke depan, Mama mau ke atas dulu."
"Iya Mah." Mama Mila mengelus rambut Meera lembut.