Enam puluh

Meera kembali, perkataan Ibu semalam seperti sihir. Begitu ampuh mengembalikan semangat hidup yang sempat hilang. Meera bermain dengan Farhan, Hana sedang tidur siang. Usia mereka sekarang satu setengah tahun, Farhan terlihat sangat gembira bermain bersama Ibunya lagi. Seperti tak ada lelahnya, ia terus berlarian kesana kemari. Karena terlalu semangat, Farhan menabrak meja tamu. Ia menangis, Meera menggendong Farhan.

"Bu!" Miya mengisyaratkan agar Farhan digendong di bahu, sambil dielus punggungnya "Nanti juga tidur," lanjut Miya dengan suara kecil. Meera menurut, benar saja Farhan tertidur. Farhan sudah Meera pindahkan ke kamarnya, di sana Hana masih tertidur pulas sambil memeluk boneka panda yang ia belikan dulu.

"Bu, kami mau mengobrol, bisa?" tanya Miya. Miya dan Tiwi tampak serius.

"Bisa, sini, duduk dekat saya." Tiwi melihat sekeliling, ia takut ada yang mendengar percakapan mereka. Setelah di pastikan aman, Miya mulai bicara.