Di usia kehamilan Meera yang memasuki sembilan bulan, mama Mila dan Ibu ikut tinggal di rumah Meera. Meski ada Lita, tetap saja mereka khawatir, Lita belum mengerti apa-apa tenang kehamilan dan melahirkan, di tambah lagi tugas kuliahnya yang semakin hari semakin bertambah, pasti sangat melelahkan bagi Lita.
Semenjak hamil, Meera memang jadi lebih manja. Seperti hari ini, Meera tidak mengijinkan suaminya pergi ke kantor. Dia terus menempel pada suaminya, sampai mau mandi pun tidak sempat, karena Meera benar-benar tidak mau jauh dari Adrian.
Meera berbaring di pangkuan suaminya sambil memainkan ponselnya. Bukan tanpa alasan Meera terus menempel pada suaminya, sejak semalam ia merasa perutnya sedikit nyeri. Sekarang rasa nyeri itu semakin hebat, Meera sudah tak bisa lagi menyahannya.
"Mas, perut ku sakit." Meera memegangi perutnya.
"Mana yang sakit, sayang?" Adrian membantu istrinya duduk.