Lima puluh enam

Keesokan harinya di kantor.

Begitu sampai kantor, yang pertama Meera tuju adalah meja Fitri, dia harus minta maaf sudah memarahi Fitri kemarin. Fitri sedang ... Entahlah, apa yang sedang ia lakukan di bawah meja. Meera ikut jongkok di belakang Fitri, matanya mengikuti arah pandangan Fitri. Sedang cari apa sih dia? melihat kesana kemari, dan bukkk Fitri terduduk. Ia terkejut saat menengok ke belakang. Meera juga ikut menengok ke belakang, tidak ada apa-apa, dengan polosnya Meera bertanya.

"Kau kenapa?"

"Saya kaget, sejak kapan Ibu di belakang saya?"

"Sejak tadi, kau kaget karena saya?" Fitri mengangguk.

"Kau sedang cari apa?"

"Bros saya Bu, sepertinya tadi jatuh di sini."

"Bros mu tidak jatuh, itu!" Meera menunjuk map warna kuning. Perasaan tadi tidak ada di situ? kenapa sekarang tiba-tiba ada. Fitri menggaruk kepalanya yang tidak gatal.