Lima puluh lima

Meera merasa sudah tidak bisa lagi bekerja sama dengan Raja. Setiap kali melihat Raja, kejadian itu seperti terulang otomatis di otaknya. Meera terus memohon pada Adrian untuk mengambil alih, dengan alasan sudah setengah jalan Adrian menolak permohonan Meera. Meski dalam hatinya tak tega, Adrian harus tetap melakukannya. Ia tidak ingin rencana yang sudah ia susun sejak lama ini gagal.

Meera sedang memutar video anak-anaknya bermain yang ia rekam kemarin. Gelak tawanya menjadi obat tersendiri bagi Meera, segala lelah dan penat hilang seketika. Tiba-tiba, braakkk. Adrian masuk, melemparkan proposal yang Meera buat untuk proyek besar ini.

"Apa-apaan ini, mas?"

"Kau yang apa-apaan, kau bilang mereka sudah setuju dengan proposal kita, lalu kenapa sekarang mereka malah menyerahkan proyek ini pada perusahaan lain? Ini proyek besar Meera!"