"Aku pamit, terima kasih waktunya." Pamit Raja pada Meera seraya berdiri dari tempat duduknya.
"Aku antar sampai depan!"
Meera tetap harus bersikap sopan, karena bagaimanapun saat ini Raja adalah rekan kerjanya. Fitri sudah menunggu di depan ruangan Meera dengan cemas, baru Fitri akan mengetuk, Meera dan Raja keluar.
"Ada apa Fit?" tanya Meera.
"Bu, pak Adrian ...."
"Kenapa dengan mas Adrian?"
"Pak Adrian kecelakaan saat menuju kemari."
"APA!!" Meera tak percaya dengan apa yang Fitri katakan, ia tau suaminya tidak pernah ceroboh dalam berkendara.
"Sekarang sudah dibawa ke rumah sakit Mulia, tadi pihak rumah sakit menelpon saya, mereka bilang pak Adrian kritis."
Meera menelpon supir kantor, sialnya tidak juga diangkat. Raja menawarkan diri mengantar, terpaksa Meera menerima. Raja memilih jalan yang salah, mereka terjebak macet.
"Kenapa kau memilih jalan ini, kau lihat, kita kena macet."